Berbicara pendidikan Indonesia tentu banyak yang harus diperbaiki, tapi bukan berarti dunia pendidikan kita terpuruk, terlalu naif kalau kita statement bahwa pendidikan Indonesia rusak dan tidak ada harganya. Terbukti, banyak tokoh nasional yang diakui dunia berawal dari pendidikan dasar yang ada di Indonesia. Dan tidak sedikit prestasi pelajar Indonesia yang berhasil memenangkan berbagai penghargaan bergengsi.
Menurut data statistik, jumlah total siswa diseluruh Indonesia (2021/2022) kurang lebih ada 24.800.000 siswa, sedangkan jumlah guru kurang lebih ada 3.1juta dan setengah adalah pengajar di level sekolah dasar.
Kalau berdasarkan wilayahnya, jumlah guru paling banyak berada di Jawa Barat, yakni 464.363 orang. Lalu Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan masing-masing sebanyak 206.343 orang dan 135.808 orang.
Sedangkan Kalimantan Utara, mempunyai jumlah guru yang paling sedikit yakni 12.681 orang. Dunia pendidikan akan terus berkembang, karena sudah sifat dasar manusia yang punya rasa ingin tahu dan tidak mudah puas akan segala hal yang membuat sektor pendidikan akan selalu dinamis.
Berpuluh tahun lalu mungkin kita kurang memperhatikan bagaimana para saudara kita penyandang disabiltas bisa mendapatkan pendidikan, atau malah kita berfikir apa mereka masih perlu sekolah untuk mendapatkan pengetahuan umum atau pendidikan yang lebih baik?
Bahkan secara undang-undang, hak penyandang disabilitas memperolah pendidikan inklusif baru diatur jelas pada tahun 2016, yaitu melalui undang-undang nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas yang mencantumkan hak-hak penyandang disabilitas. Mereka berhak memperoleh pendidikan inklusif untuk mengakses pembelajaran bermutu di seluruh tingkatan dan jenis fasilitas pendidikan.
Lalu apa itu pendidikan inklusif?
Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan, secara bersama-sama, dengan peserta didik pada umumnya.
Kata kelaianan ini tidak hanya untuk para saudara kita penyandang disabilitas saja, tapi juga untuk peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa. Jadi jangan sampai kalau ada peserta didik yang terlihat jenius, tapi cara belajarnya tetap disamakan dengan siswa pada umumnya, ini justru akan menghambat perkembangan siswa tersebut.
Kolaborasi Yayasan Sankita dengan SDN Rangga Watu hadirkan sekolah inklusif
SDN Rangga Watu adalah sekolah dasar negeri yang berada di Manggarai Barat NTT, yang memutuskan untuk menerapkan sistem pendidikan inklusif.
Pak Frans Patut Spd selaku Kepala Sekolah SDN Rangga Watu, merasa perlu karena melihat kondisi bahwa terbatasnya sekolah luar biasa (SLB) di Manggarai Barat, sekalipun ada, kendala jarak menjadi faktor penghambat siswa berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan.
Dan yang paling utama adalah, UUD pasal 31 ayat 1 yang mengatur bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Tentunya perjuangan yang sangat sulit ketika sekolah umum seperti SDN Rangga Watu mengadopsi pendidikan inklusif. Beruntung ada yayasan Sankita yang bergerak di pemberdayaan penyandang disabilitas di kabupaten Manggarai Barat dengan menggunakan metode rehabilitasi sumber daya masyarakat.
Yayasan Sankita mendampingi para guru-guru yang hanya memiliki kemampuan dasar mengajar siswa pada umumnya, untuk diberikan pengetahuan bagaimana memberikan bahan ajar untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) yang tentu membutuhkan perlakuan khusus dibanding anak-anak reguler lainnya. Baik dalam proses belajar mengajar, ataupun saat bersosialisasi.
Saat ini ada 7 siswa ABK yang mengikuti proses belajar di SND Rangga Watu. Dan dengan ketekunan, sosialisai yang baik antara sekolah, siswa dan orang tua siswa serta kolaborasi dengan yayasan Sankita, akhirnya SDN Rangga Watu berhasil mendapatkan SK penyelenggaraan sekolah inklusif sejak tahun 2017.
