ig', 'G-EB6NHRZW7N');
My Trips
Tampilkan postingan dengan label My Trips. Tampilkan semua postingan

Dari Ciledug Naik KAI Commuterline, Nyobain The Obonk Steak and Ribs Kota Bogor

Minggu, 20 Agustus 2023

Tidak ada komentar

Warga jalan Ciledug Raya dan sekitarnya beberapa tahun terakhir, sejak beroperasinya jalur koridor 13 Transjakarta, sangat menikmati kemudahan dalam bertransportasi umum. Dan Gw sebagai orang yang masa kecil, remaja (kuliah) dan dewasa (menikah) menghabiskan waktu di Jalan Ciledug Raya, merasa terberkahi dengan keadaan saat ini.


Dimata sebagian orang, transformasi transportasi umum di Ciledug Raya dianggap masih belum maksimal, dan memang belum sempurna, tapi emangnya ada ciptaaan manusia yang sempurna di muka bumi? Mengeluh boleh, kasih masukan boleh, tapi jangan lupa bersyukur dengan semua kemudahan.

Siapa yang pernah naik metro mini 69 jurusan Blok M-Ciledug? Raja jalanan dimasanya. Mereka yang pernah ngelihat metro mini, kopaja saling berkejaran saat masuk terminal Blok M adalah generasi yang paling banyak bersyukur melihat transportasi umum era sekarang.

Mereka yang pernah ngerasain peluh bercucuran di jidat saat berdiri dipadatnya metro mini saat mencoba menembus kemacetan pasar Cipulir. Mereka yang jadi saksi pencopetan atau yang hampir jadi korban, sampai (hampir) dirampok di atas metro mini jalur Blok M-Ciledug saat malam hari adalah orang yang paling gak banyak komplain melihat perkembangan transportasi saat ini.

Dan orang itu Gw, orang yang gak pernah nyangka bahwa akhirnya bis, angkot bisa berhenti dengan tertib di halte atau bahkan hanya di rambu yang diperbolehkan. Dahulu kala, jangankan bis atau angkot, kereta jurusan Tanah Abang-Rangkas Bitung bisa berhenti di tengah perjalanan untuk menaikkan masyarakat yang menanti dipinggir rel.

Selain tertib, kini transportasi semakin terintegrasi atau terhubung. Gw ingat banget, kalau mau ke rumah Bude di Depok, alternatif yang memungkinkan adalah naik kereta. Tapi posisi kami tidak memungkinkan, karena stasiun terdekat yang kami lewati hanya melayani jalur Tanah Abang-Rangkas Bitung. Bisa saja ke Tanah Abang lebih dulu, tapi makan waktu dan memutar jauh.

Solusinya, kami harus pasrah naik Kopaja 614 Jurusan Cipulir-Pasar Minggu, baru lanjut naik kereta. Tapi jangan bayangkan kenikmatan naik kereta seperti sekarang ini ya, mau dibandingkan jam padat (rush hour) saat ini dengan jaman dulu saat jam lengang, percaya deh jauh lebih nyaman saat ini.

Lalu bagaimana dengan sekarang? Kalau dari Ciledug mau ke Bogor? Emang harus ya ke Bogor? Yaaa, siapa tahu mau main-main ke kebun raya Bogor, atau mau kulineran beli roti unyil yang hits itu yeekaann..
Ini pengalaman pertama Gw naik transportasi umum dari Ciledug ke Bogor yang ternyaman. Langkah awal tentunya naik Transjakarta koridor 13. Pilih jurusan yang ke Kuningan, setelah sampai halte kuningan barat, kita turun untuk transit/pindah transjakarta ke arah stasiun Cawang/Cikoko.

Dari Ciledug sampai stasiun Cawang ongkosnya 3500 aja. Sampai di halte Stasiun Cawang/Cikoko, langsung menuju peron. Kedepannya akses ke stasiun bisa langsung nih, jadi gak perlu keluar halte, begitupun kalau mau naik LRT ke Bekasi atau Cibubur. Gimana? Ajib kan?

Naik KRL dari stasiun Cawang sampai ke Bogor biayanya cuma 5000, total 8500, pulang pergi 17ribu perak doang bisa jalan-jalan ke Bogor.

The Obonk Steak & Ribs Kota Bogor

Entah kapan terakhir gw main ke Bogor, tepatnya lewat stasiun Bogor Kota. Banyak berubah, disisi sebelah kiri stasiun kini sudah dibangun alun-alun yang rapih dan tertata. Pepohonan berjajar rapi, rumput hijau mulai nampak tumbuh lebat merata. Dibeberapa titik petugas satpol PP mengatur lalu lintas. Walau sudah ada moda bis seperti Transjakarta, tapi ciri khas angkot Bogor masih jelas terlihat.



Tujuan Gw ke Bogor kali ini adalah The Obonk Steak and Ribs, gak sendirian ada beberapa teman yang janjian buat makan siang. Jauh amat yaak makan siangnya? Demi mencicipi nikmatnya steak yang beneran di bakar, Gw rela jauh-jauh (tapi ongkos murah) main ke Bogor. Tapi bukankah semua steak itu dibakar? Bedanya apa? Nanti Gw jelasin.

Jarak dari stasiun ke The Obonk Steak dan Ribs kota Bogor gak sampai 5 kilometer. Naik ojek online 15 ribu, kalau taksi online 30-35ribu. Bebas pilih, kalau ada temen, mending naik taksi online sih.

Lokasi The Obonk Steak and Ribs kota Bogor berlokasi diantara pertemuan Jl. Heulang Jl. Dadali No.01-04, RT.04/RW.05, Tanah Sareal, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat 16161. Persis di pojokan, bisa masuk dari jalan Heulang dan jalan Dadali.

Warga Bogor atau siapapun yang melintas pasti langsung dengan mudah melihat restoran ini, tembok warna abu-abu terang dengan logo dominan warna merah mencolok, bergambar api sangat cepat dikenali bahkan dari jarak masih cukup jauh.


Yang langsung terekam adalah area parkir yang sangat luas, kalau dari perkiraan Gw, bisa untuk lebih dari 20 mobil. Kalau motor bisa lebih banyak lagi. Karena paling sebel benget kalau ke tempat cafe atau resto saat laper menggila lalu dibikin pusing gara-gara susah nyari tempat parkir.

Konsep The Obok Steak and Ribs Reborn ini benar-benar bikin nyaman semua yang berkunjung disini. Target market The Obonk Steak and Ribs adalah masyarakat kelas menengah, tapi dari pengalaman Gw kesana, pelayanannya jawara, gak kalah sama pelayanan resto yang target marketnya masyarakat kelas atas. Terlebih rasa makannya gak main-main.

Sejak masuk pintu depan, kita sudah disambut ramah kru The Obonk Steak and Ribs sambil dibantu membukakan pintu. Untuk diawal, kita ditawari untuk memilih tempat duduk. Area resto ini sangat luas dan terbagi menjadi 3 area.



Area makan tengah yang paling luas, dengan pendingin ruangan yang sejuk membuat kita nyaman menyantap menu The Obonk Steak and Ribs kota Bogor.

Area paling depan khusus untuk para perokok, ruang terbuka tanpa AC tapi tidak panas, terlebih saat Bogor sedang syahdunya di sore hari dengan hujan tipis yang membasahi aspal.

Yang terakhir adalah area VIP, yang bisa kita request untuk acara personal, ataupun jika tidak ada acara khusus, kita bisa menggunakan ruangan ini bersama teman atau keluarga, siapa cepat dia dapat. Kelebihan ruangan ini ada slot power yang bisa digunakan untuk mengisi daya smartphone atau laptop. Jadi makin betah ngerjain deadline atau tugas di The Obonk Steak and Ribs.

Dan yang paling penting buat Gw dan umat muslim adalah, sarana ibadah yang nyaman. Jadi gak khawatir untuk berlama-lama disini.

Menu pertama Gw di The Obonk Steak and Ribs kota Bogor siang itu adalah Lamb Chop, Beef Nugget dan minumnya Obonk Chocolate Signature.

Minuman yang gw pesen bikin iri teman-teman yang pada kumpul, sebenarnya ini pertaruhan, Gw udah jarang minum yang manis-manis, kecuali teh botol (itupun botol beling) Gw lebih milih minum kopi, tapi masa iya, makan lamb chop minumnya kopi?

Dan ternyata Obonk Chocolate Signature pas dilidah Gw, gak terlalu manis ada taburan (kaya) oreo diatasnya. Kalau saja perut Gw gak penuh sama Lamb Chop dan Beef Nugget, bisa gw sikat habis nih minuman.



Dari pertama kali sampai gw penasaran tulisan dengan hashtag #SteakBakarBeneran gede banget di depan resot. Emang ada steak yang dibakar bohongan?

Beruntung Gw bisa ngobrol sama Manager Outlet The Obonk Steak & Ribs kota Bogor, mas Langgeng Widioso untuk melampiaskan rasa penasaran Gw.

Gak cuma jadi tahu maksud #SteakBakarBeneran, tapi mas Langgeng juga sedikit cerita sejarah mengenai the Obonk Steak and Ribs, baik bener sih mas..

Jadi makna #SteakBakarBeneran yang jadi tagline the Obonk Steak and Ribs adalah mengacu ke proses pembuatan steak yang benar-benar dibakar menggunakan arang. Yeeepps beneran dibakar pakai arang kaya tukang sate, bukan di panggang diatas plat panas pakai bahan bakar listrik atau gas, apalagi gasnya melon.

Dan akhirnya Gw juga baru nyadar, kenapa sensasi Lamb Chop yang Gw makan ada rasa-rasa sensasi pahit dark chocolate, lalu aroma bakarannya gak cuma kecium tapi kerasa dilidah.

Gw orangnya kan gak gampang percaya, ehh malah diajak main ke dapur dan ngintip proses bakar steaknya. Bener-bener dah si mas ini, padahal manager outlet loh, mau aja direpotin.

Mas Langgeng juga cerita mengenai sejarah The Obonk Steak and Ribs, yang sebenarnya sudah ada sejak 1990 dan 2000. Namun, sempat vakum dan baru kembali dimulai pada 4 Desember 2020 di Yogyakarta dan di Medan, Sumatera, hingga menyusul di Kota Bogor pada 6 Juni 2022 lalu.

Jadi gak salah Gw main jauh-jauh dari Ciledug ke Bogor buat ngerasain #SteakBakarBeneran di The Obonk Steak and Ribs kota Bogor, karena memang belum ada di Jakarta.

