Artikel Populer Bulan Ini

LRT City, Peradaban Baru Hunian Kaum Urban

Haaii BroSs, jawab pertanyaan ini dengan cepat. Berapa umur kota Jakarta di tahun 2018?.

Ada yang bisa langsung jawab? atau butuh waktu berapa lama untuk menjawabnya, 3 detik, 5 detik, 10 detik atau bahkan belum bisa menjawab sampai kalian selesai membaca paragraph kedua ini.

Saya bantu jawab, Jakarta tahun 2018 berumur 491 tahun. Hampir setengah abad umur ibukota kita tercinta, tempat dimana pusat bisnis, pusat pemerintahan dan pusaran politik tingkat tinggi terjadi.

Lokasi both LRT City sangat mudah ditemui. Mencolok dengan warna dominan kuning hitam dan merah
Jakarta semakin tua, semakin riuh, semakin padat dan semakin semrawut. Mungkin ada yang salah dengan penataan ibu kota, sehingga kota yang seharusnya tertata rapi malah terlihat berantakan dan kusut.

Kita tidak usah mencari siapa yang harus disalahkan, karena akan hanya membuang waktu dan tenaga. Yang mungkin bisa kita lakukan adalah mencari apa yang sebenarnya salah (kurang tepat) dan harus diperbaiki.

Kalau dari kacamata saya pribadi, fungsi Jakarta saat ini lebih tepat sebagai pusat bisnis. Untuk pemukiman, orang lebih memilih pinggiran Jakarta. Karena bukan rahasia lagi, saat ini semakin sulit mencari perumahan di Jakarta terlebih lagi rumah tapak. Sekalinya ada, sudah pasti harganya sangat tinggi.

Maka tidak heran kalau, perkembangan apartment di Jakarta sangat agresif dibandingkan pembangunan komplek rumah tapak. Walau banyak yang bilang industri properti agak turun, tapi tidak dengan apartment.

Menurut beberapa informasi yang berhasil saya himpun, tahun 2016 ada 10 apartment baru dengan total 5.164 unit yang dijual. Di Tahun 2017 sudah ada 28.014 unit dari 49 gedung apartment yang mewarnai Jakarta. Naik hampir 4 kali lipat dari tahun sebelumnya.

Yang tidak kalah menarik untuk diketahui, rencananya di tahun 2018 juga akan ada 49 apartment yang akan berdiri dengan 23.739 unit. Semuanya tersebar ke 5 wilayah administratif Jakarta, yang paling banyak akan berada diwilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan dengan 15 Apartment dan pusat bisnis.

Jakarta Timur menjadi wilayah yang paling sedikit geliat pembangunan apartmennya, hanya ada 6 proyek pembangunan apartment di wilayah ini.

Apartement Royal Sentul Park, menyajikan keasrian khas Jawa Barat agar penghuninya merasa betah berada di sana.

Siapakah Yang Memerlukan Apartment?

Kenan Pearce saat ditemui di both LRT City punya pendapat menarik mengenai apartment. Awalnya Kenan membeli apartment dikawasan Karawaci karena kebutuhan. Saat itu dia kuliah di daerah karawaci, ketimbang harus bolak-balik diputuskan untuk membeli apartmen.

Namun siapa sangka setelah di jalani, justru apartment yang dia miliki kini bisa menjadi pasive income, dengan cara disewakan. Terlebih lagi ketika Kenan mempunyai apartment baru.

Melihat perkembangan apartment yang cepat dan agresif, sebenarnya siapa sih yang menjadi sasaran penghuni apartement yang sudah ada sekarang. Apakah generasi milineal?.

Mungkinkah generasi milineal mempunyai apartment? atau pantaskan generasi milineal mempunyai apartment?.

Jawaban dari semua pertanyaan diatas adalah, Sangat Mungkin.

Suasana both LRT City yang lapang dan luas membuat kita nyaman berlama-lama, sambil melihat maket dari project PT. Adhi Karya Tbk. ini
Menurut David Cornelis Mokalu, perilaku ekonomi milenial sangat unik. Di jumpai di Both LRT City,  dalam acara Indonesia Properti Expo di JCC Senayan Hall A, David menilai generasi milenial mempunyai pandangan ekonomi yang Irasional.

Mereka lebih mempertimbangkan sisi emosional ketimbang fungsional. Kalau mereka suka dan terlihat sedang hit atau happening mereka akan memilihnya. Walau belum tentu yang mereka pilih berfungsi atau dibutuhkan langsung oleh mereka. 

Mungkin terdengar berani dalam mengambil resiko, tapi justru ini yang membentuk karakter milenial yang mempunyai inisiatif dan bergerak progresive.

Masalah hargapun generasi milenial mempunyai karakter yang sensitivitas terhadap harga. Maksud sensitivitas disini adalah, elastis atau tidak terlalu terpaku dengan harga. Sekali lagi, mereka terkadang irasional bahkan dalam melihat harga.

Berbeda dengan generasi X yang sangat kaku terhadap harga. Contoh kecil bisa kita lihat saat ada konser musik dari luar negeri macam negeri gingseng Korea. Tiketnya tidak bisa dibilang murah, tapi kok tiketnya selalu sold out. Berapa pun harga tiketnya akan diburu.