Informasi ini saya dapat, ketika hadir di acara talkshow Talkshow Ruang Publik KBR Jakarta 104,2FM bersama NLR. Acara yang disiarkan 105 radio jaringan KBR seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua,juga bisa dilihat melalui live streaming via website KBR.ID atau di channel YouTube Berita KBR.
“Bro smartphone yang bagus apa ya?” Tanya seorang kawan di sore hari saat warna langit biru mulai memerah. Sebuah pertanyaan yang susah-susah gampang untuk menjawabnya.
Pertanyaan yang sama sulitnya ketika ada siswa di ekskul fotografi saya bertanya, “Kak kamera yang bagus merk apa?” Biasanya saya akan tanya dulu, “Serius belajar foto gak? Bugdetnya berapa?”
Baru saya bisa sarankan merk,type dan harga kameranya, dan ini pun masih subjektif penilaian saya.
Sama halnya dengan membeli handphone, kita harus tahu kebutuhannya untuk apa. Nggak bisa kebutuhan semua orang disamaratakan, contoh, kebutuhan ibu mertua saya yang berumur 80 tahun, tentu akan berbeda dengan anak-anak dan cucunya yang berumur 30-50 tahun.
Ibu mertua cuma butuh handphone yang bisa untuk menelpon dan menerima telpon tanpa touchscreen alias handphone yang masih menggunakan keypad seharga (dibawah) 300rban. Bapak mertua malah ajaib lagi, beliau gak butuh handphone, karena kesulitan mengoperasikan handphone, kalah canggih sama istrinya.
Kembali lagi ke pertanyaan kawan saya diatas, smartphone apa yang bagus? Kebutuhannya untuk apa dulu nih, untuk pelajar, untuk foto selfie, untuk fotografi pro, untuk videografi, untuk mendengarkan musik atau untuk gamming? Karena semua produsen smartphone akan berusaha memaksimalkan di salah satu point agar bisa memaksimalkan pangsa pasar yang ada.
“Gw butuh smartphone yang "buas" buat ngedit foto dan video, kamera oke dan bisa buat main game juga, tapi gak bikin tangan kepanasan gara-gara megang smartphone kelamaan, ada?”.
Spesifikasi yang diajukan kawan saya ini agak bikin kesel sih, cari smartphone yang spesifikasi gamming tapi bisa juga untuk ngedit foto dan video dan kameranya bagus. Banyak maunya..
Kalau memang butuh yang performa gahar, smartphone gaming bisa jadi pilihan
Karena saya tahu sekali, kawan saya ini cuma kegandrungan main Dream League Soccer dan sesekali main Free Fire bareng keponakannya yang masih SMP (itupun selalu matiin duluan), jadi buat apa cari smartphone spesifikasi gaming?
Kalau mengedit foto atau video, memang sudah kerjaannya sebagain konten kreator. Alasan yang (mungkin) masuk akal kenapa cari smarpthone spesifikasi gaming adalah pergelangan tangan yang menghangat ketika smartphone dipaksa kerja keras dalam waktu yang cukup lama.
Setahu saya memang hampir semua smartphone gamming punya teknologi pendingin, tapi seberapa efektif?
Baiklah, mari kita pecahkan misteri smartphone apa yang terbaik untuk kawan saya ini.
Pertama kita pisahkan dulu sesuai kebutuhan, kalau mencari smartphone dengan spesifikasi yang "buas", sudah bisa dipastikan (memang) smartphone khusus gamming-lah yang paling mumpuni dan bisa digunakan dalam kondisi extreme. Karena memang kebutuhan para gammer ini gak main-main.
Nah kalau ngomongin smartphone gamming, top of mind, atau yang ada dipikiran saya adalah ASUS ROG Phone.
Tunggu deh yang kita bahas ini smartphone ASUS atau Smartphone ROG sih?
Jadi gini, ASUS itu adalah produsen produk teknologi informasi dari negara Taiwan, mulai dari PC sampai Laptop. Tahun 2006 mereka membuat produk ROG (Republic of Gamers) yang mempunyai kemampuan paling kencang dikelasnya untuk para maniak gammers dan pejuang overclock yang punya obsesi dengan komputer super speed.
Dan akhirnya ditahun 2018, ASUS ROG, meluncurkan generasi pertama ponsel gamming yang langsung jadi andalan para gammers untuk menjadi jawara di kelasnya.