Selain daging sapi, The Obonk Steak and Ribs juga menyediakan menjual steak salmon, dori, dan ayam. Lengkap dengan kentang, pendamping lainnya seperti nasi, sayuran lengkap dan spageti. Untuk sajian minuman, ada milkshake, kopi hingga jus smootihies dan juga yang spesial es durian.

So gaes, Bogor emang mengajikan banyak variasi kuliner yang kaya dan unik, salah satunya kalau kalian mau ngerasain sensasi #SteakBakarBeneran yang dibakar pakai arang, kalian harus coba ke The Obonk Steak and Ribs kota Bogor Jl. Heulang Jl. Dadali No.01-04, RT.04/RW.05, Tanah Sareal, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat 16161.

Mau ngobrol, bercengkrama, ngerjain tugas kampus sampai ngejar deadline kerjaan kantor bisa kalian lakukan di The Obonk Steak and Ribs.

Read More

Kampung Berseri Astra Cidadap Padalarang Menjaga Kelestarian Karst Citatah, Kekayaan Alam Berumur Ribuan Tahun

Selasa, 13 Desember 2022

Tidak ada komentar
Melewati kilometer demi kilometer mengendarai Ayang Dayu, didampingi oleh orang terkasih adalah kepuasan tersendiri. Menjelajah daerah baru, membelah malam, merasakan embun pagi, sapuan angin lembah menerpa pipi, adalah hal yang tidak mungkin bisa kami dapatkan di kota besar seperti Jakarta tempat kami banyak beraktifitas.

kampung-berseri-astra-cidadap-karst-citatah
Ayang Dayu yang selalu setia menemani perjalanan kami. (Sentul 2022)
17 Agustus 2021, satu tahun lebih setelah pandemi masuk ke Indonesia, kami menemukan gairah baru, sebuah cerita petualangan yang membuat kami bisa lebih menghargai betapa pentingnya untuk bersyukur atas semua cipataan Tuhan. Dan merasakan kehangatan antar manusia yang awalnya tidak saling mengenal satu sama lain.

Campervan, cara baru kami untuk melepas penat, untuk memberi jeda kepada tubuh ini bisa merasakan rileksasi yang kalau dikonversikan dalam bentuk uang, akan sulit dihitung. Jangan bayangkan campervan ala kami, menggunakan mobil berbadan besar dengan tempat tidur, perlengkapan dapur, toilet lengkap didalamya (walau ini jadi mimpi kami). Yang kami punya Ayang Dayu, sebutan untuk Toyota Agya type TRD tahun 2015 yang kami sulap menjadi minicamper.

Perubahan sederhana pada Ayang Dayu sengaja kami bikin sefleksibel mungkin karena masih kami jadikan kendaraan andalan. Jika ingin bepergian jauh, Ayang Dayu bisa disulap menjadi tempat istirahat yang nyaman, tapi untuk penggunaan harian mobil LCGC nan tangguh ini siap sedia menghantarkan kemana kami berkatifitas, bahkan mengantar orang tua jika harus kontrol ke rumah sakit.

Perjalanan pertama kami pada hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 tidak berjalan mulus, kami harus menepi dan beristirahat dipinggir jalan, karena masih penerapan pembatasan beraktifitas, walau sudah jauh lebih longgar. Akhirnya sebuah pelataran masjid di daerah puncak menjadi pilihan kami untuk bermalam, sampai pagi menjelang.

Mencari tempat bermalam dengan konsep campervan (tidur di mobil) belum menjadi hal yang familiar di Indonesia, masih dianggap aneh dan tidak wajar.

“Emang lo bisa tidur berdua di mobil” Tanya ibu kami yang berumur 80 tahun lebih, ketika tahu apa yang kami lakukan bersama Ayang Dayu.

Sebenarnya dibeberapa wilayah jawa barat sudah tersedia campground yang memungkinkan kita bermalam di mobil, tapi kami harus pintar memilih, terlebih spesifikasi Ayang Dayu bukan untuk jalan ekstrem jika harus melalui jalan menanjak dan berbatu.

Kalau saja kami mengetahui informasi mengenai Kampung Berseri Astra, bisa kami jadikan referensi untuk kami datangi. Karena secara logika, (seharusnya) infrastruktur menuju desa tersebut lebih layak, timbang kami harus membelah bukit dengan jalan berbatu.

Kampung Berseri Astra Cidadap Padalarang


Kampung Berseri Astra, program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan.

“Mungkin banyak orang beranggapan bahwa program corporate social responsibility kami hanya sekedar pencitraan, namun kami selalu dalam menjalankan program berpegang teguh pada nilai dan visi yang ada di Astra yaitu Catur Dharma terutama poin pertama, Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara" Ujar Riza Deliansyah, Chief of Corporate Affairs Astra dikutip dari e-book/aplikasi Inspirasi dari Kampung Berseri Astra yang bisa di download melalui playstore.

Program yang diluncurkan sejak tahun 2013 ini, tujuannya sederhana, bagaimana mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut. Untuk mewujudkannya, program Kampung Berseri Astra mengajak elemen masyarakat untuk bekerjasama langsung dengan pemerintah daerah yang memiliki peran penting pengembangan wilayah mereka.

Ada 4 kategori Kampung Berseri Astra, yaitu kampung wisata, kampung produktif, kampung hijau dan kampung budaya. Tentunya yang sangat menarik perhatian saya adalah kampung wisata dan kampung budaya, tanpa mengesampingkan kampung produktif dan kampung hijau, tapi menurut saya, banyak wilayah di Indonesia dengan keragaman budaya dan keramahan penduduknya yang bisa menjadi potensi wisata.

Terlebih kalau kita berbicara konsep wisata bermalam di dalam mobil (campervan) yang menjadi alternatif disaat pandemi, karena dianggap lebih fleksibel dan tidak membutuhkan infrastruktur yang rumit. Hanya lapangan parkir, MCK dan arus listrik jika memungkinkan. Sekalipun tidak ada, para pegiat campervan sudah siap dengan daya listrik dari kendaraan masing-masing.


Potensi besar wisata yang tersembunyi dibalik karst Citatah
sumber foto IG @kba_cidadap_padalarang
Penulusuran mengenai Kampung Berseri Astra mengarahkan saya ke daerah Padalarang, lebih tepatnya Kampung Berseri Cidadap. Bukan tanpa alasan, beberapa kali setelah melakukan perjalanan panjang di daerah Bandung dan sekitarnya, alih-alih melewati jalan tol, kami lebih baik lewat Padalarang, Cianjur, Puncak, Bogor dan akhirnya masuk tol Jagorawi dan kembali masuk ke Jakarta.

Padalarang menurut pandangan kami (seperti) tidak ada yang spesial, kalah menjual dibanding dengan daerah wisata Bandung yang menjual kesejukan. Wajar saja, karena Padalarang dikelilingi gunung batu yang menjadi incaran para penambang legal. Satu-satunya landmark terkenal di Padalarang (menurut saya) adalah masjid yang di design oleh bpk.Ridwan Kamil.

Lalu apa yang spesial di KBA Cidadap Padalarang? Jujur saya lebih tertarik dengan cerita warga yang ingin mempertahankan kelestarian wilayah mereka. Karena percuma jika organisasi besar, pemerintah atau pihak luar lainnya berteriak masalah kelestarian lingkungan, tapi tidak selaras dengan semangat warga maka akan sia-sia.

KBA Cidadap Padalarang berada di kawasan Karts Citatah, kawasan yang dilindungi karena merupakan warisan karst tertua yang tersisa di pulau jawa. Coba ulangi lagi kata “yang tersisa di pulau jawa” tapi kali ini diucapkan dengan lebih dramatis.

Eko Yulianto, peneliti dari Puslit Geoteknologi LIPI, dikutip dari website lipi.go.id menjelaskan Karst Citatah merupakan kawasan karst yang tercipta dari 30 juta tahun lalu, terbentang sejauh 6 kilometer dari Tagog Apu sampai Rajamandala.

Tentunya kita tidak ingin Karst Citatah bernasib sama dengan sepupunya Karst Jogja yang terbentuk 40 juta tahun lalu, karst Jogja saat ini tinggal tersisa dengan ukuran 5x5x10 meter akibat penambangan ilegal.

Tidak terlalu sulit mecari referensi mengenai KBA Cidadap di dunia maya, sudah banyak media yang menulis, rekan-rekan blogger pun ada beberapa yang menulis mengenai KBA Cidadap.

Salah satu sumber informasi yang bisa saya temui dan valid adalah dari akun instagram @kba_cidadap_padalarang semua kegiatan yang ada di kampung ini terekam jelas dan semakin membuat saya bersemangat untuk datang ke KBA Cidadap.

Kegiatan beragam di KBA Cidadap sesuai dengan 4 pilar KBA yang mempunyai konsep pengembangan terintegrasi yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan.

kampung-berseri-astra-cidadap-karst-citatah
sumber foto: IG @kba_cidadap_padalarang
Yang menarik adalah program bank sampah produktif, dengan tag #semangatkurangiplastik para warga bersama-sama mulai memilah sampah dari rumah, kemudian ditabung di bank sampah yang nanti bisa ditukarkan dengan sejumlah uang.

Dari sebuah bangunan sederhana semi permanen, beralaskan semen tanpa keramik, dinding yang sebagian besar kombinasi kayu dan triplek, jendela tanpa kaca yang hanya batasi kawat, dan atap genteng dari tanah liat, nampak didalamnya tumpukan sampah yang tertata. Bingung gak, tumpukan sampah tapi tertata?

Inilah bank sampah yang ada di KBA Cidadap, tempat warga menyetor sampah domestik mereka yang sudah dipilah dan dipilih.

Bedasarkan wawancara langsung teh Mega, rekan blogger yang datang langsung ke KBA Cidadap dan menuliskan di artikelnya, hasil dari tabungan sampah yang berupa uang tersebut bisa diambil langsung atau disimpan terlebih dahulu yang kemudian bisa diambil satu tahun kedepan. Fungsinya kurang lebih mirip seperti tabungan.

sumber foto ig @kba_cidadap_padalarang
Melihat potensi wisata KBA Cidadap, saya semakin terobsesi melihat keindahan, kemegahan dan eksotiknya tebing hawu, Karst Citatah berusia ribuan tahun ini, yang selalu saya pandangi dari kejauhan saat melintasi Padalarang menuju Cianjur.

