Yaaa Tuhan, ini ceritanya trilogy yang kelamaan. Setelah 14 purnama baru ingat masih ada hutang menamatkan sebuah cerita.
Buat BroSer yang belum baca cerita saya sebelumnya boleh tengok-tengok siki lah link dibawah ini.
Setelah seharian muter di pulau Bidadari, Kelor, Onrust dan Kecipir. Lalu di tutup dengan makan siang di pulau Untung Jawa, perjalanan berlanjut menuju pulau Harapan.
Pulau Harapan jadi tempat kami menginap. Kali pertama saya menginjak pulau yang ternyata berpenghuni cukup padat. Berasa seperti di luar Jakarta, padahal secara administratif masih Jakarta banget. Beneran gak nyangka.
Di pulau ini banyak sekali rumah penduduknya yang dijadikan guest house. Kondisinya juga cukup nyaman, rumah bersih dan hampir semuanya berpendingin ruangan. Jadi bisa menghalau udara panas khas daerah pantai.
Layaknya sebuah pulau, kehidupan daerah pesisir sangat terasa. Deretan perahu kayu warna-warni di dermaga, aroma pasir pantai, angin laut yang berhembus tanpa lelah semakin menjauhkan kesan bahwa ini adalah bagian dari ibukota negara.
Makan malam pun jadi cerita unik tersendiri, kita bisa memesan paket katering sederhana khas pulau Harapan. Seperti malam itu, kami disediakan sayur sop, ayam kecap dan tidak ketinggalan ikan bakar fresh from the sea.
Malam itupun kami tidur dengan tenang sambil memegang perut yang kenyang.
Kami sudah bersiap di dermaga, ada 3 buah kapal kayu bermesin tunggal yang siap membawa kami.
Sebelum berangkat kami dibagikan jaket pelampung berwarna orange cerah dan perlengkapan snorkling berupa snorkel (masker) dan fin (kaki katak).
Tujuan kami adalah pulau Perak, pulau Dolphin dan pulau Genteng. Perjalanan tidak memakan waktu lama, kurang lebih 30 menit kami sudah sampai di pulau perak. Di sini kami bisa merapat ke dermaga dan mengeksplor pulau yang cantik ini.
Ini serius, untuk kesekian kalinya saya dibuat terkesima. Saya menginjak sebuah pantai dengan pasir putih yang bersih dan pulau yang masih asri.
Dan ini hanya berjarak tidak lebih dari 2 jam perjalanan laut dari dermaga Ancol.
Kontras dengan ibukota yang berada di pulau Jawa. Riweuh (kata orang sunda), macet, sumpek, megah dan berkesan penuh teknologi tinggi. Tapi disini, semua diputar balik, sederhana dan alami tapi dengan signal internet yang maksimal (Teutuep butuh buat update).
Buat para warga jakarta yang mau coba-coba snorkling, gak ada salahnya mencoba di kawasan kepulauan seribu terlebih dahulu. Dekat dan ekonomis.
Masalah harga saya belum bisa share, karena kebetulan saya di bersama teman-teman Id Corners diundang Dinas Pariwisata Jakarta.
Sebagai gambaran, kalau kita browsing paket wisata pulau harapan kepulauan seribu, ada yang menawarkan paket 2 hari satu malam 920ribu untuk 2 orang.
Sudah termasuk tiket feri, penginapan, makan, snorkling bahkan di sediakan camera underwater untuk mengabadikan momen di kepulauan seribu.
Saya beruntung pernah snorkling di kepulauan Derawan Kalimantan. Dan memang kita tidak bisa bandingkan Kepulauan Seribu dengan Derawan. Tapi Kepulauan Seribu bisa jadi pilihan bagi kita yang mau lari dari kepenatan dan sudah bosan lihat mobil dan ojek online.
Dijamin, kamu bakal jarang ngelihat mobil di Kepulauan Seribu.
Read More
![]() |
Pasti akan sulit mempercayai, bahwa Jakarta punya pantai yang Indah. |
Setelah seharian muter di pulau Bidadari, Kelor, Onrust dan Kecipir. Lalu di tutup dengan makan siang di pulau Untung Jawa, perjalanan berlanjut menuju pulau Harapan.
Pulau Harapan jadi tempat kami menginap. Kali pertama saya menginjak pulau yang ternyata berpenghuni cukup padat. Berasa seperti di luar Jakarta, padahal secara administratif masih Jakarta banget. Beneran gak nyangka.
![]() |
Deretan perahu kayu warna-warni, sandar di dermaga pulau harapan, Jakarta |
Layaknya sebuah pulau, kehidupan daerah pesisir sangat terasa. Deretan perahu kayu warna-warni di dermaga, aroma pasir pantai, angin laut yang berhembus tanpa lelah semakin menjauhkan kesan bahwa ini adalah bagian dari ibukota negara.
![]() |
Ikan bakar khas pulau Harapan fresh from the sea |
Malam itupun kami tidur dengan tenang sambil memegang perut yang kenyang.
![]() |
Kehidupan warga pesisir selalu punya daya magnet tersendiri. |
Perak, Dholpin dan Genteng
Pagi itu matahari sudah cukup tinggi, langit cerah, warna biru langit dihiasi awan putih berbentuk kapas. Pemandangan yang jarang dilihat di Jakarta yang berada di pulau Jawa.Kami sudah bersiap di dermaga, ada 3 buah kapal kayu bermesin tunggal yang siap membawa kami.
Sebelum berangkat kami dibagikan jaket pelampung berwarna orange cerah dan perlengkapan snorkling berupa snorkel (masker) dan fin (kaki katak).
![]() |
Tidak sabar, ingin diving di kepulauan seribu |
Ini serius, untuk kesekian kalinya saya dibuat terkesima. Saya menginjak sebuah pantai dengan pasir putih yang bersih dan pulau yang masih asri.
Dan ini hanya berjarak tidak lebih dari 2 jam perjalanan laut dari dermaga Ancol.
Kontras dengan ibukota yang berada di pulau Jawa. Riweuh (kata orang sunda), macet, sumpek, megah dan berkesan penuh teknologi tinggi. Tapi disini, semua diputar balik, sederhana dan alami tapi dengan signal internet yang maksimal (Teutuep butuh buat update).
Buat para warga jakarta yang mau coba-coba snorkling, gak ada salahnya mencoba di kawasan kepulauan seribu terlebih dahulu. Dekat dan ekonomis.
Masalah harga saya belum bisa share, karena kebetulan saya di bersama teman-teman Id Corners diundang Dinas Pariwisata Jakarta.
Sebagai gambaran, kalau kita browsing paket wisata pulau harapan kepulauan seribu, ada yang menawarkan paket 2 hari satu malam 920ribu untuk 2 orang.
Sudah termasuk tiket feri, penginapan, makan, snorkling bahkan di sediakan camera underwater untuk mengabadikan momen di kepulauan seribu.
Saya beruntung pernah snorkling di kepulauan Derawan Kalimantan. Dan memang kita tidak bisa bandingkan Kepulauan Seribu dengan Derawan. Tapi Kepulauan Seribu bisa jadi pilihan bagi kita yang mau lari dari kepenatan dan sudah bosan lihat mobil dan ojek online.
Dijamin, kamu bakal jarang ngelihat mobil di Kepulauan Seribu.