ROG Phone 6 Smartphone Gaming Paling Gahar, Senjata Terbaik Para Gamer Untuk Menjadi Juara
4 tahun perjalanan ASUS ROG Phone, banyak inovasi yang terus dikembangkan, dan membuat para gammers semakin nyaman ketika bermain game online di layar smartphone. Salah satunya ketika 21 September 2022 lalu, resmi diluncurkan ROG Phone 6 dengan spesifikasi yang bikin para gammers tersenyum bahagia. Terutama dengan prosecor Qualcomm® Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform Qualcomm® Adreno™ 730 yang tertanam di ROG Phone 6 ini.
Ngeri gak sih lihat tampilan belakang ASUS ROG Phone 6 ini?
ROG Phone 6 Series juga sudah disisipi RAM LPDDR5 hingga 18GB dengan penyimpanan SSD UFS3.1 hingga 512GB. Hmmm sepertinya memang dipersiapkan untuk menjadi juara dikelas smartphone gaming, atau bisa jadi gak ada lawannya? Saya tidak akan secara detil jelasin semua spesifikasi si “monster” ASUS ROG Phone 6, kalau kalian penasaran dan mau tahu detilnya bisa lihat di https://rog.asus.com/id/phones/rog-phone-6-model/ tapi ada beberapa fitur yang ingin saya bahas karena bikin saya terkesima.
Pertama adalah luas layar 6,78in ASUS ROG Phone 6 dengan dimensi keseluruhan 17,7cm x 7,7cm. Waahh ini pasti akan nyaman untuk kawan saya yang punya ibu jarinya sebesar lengkoas.
Dia gak akan kesulitan atau salah pencet ketika menyentuh tombol saat harus mengedit foto atau video di aplikasi smartphone.
Dan untuk para gammers, layar ini mempunyai Touch-sampling rate hingga 720Hz dan latensi sentuh 23ms, layar ini bisa jadi andalan para gamer makin gesit dan responsif untuk melibas semua lawan.
Touch-sampling rate apa sih? Sederhananya, sensifitas layar saat menerima input berupa sentuhan. Semakin tinggi angkanya maka akan semakin sensitif dalam mendeteksi sentuhan dan tentunya ini semakin bagus.
Masih dibagian layar, ASUS ROG Phone 6 di fasilitasi dengan AMOLED HDR10+ dari Samsung seluas 6,78 inci, kalau dalam satuan cm kurang lebih garis diagonalnya 17cm (bayangin tuh seberapa luasnya) . Teknologi AMOLED memang paling banyak dipasang di smartphone karena kejernihan dan ketajamannya.
Tidak sampai disitu, untuk kenyamanan dan keamanannya, layar si “monster gahar” ini sudah diproteksi dan diperkuat dengan Corning® Gorilla® Glass Victus™.
Gorilla Glass Victus mempunyai ketahanan gores dua kali lipat dibanding pendahulunya, dan empat kali lebih tahan gores dibanding kaca pelindung yang terbuat dari aluminosilicate. Bahkan diklaim, bisa bertahan ketika terjatuh dari ketinggian 2 meter di atas permukaan yang keras. Ingat ini terjatuh ya, bukan dilempar seperti melempar bola billyar yang akhirnya malah terjatuh sendiri. Ehhh kita ngomongin apa ya?
Dan saya jadi teringat smartphone ASUS Max Pro M1 saya yang layarnya pecah, ketika terlepas dari genggaman keponakan berumur 2 tahun. Sedih gaes, walau masih bisa digunakan, tapi gak enak dilihat pecahan layarnya yang kaya selulit.
Salah satu yang membedakan smartphone gamming dengan yang lainnya adalah, sistem pendingin. Di ASUS ROG Phone 6, sudah ada teknologi pendinginan GameCool 6 Cooling System generasi kelima. Teknologi pembuangan panas ini lebih efisien daripada sebelumnya, sehingga performa pendinginan pun meningkat hingga 10°C. Hmmmm sepertinya ini yang dibutuhkan kawan saya ketika sedang mengedit video dalam jangka waktu yang agak lama.
Jaminan dipakai ngegame atau kerja ekstrem, bakal tetap adem menjaga performa
Logikanya adalah, ketika alat elektronik apapun itu berada pada titik panas yang tinggi, maka dipastikan performa perangkat tersebut akan turun.