Kendalanya adalah, apakah Ayang Dayu, mobil tipe LCGC bisa sampai ke KBA Cidadap?

Menurut penuturan teh Mega di artikelnya, kondisi akses jalan menuju KBA Cidadap cukup bervariasi dari jalan yang beraspal mulus, lalu jalan aspal yang agak rusak kemudian berubah menjadi jalan tanah merah sampai jalanan yang hanya bisa dilewati satu mobil saja. Yang harus diperhatikan, jalan tanah merah, mempunyai kesulitan tersendiri di musim penghujan.

Kondisi jalan seperti ini sempat membuat panik suami teh Mega yang bertanggung jawab dibalik kemudi, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti disalah satu rumah warga, sebelum melanjutkan perjalanan.

Hmmmm sepertinya menantang juga perjalanan ke KBA Cidadap. Sekalipun kami kesulitan menuju kesana, tapi rasa hormat kami untuk para warga KBA Cidadap yang sadar akan kelestarian lingkungan kampung mereka, semoga bisa tersalurkan melalui artikel ini.

Mustahil pihak luar yang menjaga kelesatarian Karst Citatah, tapi dengan dukungan pihak luar seperti program Kampung Berseri Astra dan kerjasama aparat pemerintah dan warga sekitar, saya yakin potensi alam Karst Citatah bisa terus terjaga.
Read More

Restoran Ayam Taliwang Mataram di Jakarta dan Cerita Perjalanan Hidup Anak Manusia

Selasa, 27 September 2022

8 komentar
Sebelum  saya mereview restorang Ayam Taliwang Mataram terenak di jakarta barat, menurut lidah saya, kalian harus tahu cerita dibalik restoran yang baru berdiri di masa pandemi ini. Nekat? sangat nekat, tapi harus dilakukan, seperti halnya ketika pemilik restoran ini memutuskan pulang dari Perancis, meninggalkan kenyamanan dan memulai perjuang di negeri sendiri dari bawah.

Ade Andi Hendrawan, saya biasanya memanggilnya bang Derek. Kami saling mengenal karena sama-sama hobi fotografi dan menjalani bisnis dokumentasi pernikahan atau pra-nikah. Keluar masuk kampung, menyusuri gang, motret di rumah petakan, sampai project hotel berbintang lima pernah kami garap bersama. Bahkan wisuda kampuspun pernah kami garap.

Ayam Taliwang Mataram (ATM) olahan bang Derek memang berbeda dari ayam taliwang lainnya

Jujur, mengetahui bang Derek memutuskan untuk melanjutkan kuliah D-4 di universitas Sahid, dan berhasil menyelesaikan kuliah pada tahun 2016 di usia 44 tahun, saya angkat topi untuk beliau. Keinginannya mengejar pendidikan tidak pernah pantang padam dan kini membuah hasil yang membanggakan.

"19 tahun lulus dari SMA (1993), akhirnya setelah nabung bisa melanjutkan ke perguruan tinggi". Ujar bang Derek, saat kami bertemu di restoran Ayam Taliwang Mataram di Jakarta Barat, kawasan Grogol.

Motivasi bang Derek karena keinginan kuliah dimasa muda tidak terwujud, dan ada rasa "iri" ketika melihat teman-teman yang lain masuk kuliah, sementara bang Derek harus bekerja untuk bisa bertahan hidup. Namun, Jangan pernah kubur mimpimu gaes, karena Tuhan tidak pernah tidur dan nyatanya semesta menjawab keinginan bang Derek 19 tahun setelahnya.

Perjalanan pendidikan bang Derek tidak sampai di D4 Universitas Sahid, beliau mengajukan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Perancis dan diterima. Hingga akhirnya di umur 45, berhasil meraih jenjang S-1 (ing.Ds) di Perancis.

Universite d'Angers (ESTHA) yang berada di kota Angers - Perancis, tempat bang Derek menimba ilmu, merupakan universitas unggulan terbaik di jurusan Pariwisata dan Hospitality se-Perancis. Tidak mau melewatkan kesempatan tersebut, bang Derek melanjutkan studi S-2 dan meraih Master de Tourisme, hospitalité et restoration di universitas tersebut pada umurnya 47 tahun.

Membangun Usaha Restoran Ayam Taliwang Mataram di Jakarta Barat


Capaian dibidang edukasi bang Derek tidak membuatnya terlena. Hidup nyaman di negeri orang, tetap tidak bisa melupakan keindahan negeri sendiri. Bang derek menyadari waktu produktifnya tidak lama lagi, dia harus punya rencana cadangan untuk kembali ke Indonesia.

Berbekal ilmu yang di dapat saat kuliah, bang Derek memulai riset untuk memulai usahanya di Indonesia. Pemilihan ayam dan olahan taliwang bukan hanya mimpi semalam yang muncul begitu saja, tapi sudah melalui riset dan pertimbangan yang matang sebelum akhirnya memutuskan memulai usaha Restoran Ayam Taliwang Mataram di Grogol Jakarta Barat.

Bang Derek, lebih baik memulai usaha di negeri sendiri ketimbang berjuang di negara orang

Sejarah ayam taliwang menurut situs Kemendikbud, berawal saat terjadi perang antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem Bali. kala itu pasukan Kerajaan Taliwang didatangkan ke Lombok untuk membantu Kerajaan Selaparang yang mendapat serangan dari kerajaan Karangasem Bali. 

Orang-orang Taliwang ada yang bertugas sebagai juru damai, jalur yang ditempuh salah satunya dari juru masak yang menyediakan logistik untuk para prajurit. Dibantu para pemuka agama, perang yang menelan banyak korban jiwa berhasil diredam.

Di era Indonesia merdeka, Ayam Taliwang mulai dikenal di tahun 1960. Kedatangan jenderal A. Yani di warung nasi Nini Manawiyah menjadi tonggak peristiwa bahwa ayam pelalah yang merupakan asal muasal ayam taliwang telah mulai dijual sekitar tahun 1960-an (sumber web kemendikbud).

Tidak hanya riset mengenai sejarah dan pengolahan, bang Derek juga riset mengenai pola makan budaya kekinian, salah satunya, tangan yang tidak lepas dari gawai saat menikmati makanan.

Bang Derek, dengan keilmuan yang dia miliki, mencari cara bagaimana ayam taliwang mataram restorannya bisa dinikmati dengan menggunakan sendok garpu. Tujuannya tidak lain agar pelanggan bisa memegang gawai saat menikmati makanan yang tersedia tanpa harus khawatir kotor terkena bumbu ayam bakar.

KULINER UNIK DI TANGERANG SATE DOMBA AFRIKA HAJI ISMAIL COULIBALY


Harus diakui, cara ini berhasil. Saya yang makan nasi padang, lebih sering menggunakan sendok garpu karena merasa risih kalau tangan ini terkena bumbu, akhirnya bisa menikmati ayam taliwang mataram dengan mudah.

Daging ayam kampung yang sudah dibumbui dan dibakar, sangat mudah ketika harus di potong atau di suwir-suwir menggunakan sendok atau garpu. Rasa pedasnya bisa disesuaikan, saya tidak bisa cerita sepedas apa, karena level pedas yang saya pilih termasuk kadar yang paling rendah, kalau penasaran, silahkan datang sendiri di restoran Ayam Taliwang Mataram di daerah Grogol, Jakarta Barat.

Untuk bisa menemukan lokasinya sangat mudah, patokannya terminal bis Grogol, Jakarta Barat. adanya disebelah kiri terminal. Jl. Muwardi II No.1B, RT.2/RW.2, Grogol, Kec. Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11450. Kalau bingung, tinggal buka google maps, search, Ayam Taliwang Mataram Grogol, jamin gak ada yang lain.

Kita bisa menikmati pedas dan lembutnya Ayam Taliwang Mataram langsung dilokasi, atau kita juga bisa pesan melalui jaringan e-commerce GoFood, GrabFood, ShopeeFood Traveloka Eats dan lainnya, bisa juga pesan langsung melalui nomor WA 0812-9566-9909 atau bisa mengunjungi profil instagram @ayamtaliwangmataram

Untuk yang berada di luar jabodetabek dan ingin merasakan Ayam Taliwang Mataram tersedia juga dalam kemasan frozen. Jadi aman jika harus melalui perjalanan jauh.

Selain menu paket ayam perpotong, tersedia juga paket 1 ayam utuh.

- ATM (Ayam Taliwang Mataram) PAKET KAMPUNG 1 
(1 Ayam Kampung Utuh, 1 Nasi Putih, Sambal Pedes, Sambal, Sambal Manis, Lalapan, 1/2 Porsi Tempe, 1 Aqua 600 ml)

- ATM PAKET KAMPUNG 2 
(1 Ayam Kampung Utuh, 2 Nasi Putih, Sambal Pedes, Sambal, Sambal Manis, Lalapan, 1 Porsi Tempe, 1 Plecing Kangkung, 2 Aqua 600 ml)

ATM PAKET KAMPUNG 3 
(2 Ayam Kampung Utuh, 2 Nasi Putih, Sambal Pedes, Sambal, Sambal Manis, Lalapan, 1 Porsi Tempe, 1 Plecing Kangkung, 2 Aqua 600 ml)  

Read More

Kuliner Unik di Tangerang Sate Domba Afrika Haji Ismail Coulibaly

Minggu, 18 September 2022

Tidak ada komentar
Sebagai orang yang tinggal dan mempunyai pasangan hidup orang Tangerang, Banten, Kalau ada yang tanya kuliner unik di Tangerang apa? Saya akan kesulitan untuk menjawab, selain pecak bandeng gak tau apalagi yang harus di promosikan. Sebenarnya ada banyak, tapi saya aja yang mainnya kurang jauh, lebih hapal tempat ngopi, gak pernah explore lokasi kuliner di Tangerang. Faktornya adalah, lokasi kediaman kami yang lebih dekat ke Jakarta.

Menikmati sate domba olahan benua Afrika

Begitu denger kabar sate domba afrika haji Ismail Coulibaly Tanah Abang buka cabang di Tangerang, waahh ini kesempatan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Pertama, saya suka makan sate kambing, beruntung pasangan hidup saya bisa mengerem keinginan, agar terhindar dari kelebihan kadar kolesterol dalam tubuh. Kedua, sudah sering denger sate domba afrika haji Ismail Coulibaly tapi belum pernah kesampaian, karena butuh "perjuangan" untuk bisa ke gerai di tanah abang.