Pun dengan membeli apartment, melihat pertumbuhan yang semakin banyak bukan tidak mungkin generasi milenial makin terangsang untuk memiliki apartment. Dalam mengambil keputusan generasi milenial sangat terpengaruh oleh komunitas dan kelompok sosial.

Kalau mereka sudah mendapat gambaran dari komunitas dan kelompok sosial dengan kekuatan pemasaran dari mulut ke mulut akan lebih berpengaruh ketimbang mempengaruhi mereka dari papan iklan konvensional. Ditambah pengaruh media sosial para generasi milenial ini akan semakin yakin memutuskan apa yang mereka mau.

Dan lucunya, keputusan mereka ternyata bisa mempengaruhi generasi X, dalam hal ini kemungkinan besar adalah para orangtua para generasi milenial. Jadi jangan kecilkan pengaruh milenial dalam mengambil keputusan.

LRT City Membangun Peradaban Baru Dalam Kehidupan Masyarakat

Para pengembang properti khususnya pengembang apartment menawarkan berbagai konsep hunian yang bisa menjadi alternatif bagi para pencari hunian berkonsep vertical.

Dari sekian banyak konsep yang ditawarkan, saya tertarik konsep hunian apartment yang mengkolaborasikan dengan konsep TOD (transit oriented development) seperti yang di kembangkan oleh PT. Adhi Karya Tbk.

Konsepnya unik, untuk menekan laju kendaraan pribadi yang memadati kota Jakarta di hari kerja, apartment yang dikembangkan oleh Adi Karya terkoneksi langsung dengan stasiun LRT.

Kalau saya bilang terkoneksi langsung, ini tidak mengada-ada. Para pemilik apartment dengan mudah bisa mengakses stasiun hanya dengan berjalan kaki.

Istilah kerennya, stasiun LRT berjarak 0 (nol) kilometer dari hunian apartment kita.

LRT memang dikembangkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas transportasi publik yang saling terkoneksi dengan moda transportasi lain.

Sadar bahwa para pekerja di DKI banyak yang tinggal di daerah Tangerang, Bekasi dan pinggiran kota Jakarta lainnya, pemerintah kota inisiatif membuat konsep transportasi yang memudahkan para pekerja itu sampai di pusat kota tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.

Sepertinya saya harus punya salah satu apartmen dari LRT City ini, Hmmmm pilih yang mana ya?.
Menurut Setya Adji Pramana, Project Manager Eastern Green, konsep TOD di seluruh apartment yang dikembangkan Adhi Karya memang belum secara menyeluruh.

Karena konsep TOD yang menyeluruh itu sendiri masih dalam pembahasan dipihak pengambil keputusan .

Tapi Adhi Karya berkomitmen penuh untuk terus mengembangkan konsep TOD secara penuh dan maksimal di setiap apartment mereka.

Beberapa project LRT City yang sedang dikembangkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk antara lain:

  • LRT City Sentul  Royal Sentul Park
  • LRT City Bekasi  Eastern Green
  • LRT City Jaticempaka  Gate Way Park
  • LRT City Ciracas  Urban Signature
  • Cisauk Point  member of LRT City (Tangerang)
  • Oase Park  member of LRT City (Ciputat - Tangsel) 
Setya Adji Pramana menambahkan, "Pengembangan LRT City ini merupakan upaya PT Adhi Karya (Persero) Tbk, untuk memberikan kehidupan dan peradaban baru bagi masyarakat kaum urban di Jakarta dan kaum suburban di daerah penyangganya. Kami memiliki beberapa lahan yang berlokasi di titik nol kilometer stasiun LRT Jabodebek, dan itu yang kami kembangkan untuk menjadi kawasan hunian dan komersial".

Dengan konsep yang mengedepankan Connect, Compact, Transit, Mix, Shift, Walk, Densify dan Cycle, kawasan TOD  akan menjadi solusi baru masyarakat.

Konsep Connect, Compact, Transit, Mix, Shift, Walk, Densify dan Cycle

Kehadiran transportasi publik yang semakin baik khususnya LRT tentu akan menambah kualitas hidup manusianya semakin baik.

Ambil contoh, untuk para pekerja di Bekasi, mereka menghabiskan minimal total 4 jam (240 menit) perjalanan kerja tiap harinya dari rumah menuju kantor dan sebaliknya.

Kalau kita tinggal di LRT city dan berangkat kerja menggunakan moda LRT, diperkirakan hanya memakan waktu 45 menit untuk sampai ke tengah kota atau total 90 menit pulang pergi.
Sisa waktu bisa kita gunakan untuk istirahat dan berkumpul bersama keluarga.

Kebayang bagaimana indahnya dunia dan makin sehatnya jiwa kita, kalau tinggal di LRT City dengan konsep hunian Transit Oriented Developmentnya.
Kalau kalian penasara ingin tahu lebih tentang LRT City bisa langsung kepoin aja bothnya di Indonesia Properti Expo di JCC Senayan Hall A.

Atau bisa cari informasi di website mereka www.lrtcity.comwww.lrtcity.com dan bisa juga langsung sambangi marketing galerry yang diminati.

Untuk para pekerja di Jakarta. LRT City harus jadi pilihan agar mobilitas, efektifitas dan efisiensi kita tetap terjaga.



Komentar

Paling Banyak di Baca