Buat para pecinta sepak bola khususnya fans Barito Putra dan PERSIB Bandung, pasti familiar dengan Jibril Coulibaly, wiihh kok nama belakangnya bisa sama dengan pemilik sate domba Afrika haji Ismail Coulibaly? Ternyata ini semacam marga di benua Afrika khusunya di negara Mali tempat kedua orang tersebut lahir.

Haji Ismail Coulibaly memulai usahanya sejak tahun 1998, dan tetap eksis sampai sekarang. Selama ini tidak ada niat membuka cabang, sampai akhirnya mas Angga dan mbak Lira silaturahmi dan niatnya membuka restoran Sate Domba Afrika Haji Ismail Coulibaly Tangerang cabang Tanah Abang, di sambut baik oleh pak haji Ismail dan keluarga.

"Banyak temen kerja di kantor yang bela-belain mampir untuk makan Sate Domba Afrika Haji Ismail Coulibaly, kalau mereka sedang ada tugas di jakarta" Ujar mas Angga yang berprofesi di industri maskapai penerbangan, ketika saya tanya alasan kenapa memilih kuliner khas dari Afrika ini.

Rencana yang sudah tertunda akibat pandemi, akhirnya bisa terlaksana di bulan September 2022. Sate Domba Afrika Haji Ismail Coulibaly Tangerang cabang Tanah Abang resmi dibuka. Lokasinya gak jauh dari Bandara Soekarno Hatta, aksesnya bisa lewat jalan Utara arah kota Tangerang. Tepatnya di Food Court Si Bungsu, Jl. Marsekal Suryadarma No. 18, Neglasari, Tangerang, Banten Neglasari, Tangerang.

Kalau dari tempat tinggal saya, hanya 30-40 menit menggunakan motor. Dari Ciledug, ke arah perempatan Cikokol, belok kanan, lurus terus sampai mentok dan belok kiri, sampai deh di lokasi. Gampang kan?

Pemilihan tempat sudah dipikirkan secara matang, selain dekat dengan wilayah perkantoran khususnya yang berhubungan dengan maskapai penerbangan, logistik dan lainnya, kelebihan Foodcourt si Bungsu adalah tempat ibadah(musholla) yang nyaman.

"Disini enak, bisa bawa keluarga dan ada tempat sholatnya" Ujar mbak Lira. Jujur, ini masuk kriteria kami, memilih coffeshop langganan.

Mas Angga dan Mbak Lirra yang berkolaborasi dengan haji Ismail untuk membuka cabang sate domba afrika di Tangerang

Menu Sate Domba Afrika Haji Ismail Coulibaly Cabang Tangerang

Sebelum kita bahas pengolahannya, saya mau perjelas, bahwa, sate domba Afrika itu maksudnya daging domba yang diolah dengan ciri khas benua Afrika. Nah daging dombanya sendiri asli Indonesia diambil langsung dari peternak yang sudah bekerjasama dengan haji Ismail.

Pengolahan Sate Domba Afrika Haji Ismail Coulibaly sangat berbeda dengan sate Madura atau sate di Indonesia yang menggunakan bambu sebagai penusuk daging saat dibakar, lalu ada bumbu kacang atau kecap sebegai pelengkap. Sate domba Afrika, daging langsung diolah/dibakar di atas api layaknya steak, nah setelah dibakar/grill ada proses lainnya yang membuat sate ini semakin nikmat.

Daging domba pilihan yang sudah diolah, pertama di bakar, lalu setelah itu di "ungkep" selama 45 menit dalam panci tertutup agar lemaknya bisa terbuang dibagian bawah panci, lalu dibakar lagi sampai kadar keempukan yang diinginkan. Lain halnya dengan steak, kita tidak bisa memilih olahan dagingnya rare, medium atau well done. Lalu disajikan dengan irisan bawang bombay, beeuuhhh ini makin ajib terlebih dipadu sambal dan saos mustard.

Teknik mengolah domba seperti ini diyakini oleh haji Ismail aman bagi orang yang mempunyai masalah dengan darah tinggi atau kolesterol. Jujur sih, ini yang saya rasakan, setelah siang makan satu porsi, lalu malam makan satu porsi, alhamdulillah belakang kepala nggak berat kaya dipasangin ban vespa.

Saya melihat sendiri sisa lemak yang terpisah dibagian bawah panci hasil dari "ungkepan" daging domba. Gak kebayang kalau sebagian lemak itu saya konsumsi, bisa cenat-cenut kepala ini.

Haji Ismail Coulibaly, Pria Asli Mali, Afrika.

Restoran Ayam Taliwang Mataram Terenak di Jakarta


Selain cara pengolahan daging domba yang unik, menunya gak kalah unik. Saya pikir makan pisang goreng pakai sambal roa khas manado sudah unik, ternyata di benua Afrika, mereka makan daging domba dengan pisang goreng (tanpa tepung). Karena di benua Afrika nasi bukan makan utama, menanam padi di Afrika sangat tidak mungkin, karena curah hujan pertahunnya yang tidak banyak.

Dan inilah kali pertama, saya menikmati makan Sate Domba Afrika Haji Ismail Coulibaly dengan pendamping pisang goreng. Bagaimana rasanya? Yummmmiiii, kaya ngemil tapi bikin kenyang, karena jujur porsi pisang gorengnya lumayan banyak untuk saya.

Ada tiga paket menu yang ditawarkan, Paket Sate Nasi Putih, Paket Sate Nasi Kebuli, dan Paket Sate Pisang Goreng. Menunya relatif sama dengan yang di Tanah Abang, bedanya tidak ada nasi kebuli di tanah abang, adanya nasi goreng. Bahkan menu minumannya pun sama, air mineral, teh (es/hangat) dan air jeruk (es/hangat), pun dengan harganya tidak ada perbedaan.

Jadi untuk kalian yang lagi mencari kuliner unik di Tangerang, bisa cobain Sate Domba Afrika Haji Ismail Coulibaly cabang Tanah Abang. 
Bahkan untuk kalian yang baru mendarat dari pesawat di bandara Soekarno Hatta, dan ingin merasakan empuknya daging domba olahan khas Afrika, bisa langsung cuus lewat jalan parameter utara arah Tangerang, set Gmaps ke Foodcourt si Bungsu, nanti lokasinya ada disisi kiri jalan.

Atau yang males bergerak bisa pesan di Gofood dengan nama merchant Sate Domba Afrika H Ismail Coulibaly Tangerang

Sate Domba Afrika Haji Ismail Coulibaly Cabang Tangerang  

Foodcourt Si Bungsu 
Jl Marsekal Suryadarma No 18 Karangsari, Neglasari, Tangerang, Banten  
Pemesanan: 0856-93424026 
Instagram: @satedombaafrika.tangerang  
Jam Operasional Senin – Sabtu Pukul : 10.00-17.00 WIB

Daftar Menu Sate Domba Afrika Haji Ismail Coulibaly Tangerang
  • Paket Sate + Nasi Putih         Rp.55.000
  • Paket Sate + Nasi Kebuli       Rp.65.000
  • Paket Sate + Pisang Goreng  Rp.63.000
  • Sate Domba Afrika                Rp.50.000
  • Nasi Kebuli                            Rp.20.000
  • Nasi Putih                              Rp.8.000
  • Goreng Pisang                       Rp.15.000


Read More

3 Malam Pertama di Lokasi Campervan Daerah Bogor, Review Tumbuhejo dan Puncak Halimun

Sabtu, 06 November 2021

Tidak ada komentar
Di artikel blog sebelumnya sudah dijelaskan kenapa kami mulai “tergila-gila” bersafari dengan membawa Ayang Dayu (Agya Kesayangan Dayu) tepat di hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-76. Secara singkat, kami pikir ini salah satu cara yang cukup aman jika ingin bepergian jauh, tidak perlu keluar masuk hotel cukup di mobil saja dan mengurangi bertemu dengan orang diluar lingkaran rutinitas kita. Safari perdana kami dimulai dengan mencari lokasi campervan di daerah Bogor, tepatnya camping ground Tumbuhejo dan Puncak Halimun.

Lokasi ke-dua kami di Tumbuhejo, Sentul Bogor

Tidak hanya untuk perjalanan jauh, Ayang Dayu yang sudah di modifikasi agar bisa digunakan sebagai tempat istirahat tapi dengan mudah bisa di setting ke kondisi normal, jadi alternatif kalau kami ingin "kabur" sekedar minum kopi, makan mie ayam dan soto ayam langganan di daerah Kerinci Jakarta Selatan atau juga makan sotomie di grha Bintaro. Kami tidak perlu khawatir jika tempat tersebut ramai, tinggal cari parkiran lalu buka bagasi belakang, tarik meja dan keluarin kursi lipat, kami bisa makan dengan nyaman tanpa pusing harus menjaga jarak dengan pengunjung lain.

Road Trip Jakarta-Bali-Jakarta via Tol Trans Jawa

Di artikel sebelumnya, kami ceritakan bahwa malam pertama kami lewati diparkiran masjid Atta'awun kawasan Puncak Bogor yang sudah berubah drastis. Parkiran lebih luas dan nyaman karena warung di tengah-tengah parkiran sudah dibongkar, tersisa hanya warung yang posisinya menempel di dinding tembok pembatas masjid. Jauh lebih nyaman, kalau sebelumnya lebih mirip pasar malam timbang parkiran.

Pagi tanggal 18 Agustus, setelah sarapan dan memesan teh manis hangat disalah satu warung, kami putuskan untuk pindah lokasi, biaya parkir masjid tidak lebih dari 20ribu. Tujuan awal kami adalah Wisata Sehat Javana yang lokasinya memang tdak jauh dari Atta’awun. Keluar parkiran masjid ke kanan arah Cianjur, tidak sampai 2 kilometer ada jalan kecil disebelah kiri jalan menuju kebun teh. Sayangnya lokasi tersebut ditutup untuk sementara. lokasi campervan di daerah Bogor

Akhirnya kami putuskan untuk menuju daerah Sentul tepatnya gunung pancar, sayangnya lagi-lagi ditutup karena masih PPKM. Dari dua pengalaman tersebut, kami simpulkan, bahwa kawasan yang dikelola pemerintah daerah sudah pasti ditutup sementara mendukung program pemerintah untuk menahan laju penyebaran Covid-19. Salah kami juga yang coba-coba keluar di masa PPKM.


Suasana parkir masjid ikonik di daerah puncak jadi lebih nyaman dan luas untuk parkir mobil dan motor


Camping Ground TumbuhejoTurun dari gunung Pancar, kami kehabisan ide lokasi campervan di daerah Bogor, dan hampir memutuskan untuk pulang sebelum akhirnya kami menemukan sebuah kafe. Beristirahat sebentar disana sambil berbincang dengan si empunya kafe kami disarankan untuk mencoba ke camping ground Tumbuhejo, pun kalau tidak cocok, pemilik kafe sudah mengijinkan kami untuk bermalam di parkiran kafe untuk sekedar beristirahat semalam atau untuk ke toilet. Baik banget ownernya.

Serai nama kafe itu, kalau dari sentul city, ke arah gunung pancar, lokasi kafe ada disebelah kanan jalan. Bangunannya mayoritas bambu dan kayu, dan dikelilingi banyak pohon serai. Semangat kami kembali timbul untuk tetap bermalam di mobil, minimal kami sudah punya bayangan harus bermalam dimana, sambil mencoba survei ke Tumbuhejo. lokasi campervan di daerah Bogor

Tips pertama saat memulai campervan adalah, JANGAN SURVEI atau DATANG SAAT GELAP. Sumpah, bikin jantung deg-degan, terlebih karena type mobil kami LCGC, kalau spesifikasi mobil 4x4 atau type jeep sih gak masalah menembus jalan tanah dan berbatu di malam hari.

Jalur menuju Tumbuhejo sebenarnya tidak ekstrem, setidaknya masih bisa dilalui mobil pickup pengantar galon yang kami lihat saat pagi esok harinya.

Tapi karena baru pertama kali dan situasi malam hari, kami sempat ragu saat melintas terlebih setelah keluar dari jalan utam desa. Dengan hati-hati dan banyak melafal doa kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan. Alhamdulillah sampai di lokasi, tapi ujian akhir ada saat memasuki gerbang depan Tumbuhejo. Tanjakan dengan sudut 30-40 derajat sudah menanti.

Kalau kalian tidak yakin dan ragu jangan khawatir, ada parkiran dibawah dekat pos jaga. Beruntung Ayang Dayu bisa melewati tanjakannya ini walau sempat kesulitan karena ban kiri depan sempat slip diakibatkan berada di jalur tanah dan rumput basah yang baru saja disiram hujan sore hari.

Tumbuhejo layak direkomendasikan untuk kalian yang ingin coba-coba camping di kendaraan untuk kali pertama bersama keluarga. Lokasi yang agak jauh dari jalan raya, membuat suasana sangat tenang dan bikin kita seperti terasingkan dari rutinitas harian.

Nilai plus dari lokasi ini adalah, fasilitas kamar mandinya standar villa, super bersih, toilet duduk serta ada air hangat untuk mandi. lokasi campervan di daerah Bogor



Tumbuhejo akan jadi sejarah bagi kami memulai perjalan Safari Nusantara Duoraji

Pun kalau ingin coba bersantai di villa juga bisa, dari yang harga 500rb sampai 2jtan, ada satu villa yang dilengkapi kolam renang. Untuk makan ada cafe atau restoran, baiknya sih bawa perlengkapan masak dan makan sendiri, rasanya lebih syahdu.

Camping Ground Puncak Halimun Caringin, Lokasi Campervan Daerah BogorEsok harinya kami turun ke Bogor karena ada urusan pekerjaan, setelah 1 hari bermalam di Bogor, kami lanjutkan perjalanan ke Puncak Halimun di daerah Caringin Sukabumi, lokasi campervan di daerah Bogor yang belum ada satu tahun beraktifitas. Jujur saya masih bingung, lokasinya ini masuk wilayah Bogor atau Sukabumi.

Kalau dari Jakarta, kita bisa lewat tol Jagorawi, lalu lanjut lewat tol Bocimi. Keluar pintu tol Caringin langsung ambil arah kiri. Menuju arah pasar Caringin.

Patokan paling mudah untuk Gmaps adalah Kopi Daong, tempat ngopi yang lagi hits karena berada di hutan pinus. Dari Kopi Daong lanjut mengikuti petunjuk arah yang ada menuju Puncak Halimun. 80 persen jalan beraspal, tapi setelah melewati kopi Daong, kondisi jalanan mulai tanah dan batu kecil-kecil layaknya jalan desa.

Setelah sekian lama nggak meghirup udara segar, Puncak Halimun jadi pelampiasan

Sebenarnya ada dua jalur untuk menuju Puncak Halimun, kalau mobil kalian sudah spesifikasi offroad bisa lewat Cimande, yang ternyata jalurnya cukup ekstrim dibanding jalur yang melewati pasar Caringin. lokasi campervan di daerah Bogor

Kesalahan pertama kami ulangi kembali saat ngecamp di Puncak Halimun, DATANG SAAT MALAM HARI, duuhh bikin perut mules sepanjang jalan.

Padahal jalurnya tidak ekstrem, sebelumnya pun sudah mendapat konfirmasi dari pengelola tempat bahwa type mobil kami sudah ada yang pernah bermalam di Puncak Halimun.

Saat turun kami baru sadar bahwa perjalanan yang mengerikan pada saat malam hari, berbeda jauh disiang hari. Kami disuguhi pemandangan yang cantik, dinginnya angin dan hijau pohon sejauh mata memandang.

Sempat berbincang dengan salah satu pengelola Puncak Halimun, lokasi ini baru resmi dibuka 5 bulan lalu, pemilik tanah mengajak orang-orang yang bergerak di bidang event organizer yang terdampak pandemi untuk mengembangkan lahan tersebut.

Dimulai dari modal awal 3 juta, bangunan registrasi dan wc kala itu sangat sederhana terbuat dari bambu, kayu seadanya. Kini (saat kami kesana) Puncak Halimun jauh lebih nyaman.

Bangunan registrasi dan wc sudah berlantai keramik dengan atap rangka baja ringan, terdapat juga musholla kapasitas 6-8 orang.

Untuk sinyal handphone lokasi yang cukup kuat hanya ada di tempat registrasi, kalau untuk cek WA, email dan sesekali upload media sosial masih sangat mumpuni.

Tapi jangan berharap banyak kalau kalian ingin meeting online via zoom atau google meet, alternatifnya adalah turun ke kopi Daong. Setidaknya ini pengalaman yang kami alami.

Kekurangan lainnya yang tidak begitu penting adalah, tiang listrik PLN yang belum masuk ke area perkemahan, pengelola mengandalkan genset solar saat malam hari untuk kelistrikan. Jadi kalau ingin numpang charge laptop atau HP sebaiknya saat malam. Karena siang hari, genset jarang dinyalakan.

Apalah arti tidak ada signal dan arus listrik kalau kita bisa menikmati sejuknya udara bersih sambil memandang siluet gunung di kejauhan.

Mini Camper Agya, jadi solusi kami untuk ber-Safari Nusantara Duoraji


Pengalaman menyenangkan, 5 hari yang memerdekakan jiwa dari rutinitas dan menumbuhkan kembali semangat berpetualang. Banyak cara untuk mensyukuri keindahan alam, melepas lelah, membuang kepenatan dan menikmati perbedaan agama dan budaya, cara kami adalah dengan mini camper bersama Ayang Dayu.

Tumbuhejo 
admin 081286000768 Ig @tumbuhejo

Puncak Halimun
Admin +62 812-1838-4002 Bang Jack

Read More

Mulai Bersafari Mengenal Indonesia yang Gemah Ripah Loh Jinawi

Senin, 13 September 2021

3 komentar
Gemah Ripah Loh Jinawi, secara rangkaian kata artinya adalah negara luas yang rakyatnya tentram, makmur dan subur tanahnya. Dan karena nilai inilah kami mulai melakukan safari atau safar yang bisa diartikan sebuah perjalanan. Sebelum memulai lebih jauh, ijinkan saya bercerita mengenai kendaraan yang menemani kami bersafari.





Jujur banyak banget yang memandang sebelah mata mobil murah LCGC seperti Toyota Agya buatan tahun 2016 yang kami punya. Ibaratnya kalau di kompetisi sepakbola liga Inggris, Agya ini mereka tempatkan di league 2, kasta ke-empat dari kompetisi bola paling padat di dunia.

Bahkan seorang stand-up komedian Indonesia menjadikan Agya sebagai materi stand-upnya. sang komedian bercerita tentang mobil Agyanya yang ringkih, yang kalau disalip mobil lain atau kendaraan besar di jalan tol, mobil akan berasa didorong angin. Lalu saat hujan datang maka suara air yang mengenai atap mobil cukup membuat riuh kabin, bahkan saking ramainya bisa mengganggu penyiar radio yang lagi siaran, Heehhh…? Kok bisa? Lucu? lucu banget, karena saya pun ikut mengamini, hahahaha.

Memang saat stand-up, merk mobilnya di sensor oleh stasiun televisi yang menayangkan dengan bunyi BIIIPPP…., tapi karena saya kagum dengan persona sang stand-up komedian yang punya tagline “otw kaya” dan memang selalu mengikuti akun medsosnya, kemungkinan besar mobil yang dimaksud adalah Agya, mobil pertama yang dia dapat karena membantu temannya saat dalam kesulitan keuangan.

Nggak ada yang salah dengan fakta yang diutarakan stand-up komedian itu, karena memang kenyataannya (kurang lebih) begitu. Saya pun merasakannya, lalu kenapa saya beli mobil ini? Pertama harganya terjangkau dengan kondisi ekonomi saya, kedua saya sudah survei dengan range harga tersebut, sudah sangat sepadan dengan kualitas yang kami dapat. Ketiga karena ini TOYOTA. Yeeppss, entah kenapa saya yakin, selama mobilnya Toyota spare partnya pasti mudah, mulai dari kualitas orisinil sampai kualitas KW level sembilan untuk spare part dan variasi pasti mudah ditemukan di pasaran.

Dan setelah enam tahun bersama Ayang Dayu (Agya Kesayangan Dayu), sebutan kami untuk mobil berwarna putih ini sudah membuktikan ketangguhannya. Sudah banyak kota di lalui, dari barat pulau jawa sampai ke timur jawa sudah pernah dijelajahi, walau belum semuanya. Prestasi jarak terjauh adalah 2 kali ke pulau Bali. Jadi dibalik kekurangannya, Toyota Agya sangat bisa diandalkan.

Dimasa pandemi yang berkepanjangan, saat pembatasan beraktifitas dan bersosialiasi, harus diakui membuat semua orang sampai pada titik jenuh. Semua orang terus mencari cara agar bisa tetap waras dan mencari kebahagian dengan orang-orang yang kita cintai dengan tetap mengedepan protokol kesehatan.

Ini pula yang kami rasakan, 1 tahun full aktifitas dirumah, 2 tahun hanya berkeliaran disekitar tempat tinggal sempat membikin jenuh. Tambah bikin stress kalau ketemu orang yang gak percaya pandemi, yang membuat kondisi ini makin sulit.

Demi menjaga kewarasan, akhirnya menuntun kami (saya dan istri) untuk memulai sebuah perjalanan, dimulai tepat di hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 bersama Ayang Dayu dengan konsep mini camper atau bermalam di dekat/dalam mobil.

Ini merupakan cara teraman (menurut kami) saat ingin melepas penat, karena semua kegiatan dilakukan dimobil, sekalipun bersosialisasi dengan yang lain hanya sesaat dan diluar ruang. SOP protokol kesehatan masih bisa kami pantau dan minimalisir.

Sedikit gila, tapi kami yakin bisa, kurang lebih konsepnya sama seperti ritual saya pulang kampung jelang Idul Fitri 15-20 tahun lalu menggunakan kendaraan pribadi. Saat itu perjalanan dari Jakarta-Malang bisa memakan waktu 24 jam disaat musim lebaran. Kami bahkan pernah berlebaran di jalan.

Selama perjalanan selalu punya cerita menarik disetiap tahunnya, berhenti saat kami lelah, istirahat saat mulai penat dimana saja. Warung makan, pom bensin, rumah ibadah sampai pos aparat keamanan pernah kami jadikan tempat istirahat. Pernah juga menginap dirumah warga yang baik hati saat kami sekeluarga kepayahan karena gas Co2 bocor masuk kedalam kabin mobil Holden tua kami. Jadi bermalam di kendaraan bukan hal baru bagi saya.

Indahnya Pagaralam

Dan ternyata, gaya hidup model camper van (ada yang menyebutnya overland) sudah lama dikenal di Indonesia dan sudah ada komunitasnya di media sosial dengan jumlah anggota group lebih dari 50ribu. Bahkan sudah ada yang mobilnya super lengkap layaknya rumah, lalu ada yang berkelana selama 6 tahun dengan mobil tipe jeep yang sudah dimodifikasi. Dan masih banyak lagi cerita mengenai gaya hidup ini.

Semakin membaralah semangat kami memulai bepergian dengan konsep mini camper Agya. Apalagi saat menemukan komunitas Campervan Indonesia di Facebook Group, saya bisa mencari inspirasi atau informasi terkait kegiatan bermalam di dalam mobil. 
Ngomongin komunitasnya lain waktu ya, karena saya masih anak baru, belum berani banyak bercerita. Harus sowan dulu ke para senior.

Kami menyebutnya mini camper Agya, karena mobil kami yang tidak terlalu besar. Mengenai istilah camper van akan saya ulas diartikel lain.

Yang Harus dilakukan Saat ingin Bersafari?

Pertama adalah riset, ini penting banget. Saya butuh waktu 1-2 bulan sampai akhirnya berani memulai perjalanan ini. Pertama riset kendaraan mau dimodifikasi seperti apa, karena Ayang Dayu masih kami gunakan untuk transportasi harian jadi harus dimodifikasi agar bisa dengan sekejap mata berganti settingan dari mini camper ke settingan pabrik atau sebaliknya.

Jadi gambaran saya adalah, nggak perlu bongkar kursi atau merubah konstruksi interior Ayang Dayu.

Beruntung youtube menjawab semuanya, banyak referensi dari dalam maupun luar negeri tinggal search keyword type mobil+camper akan muncul puluhan inspirasi. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan kita untuk menunjang perjalanan.

Sampai saat ini mini camper Ayang Dayu sudah dua kali mengalami perombakan. Versi pertama sudah bisa membuat kami puas dan nyaman bermalam di dalam mobil, tapi masih jauh dari sempurna. Pengalaman pertama justru mengajarkan kami, apa saja yang perlu diperbaiki, apa saja yang dibutuhkan dan dipersiapkan saat melakukan perjalanan. Video mini camper Agya versi pertama ada dibagian akhir artikel.

Versi ke-2 mini camper Ayang Dayu, konsepnya masih sama tapi lebih stabil/kokoh diarea tidur, lalu ada penambahan boks dibagian belakang untuk menaruh peralatan. Lokasi boks tepat di atas ban cadangan, lalu ada meja portable yang sudah built-in jika kami membuka bagasi belakang. Dan untuk menjaga privasi saat isitirahat, kami juga memasang tirai disetiap jendela yang bisa kami bongkar pasang menggunakan klep vakum (ceplokan kaca) untuk menempelnya.

Selain persiapan kendaraan, perlengkapan penunjang juga semakin lengkap, di perjalanan pertama, kami hanya bawa kasur lipat, sleeping bag, selimut, bantal, baju ganti dan alat makan. Senter dan kompor portable, itupun kami beli diperjalanan, bodohnya setelah sampai lokasi kami lupa beli panci atau alat masak. Hampir pasrah nggak bisa masak, tapi tangan Tuhan bekerja, ada orang baik yang meminjamkan dan menyewakan alat masaknya pada kami.

Sekarang kami sudah ada tambahan peralatan berupa tenda dome kapasitas 2 orang, fly sheet, alas tidur, senter, nesting, boks kontainer dan perintilan lainnya.

Setelah riset kendaraan dan perlengkapan, lanjut ke riset lokasi camping. Hmmm ini yang butuh perhatian khusus terlebih karena Ayang Dayu tipe LCGC yang tidak bisa menembus jalur ekstrem.

Saya selalu browsing informasi mengenai lokasi yang akan kami kunjungi terlebih dulu dengan cara menghubungi kontak pengelola tempat untuk menanyakan kondisi jalan apakah memungkinkan type Agya bisa sampai lokasi. Kalau sudah mendapat lampu hijau baru kami meluncur.

Gabung ke komunitas juga bisa jadi salah satu cara terbaik dan tervalid untuk memutuskan kemana kita akan bermalam sesuai dengan kemampuan kendaraan.


Safari Nusantara Duo Raji #SND

17 Agustus 2021, resmi perjalanan kami mulai dan lokasi bermalam pertama kami dengan Mini Camper Ayang Dayu, adalah parkiran sebuah masjid ikonik di kawasan puncak, yaitu masjid Atta'awun. Tidak sengaja bermalam disini yang sebenarnya sudah kami lewati, karena kondisi masjid saat itu sangat ramai, sedangkan kami masih sangat mempertimbangkan mengenai protokol kesehatan.





Setelah melewati masjid Atawun menuju arah Cianjur, kami berhenti disebuah warung pinggir jalan, memesan mie instant, kopi dan beristirahat sejenak karena sudah malam. Menginjak dini hari dan sempat tidur dalam mobil diparkiran warung tersebut, kami putuskan untuk kembali ke masjid Attawun, berharap kondisi lebih lengang karena saat itu sudah jam 1 pagi. Dan alhamdulillah tidak seramai saat kami lewat pertama kali.

Akhirnya malam pertama mini camper kami lewati di parkiran masjid Atta'awun yang banyak berubah dimasa pandemi. Parkiran di tata ulang, warung-warung banyak yang dibongkar sehingga bisa menampung mobil lebih banyak. Jujur menurut saya hal ini membuat kondisi masjid jauh lebih nyaman.

5 hari pertama perjalanan #SND masih jauh dari sempurna tapi malah semakin menguatkan tujuan kami, kenapa harus melakukan ini semua. Alasan terkuat adalah menikmati dan memahami kekayaan nusantara, tidak hanya alamnya tapi juga para penduduknya, tidak hanya merasakan hembusan angin tapi juga keragaman budaya, tidak hanya menikmati indahnya matahari pagi dan syahdu mentari tenggelam tapi juga memahami agama dan keyakinan yang ada di nusantara untuk mempererat toleransi sesama anak bangsa. Perjalanan ini kami sebut Safari Nusantara Duoraji #SND.

Semoga rencana perjalanan kami yang diawali dari rumah Allah ini membawa berkah dan kemudahan untuk bisa melanjutkan Safari Nusantara Duoraji #SND. Aamiin.

Selamat menikmati cerita Safari Nusantara Duoraji selanjutnya. Salam Satu Indonesia.

*next, review camping ground Tumbuhejo dan Puncak Halimun



Read More

Bolu Cinta Siliwangi Pengganti Coklat Untuk Utarakan Cinta di Bulan Februari

Rabu, 10 Februari 2021

Tidak ada komentar

Bulan Februari menurut budaya dibeberapa belahan dunia dipercaya sebagai bulan penuh cinta, bulannya kasih sayang. Bukan berarti 11 bulan lainnya tidak ada kasih sayang dan cinta, ini hanya momentum untuk dirayakan bersama-sama. 
Tapi kalau kita bisa memberikan kasih sayang yang sama setiap hari atau setiap bulan, kenapa tidak?

bolu-cinta-siliwangi-bolu-kukus
Bolu Cinta berbentuk hati, di perkenalkan ke publik pada 7 Februari 2021

Saya tidak akan membicarakan masalah boleh atau tidak menjadikan Februari sebagai bulan kasih sayang, semua pilihan tergantung kepada masing-masing pribadi. Yang pasti, bulannya tidak salah, kasih sayang dan cintanya juga tidak salah. Tapi bagaimana cara kita merefleksikannya yang harus diperhatikan agar tidak terlalu berlebihan.

Sama halnya dengan smartphone atau pisau, ditangan orang yang kurang bijak, kedua benda ini bisa jadi musibah buat orang lain atau buat dirinya sendiri. Tapi kalau digunakan secara baik oleh orang yang bijak, pasti akan membawa manfaat.

Silahkan menjadikan momentum bulan Februari untuk mengungkapkan kasih sayang, tapi jangan berlebihan dan malah melakukan hal-hal negatif diluar norma kebudayaan timur bangsa Indonesia.

Tahun lalu saya masih merasakan hangatnya bulan Februari di sekolah tempat saya menjadi pendamping ekskul. Yeeppss, saat itu virus kurang ajar ini belum mewabah dan menyebar dengan sangat cepat.

Masih teringat jelas saat beberapa siswa terlihat membawa coklat dalam genggaman untuk saling berbagi antara teman atau diberikan ke guru kelas mereka masing-masing sebagai tanda hormat dan kasih sayang.

Beberapa siswa kreatif malah menjadikannya lahan bisnis kecil-kecilan,dengan menjual hampers atau paket berisi coklat untuk dijual ke teman-teman mereka sendiri atau bahkan ke guru.

Sejujurnya saya penasaran kenapa coklat menjadi sangat identik dengan perasaan cinta khususnya di bulan Februari ini. Menurut Dosen Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Fadly Rahman, M.A disebuah artikel kompascom, jaman dahulu kala, coklat adalah makanan masyarakat kelas atas, coklat atau kakao adalah benda berharga yang senilai dengan emas bahkan disebut sebagai makanan/minuman para dewa.

Sebenarnya, kehadiran coklat dan hari kasih sayang di bulan Februari merupakan dua hal yang berbeda. 

Kedua hal ini dikaitkan sangat erat ketika era kepemimpinan Ratu Victoria di Inggris. Masyarakat saat itu suka sekali menunjukkan rasa cinta dengan memberikan bermacam hadiah (tidak hanya coklat) dan kartu berbentuk cupid.

Dan akhirnya di tahun 1861, perusahaan coklat di Inggris yang masih eksis sampai saat ini, memproduksi coklat sebagai makanan (sebelumnya hanya dikenal sebagai minuman) yang dimasukkan kedalam kotak berbentuk hati lalu dihiasai simbol cupid dan bunga mawar.

Jadi kehadiran coklat dibulan kasih sayang berawal dari bisnis yang akhirnya menyebar kepelosok dunia.

BOLU CINTA SILIWANGI BOLU KUKUS

Karena kehadiran coklat dan hari kasih sayang merupakan sejarah yang berbeda, pertanyaannya, kalau kita ungkapkan cinta tidak dengan coklat boleh gak?. Misalnya dengan bolu, apalagi kalau bolunya bentuk lopelope (love/hati), kayanya seru tuh. Tapi ada nggak bolu bentuk lopelope?

Kalian pasti belum banyak yang tahu kalo sekarang ada bolu bentuk lopelope dari Siliwangi Bolu Kukus, namanya Bolu Cinta.

Wajar kalau belum tau atau malah kaget, karena Bolu Cinta Siliwangi ini baru diperkenalkan 7 Februari 2021 dan ketersediannya pun (untuk sementara waktu) hanya ada di 7 official store Siliwangi Bolu Kukus (SBK) yang berada di Stasiun Bogor, Pakansari Cibinong, Cikaret Cibinong, Pakupatan Serang, Moh Toha Bandung, Stasiun Bandung Pintu Utara dan Booth Resmi Mall Karawang Central Plaza.

Sebenarnya jaringan distribusi SBK sudah cukup banyak, mereka menyebutnya SoBis (Sobat Bisnis), toko yang menjual produk SBK di luar official store. Tapi untuk saat ini, Bolu Cinta belum bisa ditemui di SoBis SBK.

Di dekat rumah saya, baru saja buka toko SoBis SBK, lokasinya dekat Puribeta. Kalau dari arah Jakarta, sebelum halte trans Jakarta Puri Beta, persis di sisi kiri jalan Ciledug Raya. Dari proses renovasi ruko, saat saya melihat logo macan putih, saya sudah bisa nebak ini pasti SBK. Tapi blum tahu apakah official store atau SoBis dan kini terjawab sudah.

Walau bukan official store saya seneng banget, minimal gak perlu repot-repot lagi kalau mau cari SBK, walaupun masih harus menahan diri untuk beli bolu bentuk lopelope.

Laahh trus gimana caranya kalo mau beli Bolu Cinta, tapi jauh dari official store? Tenang sodara-sodara, ada banyak jalan menuju Roma, ada banyak cara untuk memesan SBK. Salah satunya dengan menghubungi Call Center 1500-556, Chat Center 0811-825-0044 (WA/Telegram) atau LINE Official @siliwangibolukukus.

Ajibnya lagi kalau pesan langsung via call center, FREE DELIVERY Braii,.. cukup bayar pesanannya aja, Bolu Cinta SBK sudah sampai didepan rumah kalian semua.

Untuk saat ini promo FREE ONGKIR SBK, hanya berlaku di wilayah Kota Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang Selatan, Kab. Tangerang, DKI Jakarta, Kota dan Kab. Bekasi, Kota dan Kab. Bogor, Kota Depok, Kab. Cianjur, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kota Garut, dan Kota Tasikmalaya.

Lalu yang diluar kota-kota tersebut bagaimana? Tenang Braii, tak ada gading yang tak retak, tak ada SBK yang tidak bisa diantar. Kita bisa pesan melalui marketplace Siliwangi Bolu Kukus di ShopeeMall, Tokopedia, Bukalapak, OLX, dan Kaskus, tinggal pilih mau belanja dimana, sesuaikan sama saldo tersisa.

Kalau masih beranggapan ribet buka-buka marketplace, takutnya, niat awal beli SBK, checkoutnya malah beli panci atau gear sepeda mending ikuti saran saya aja, yaitu pesan melalui aplikasi, cari di playstore, i-store atau pun Windows Store Siliwangi Bolu Kukus, biar makin fokus belanja bolu lopelope.

bolu-cinta-siliwangi-bolu-kukus


Pertanyaan selanjutnya, seenak apa bolu lopelope ini menggantikan coklat di bulan yang penuh kasih sayang? Seenak apa? Saya harus jujur, enak banget. Dari awal mencoba SBK 1 tahun lalu, rasa dan tekstur lembutnya tidak berubah. Selalu konsisten. Pun dengan rasa dan tekstur Bolu Cinta.

Bukannya lebai, tapi saya belum nemu bolu yang teksturnya seempuk ini tapi gak bikin nempel dimulut. Bisa jadi karena saya kurang gaul di wilayah per-boluan, tapi sejauh ini, SBK jadi pilihan saya kalau masalah bolu. Ada beberapa toko yang menjual bolu di dekat tempat tinggal saya, dari yang produksi rumahan sampai toko besar, dan belum ada yang menyamai karakter SBK.

Bolu Cinta mempunyai banyak varian, ada 10 varian rasa dengan 5 macam isi yaitu original, coklat, keju, susu dan kacang. Saya udah coba, varian Susu Coklat, Brownies Coklat, Nanas Original dan masih mau nyobain yang lain, terutama varian alpokat.

Ukuran Bolu Cinta, ada 3 macam. Ukuran S isi 4 pcs, ukuran M isi 8 pcs dan ukuran L isi 12 pcs. Tinggal disesuaikan aja. Kalau untuk menaklukkan hati si dia dan terlihat lebih intimate bisa pilih Bolu Cinta ukuran S/4pcs, dengan harga yang terjangkau Rp.13.000 (untuk varian Mix Rp.15.000). Sedangkan ukuran M isi 8pcs Rp.25.000 dan ukuran L isi 12pcs Rp.35.000.

Packaging Bolu Cinta SBK di desain dengan cantik tanpa mengurangi sisi keamanan produknya. Selain ada kemasan luar berbahan karton tebal dipojok kanan ada jendela plastik berbentuk hati agar pembeli bisa melihat bentuk dan warna bolu cinta. Lalu ada tray plastik untuk menaruh bolu berbentuk lopelope ini. Kemudian tray ini juga dilapisi plastik yang tertutup rapat dan agar kelembaban tetap terjaga, dibawah tray ada oxygen absorber.

Diharapkan Bolu Cinta ini bisa tahan kurang lebih 7 hari dari tanggal produksi di suhu ruang dan 28 hari (kurang lebih) jika ditaruh di kulkas atau lemari pendingin. 

Saat membeli, perhatikan expired date yang bisa dilihat di plastik pelapis tray. Semua produk SBK tidak menggunakan bahan pengawet, saya sarankan untuk cari tanggal kadaluarsa yang terlama, kecuali ingin dihabiskan 2-3 hari setelah membeli. Percayalah, enghabiskan 12 Bolu Cinta dalam 1 hari bukan hal yang sulit.

Gimana? Penasaran sama bolu lopelope, Bolu Cinta dari Siliwangi Bolu Kukus? Ya udah langsung pesen aja. Saya juga udahan kok nulis artikelnya, mau menikmati bolu lopelope sampil menyeruput kopi di siang hari ini. Sampai jumpa..

Salam sehat dan bahagia selalu untuk kita semua.

Read More

Minggu Pagi Sambangi Siliwangi Bolu Kukus di Kota Serang

Kamis, 30 Juli 2020

Tidak ada komentar
Sesederhana apapun tindakan yang kita lakukan, minimal harus ada alasannya. Supaya punya tujuan dan semangat menjalani hal itu. Seperti halnya saat saya di minta hadir ke pembukaan toko resmi Siliwangi Bolu Kukus di Kota Serang oleh sahabat kami Bang Aswi. Dengan beberapa alasan kuat kami bersedia hadir, kami? Yeepp saya datang bersama pasangan sejiwa @wardahfajri dan tim nggas bareng mbak @daffana.

Bersama para direktur Siliwangi Bolu Kukus
Para penikmat bolu

Jarak dari rumah kami ke toko Siliwangi Bolu Kukus di Kota Serang yang berada di Jl. Raya Serang Jakarta KM.4, Ruko Milenium No.10, Kel. Panancangan, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten (samping terminal Pakupatan Serang) kurang lebih 75km. Atau beda tipis jaraknya dari Kota Bandung ke Garut. Beruntung akses tol mempersingkat perjalanan kami pagi itu, 1 jam lebih 10 menit sudah sampai ke lokasi.

Ngomongin alasan, selain diundang oleh seorang sahabat yang jarang-jarang bisa bertemu terlebih di masa pandemi, alasan lainnya adalah, Serang atau Banten adalah tanah leluhur @wardahfajri. Perempuan ini selalu tegas bilang kalau dia orang Banten, karena memang orang tua aseli Banten, dia lahir di Banten dan kini tinggal di tanah Banten. Jadi semua hal tentang Banten akan jadi nilai tersendiri bagi kami.

Kota Serang berada di bawah kesultanan islam Banten, dan dijadikan ibukota Banten sejak 494 tahun lalu. Woooww hampir setengah abad umur Serang Braii. Karena pengaruh kesultanan islam yang kuat nggak heran kalau di kota ini banyak situs wisata islam. Bahkan pemerintah daerah mengkampanyekan bahwa Serang adalah kota wisata religi.

Salah satu situs yang pernah saya kunjungi adalah situs keraton Kaibon, baru melihat satu situs, saya sudah bisa membayangkan kebudayaan 400 tahun lalu di tanah Serang.

Wisata religi di kota Serang memang jadi andalan, tiap tahun ada 6 juta wisatawan domestik dan mulai tahun ini mulai mengejar target wisatawan dari Internasional.

Tampak depan toko resmi Siliwangi Bolu Kukus di Serang

Alasan kedua adalah nama brand Siliwangi Bolu Kukus. Kata Siliwangi membuat saya ingin tahu lebih lanjut tentang brand ini, dan ternyata penamaan Siliwangi bukan untuk gagah-gahahan saja tapi memang untuk identitas brand bahwa ini adalah ciri khas (panganan) daerah Pasundan.

Pasundan? Memangnya Banten masuk pasundan? Ini alasan berikutnya kenapa saya tertarik hadir.

Kesultanan Islam Banten punya hubungan erat dengan raja Pasundan Prabu Siliwangi. Dari literasi yang sempat saya baca dari laman facebook babad tanah Banten. Ayah dari raja pertama Kesultanan Islam Banten Sultan Maulana Yusuf adalah Anak dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang beribukan Rara Santang anak dari Prabu Siliwangi.

Tidak sampai di sana, Ibu dari Sultan Maulana Yusuf (Nyai Kawunganten) ternyata juga punya hubungan kekerabatan dengan Prabu Siliwangi. Nyai Kawunganten mempunyai Ayah bernama Surosowan anak dari Prabu Siliwangi.

Lohh kok bisa sama-sama dari Prabu Siliwangi? Ini sangat memungkinkan, dari literasi tersebut saya mengetahui bahwa Prabu Siliwangi mempunyai lebih dari satu Istri atau permaisuri dan hal seperti ini sudah lumrah di masa kerajaan seantero nusantara.

Jadi hadirnya toko Siliwangi Bolu Kukus di Serang sedikit banyak mempunyai kaitan cerita sejarah, seakan ingin menyatukan simpul-simpul sejarah peninggalan Prabu Siliwangi. Setidaknya ini alasan lain bagi saya untuk hadir.

karyawan menggunakan APD lengkap
Para pegawai Siliwangi Bolu Kukus menggunakan APD lengkap saat melayani para pelanggan

Siliwangi Bolu Kukus di Kota Serang

Bukan mencari cucokologi, tapi penuturan saya diatas kurang lebih sama dengan pemaparan Muhammad Faizal selaku Direktur CV Boga Karya Siliwangi yang mengatakan, "Store PP adalah store resmi ke-5 Siliwangi Bolu Kukus yang telah tersebar lebih dahulu hadir di Bogor, Bandung, dan Cibinong. Ini adalah salah satu upaya kami untuk terus berkarya dalam bingkai pelestarian khasanah makanan nusantara khususnya di Bumi Pasundan."

Siliwangi Bolu Kukus ingin menjadi pelestari khasanah makanan nusantara khususnya di tanah Pasundan. Lagi-lagi dari literasi yang saya baca, wilayah kerajaan Pasundan yang berpusat di Pakuan (Bogor) sangat luas, mulai dari Pesisir Banten, Cirebon dan sebagian kecil Jawa Tengah. Bahkan Jakarta diyakini juga ada pengaruh kerajaan Pasundan, setidaknya terlihat dari penamaan pelabuhan Sunda Kelapa.

Tidak heran, Siliwangi Bolu Kukus yang berpusat di Bogor ini sedikit-demi sedikit fokus meresmikan toko di beberapa titik daerah Pasundan. Selain toko pertama mereka berdiri di Stasiun Bogor, pusat semua pengolahan Siliwangi Bolu Kukus juga berada di Bogor, tidak jauh dari stasiun Baranangsiang.

Pengolahan Siliwangi Bolu Kukus hampir keseluruhannya menggunakan mesin, mengurangi sentuhan tangan manusia agar lebih higienis. Untuk memasukkan bolu yang sudah jadi kedalam kemasannya saja menggunakan mesin, tanpa disentuh oleh para pekerja.

Setidaknya sudah ada 12 Varian diproduksi Siliwangi Bolu Kukus yang bisa dinikmati pecinta kuliner. Lalu juga ada 2 varian yang baru (Martabak Kacang dan Talas Oren) yang di perkenalkan pada bulan Juli 2020 ini, Sementara 1 varian Jeruk Garut akan segera diluncurkan kepasaran oleh produsen bolu yang mempunyai karyawan kurang lebih 200an pekerja ini.

pengunjung dalam toko dibatasi
Pengunjung yang masuk toko di batasi jumlahnya

Minggu pagi jam 09.00WIB di pelataran toko resmi Siliwangi Bolu Kukus sudah ada puluhan pelanggan yang berdiri mengantri dengan saling menjaga jarak. Berdiri rapi sesuai tanda yang diberikan panitia, menggunakan masker dan cuci tangan saat masuk ke toko. Sebelum memasuki jalur antrian, alas kaki/bagian kaki para pengunjung disemprot disinfektan.

Walau harus menunggu bergiliran dibawah terik matahari ala daerah pesisir pantai sebelum masuk ke dalam toko, tapi tidak menyurutkan semangat para pengantri untuk mendapatkan promo beli 1 seharga Rp.30.000 mendapatkan 3 Siliwangi Bolu Kukus.

Pada hari pembukaan toko resmi Siliwangi Bolu Kukus di Serang memang ada promo beli 1 dapat 3 untuk 1000 pembeli pertama. Dibagi menjadi 2 waktu, sesi pagi hari jam 09.00 sd jam 12.00 untuk 500 pelanggan pertama. Lalu sesi sore dari jam 15.00 sd Jam 18.00 untuk 500 pelanggan berikutnya.

Dari pantauan saya pagi hari itu, jam 10.30 sebanyak 500 antrian untuk sesi pagi sudah habis. Para pelanggan tinggal menunggu antrian untuk bisa masuk ke toko dan menyelesaikan transaksi.

Untuk paket pembelian promo sudah bundling, hanya boleh mengambil sesuai paket yang ada dan tidak bisa memilih varian. Ini dilakukan agar tidak terjadi antrian yang lama karena sibuk memilih.

Bayangin aja harus memilih 3 dari 14 varian (termasuk 2 varian baru) pasti lama dong? Nanti kasian yang nunggu diluar. Jadi panitia memutuskan menggunakan sistem bundling untuk paket promo beli 1 dapat 3.

Siliwangi Bolu Kukus di Serang ini menempati ruko 3 lantai, bagian bawah khusus store display sisanya untuk operasional karyawan dan tempat penyimpanan. Lokasi dalam toko sangat nyaman, kenapa? Saya tetap merasa sejuk walau di dalam store ada 20 orang yang sedang mengantri menyelesaikan transaksi.

Rak dengan elemen bambu dan tas belanja model rajut juga menambah kuat ciri khas nusantaranya. Malah mbak @daffana berfikir kalau tas cantik rajutan seperti dari pelepah pisang atau eceng gondok tersebut juga dijual, hampir mau dibayarin. Ternyata hanya untuk didalam toko saja.

Interior toko didominasi warana coklat kekuningan khas warna bambu kuning
Saya belum pernah nyobain Siliwangi Bolu Kukus sebelumnya, dan begitu nyoba, satu kata yang terekam diotak saya, lemmbuuttttt. Bahkan saat sampai dirumah, keponakan berumur sebeles bulan pun gak kesulitan mengkonsumsi Siliwangi Bolu Kukus, tentunya dengan porsi yang disesuaikan biar gak tersedak.

Lalu varian Siliwangi Bolu Kukus gak cuma sekedar nama dan warna, tapi rasanya beneran kerasa. Contoh Siliwangi Bolu Kukus varian Apokat Mentega, rasanya ya beneran kaya makan alpokat mentega tentunya dalam bentuk bolu. Pun saat saya nyobain Siliwangi Bolu Kukus varian Mangga Indramayu, astaaggaa, rasa mangga bener ada, sampe berasa tiba-tiba gatal gitu ditenggorakan hahahaha, nggak deng ini mah lebai.

Dari varian Siliwangi Bolu Kukus yang ada, 3 terbaik menurut pribadi saya adalah, Apokat Mentega, Martabak Kacang (ini sih, sumpah keren baru nyoba trus langsung doyan) dan yang ketiga Kopi Bogor. Padahal saya belum nyobain varian Kopi Bogor, tapi udah bisa bayangin rasanya. Next bakal saya order varian ini.

Nahh yang jadi tugas berat itu adalah, gimana cara mesennya buat kita-kita yang jauh dari toko resmi? Contohnya kaya saya yang tinggal didaerah perbatasan Tangerang dan Jakarta. Di dekat kami belum ada toko resmi Siliwangi Bolu Kukus.

Jangan khawatir, kita bisa nikmati semua varian Siliwangi Bolu Kukus dengan memesan online dan langsung diantar kerumah. Untuk Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok sampe Cirebon sudah ready tim deliverynya. Tinggal duduk manis dan free Delivery alias gratis ongkir, edunn maredun ini mah.



Cuus lah langsung kepoin aja instagramnya atau bisa hubungi langsung Call Center 1500-556 atau Chat Center WA/Telegram 0811-825-004 bisa juga via Line @siliwangibolukukus untuk menikmati kelembutan Siliwangi Bolu Kukus dengan cita rasa nasional.

Berikut Store Resmi Siliwangi Bolu Kukus:
1. Store Resmi Moh. Toha, Bandung
Jl. Moch. Toha No.145, Kel. Cigereleng, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat 40243

2. Store Resmi Stasiun Bogor, Bogor
Jl. St. Bogor, Kel. Cibogor, Kec. Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16124

3. Store Resmi Pakansari, Cibinong
Jl. Kolonel Eddie Yoso Martadipura, Kp. Cikempong, RT.001/RW.005, kel. Pakansari, Kec. Cibinong, Kab. Bogor. Ruko No.3, Jawa Barat 16915

4. Store Resmi Cikaret, Cibinong
Jl. Raya Cikaret 11-9, Kel. Pabuaran, Kec. Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat 16915

5. Store Resmi Pakupatan, Serang
Jl. Raya Serang Jakarta KM.4, Ruko Milenium No.10, Kel. Panancangan, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten 42124
Read More