Jadi kalau ada teknologi yang bisa membuat suhu perangkat terjaga pada kondisi stabil, tentu performanya akan terus prima selama digunakan. Ini konteksnya smartphone, bukan mesin diesel yang makin panas makin kenceng larinya.
Para "Penikmat" Kegaharan ASUS ROG Phone
Kalau cuma lihat iklan, web dan konten sosial media, ASUS ROG Phone seri apapun seperti tiada cela, mulai dari ASUS ROG seri pertama di tahun 2018 sampai seri teranyar tahun 2022 ASUS ROG phone 6.
Saya gak bisa berkatanya banyak, karena sampai detik ini belum pernah menggunakannya smartphone gamming yang fenomemal ini sebagai daily driver (gawai andalan harian).
Pertemuan pertama saya dan akhirnya bisa memegang ASUS ROG terjadi secara tidak sengaja di rapat tahunan pengurus komunitas, ketika melihat kawan saya, Melati Octavia yang ternyata menggunakan ASUS ROG Phone 3.
Jujur, ketika melihat perempuan memegang ASUS ROG, sisi maskulinnya makin terlihat keluar gaess, jadi lebih macho dan gahar. ASUS ROG Phone 3 ini sudah jadi daily drive Melati selama kurang lebih 2 tahun dan performanya masih terjaga sampai sekarang.
Soal penampilan ROG Phone 3, diakui juga oleh Deddy Huang, ketika orang meilhat design logonya maka akan langsung terkesima. “Smartphone ini cukup bandel dan tampilannya itu mewah” Ujar Deddy.
Untuk performanya sendiri, Melati cukup puas ketika digunakan “bertarung” di League of Legend. “ROGnya gak panas saat dipakai game online, support hyperfusion wifi (wifi+SIM), walau lebih berat dari yang lain, tapi ini konsekuensi dari performa ROG. Jadi gak masalah”
Lain lagi cerita Riswan yang daily drivenya adalah ASUS ROG Phone 2, ini adalah seri yang diluncurkan sebelum ROG 3 yang digunakan Melati dan Deddy.
Dari sekian banyak smartphone yang Riswan punya (kalau saya tulis "banyak" berarti lebih dari 4 loh ya), sebagai konten kreator yang single fighter, performa ASUS ROG Phone 2 untuk scripting (menulis naskah) mengedit foto bahkan mengedit video, bisa diandalkan kecepatannya, selain itu faktor kenyaman juga jadi pertimbangan.
Walau ROG adalah smarthone khusus gaming, tapi Riswan menggunakan ROG untuk memproduksi konten.
“80 persen ROG gw pakai untuk edit video, foto dan sisanya untuk main game dan browsing, speaker ROG ini suaranya enak banget dan untuk kelas smartphone gamming, kualitas kamera ROG paling baik” Ujar Riswan.
Waahhhh, ini ASUS ROG Phone 2 loh, gimana ASUS ROG Phone 6, kok saya jadi “ngeri” bayangin kegaharan performanya, terlebih kualitas kamera dan video stablilizer smartphone ini ya.
Nahhh ini yang saya butuhin, performa gahar layaknya smartphone gaming, tapi kamernya buas gaeess
Sepertinya saya tidak salah untuk merekomendasikan ASUS ROG Phone 6 ini untuk kalian yang ingin merasakan kemudahan dan kenyamanan dalam beraktifitas ekstrem dengan smartphone walau bukan seorang gammer seperti kawan saya.
Dan untuk para gammer tidak ada pilihan yang lebih baik dari ASUS ROG Phone 6, kalau ada yang bilang skill paling penting saat kita "adu mekanik", itu benar. Tapi kalau ada dua orang yang skillnya sama, dan salah satunya menggunakan ASUS ROG Phone 6, saya berani yakin orang ini akan mendominasi pertarungan.
Bahkan ketika skill kalian dibawah skill lawan, tapi kalau pakai ASUS ROG Phone 6, kalian akan membuat kerepotan lawan dan tidak mudah dikalahkan.
Emang paling juara ASUS ROG, performa dan tools pendukung untuk para gammers super lengkap
Buat kalian yang mau beli ROG Phone 6 PRO, kalian juga udah mulai bisa pre-order di tanggal 24 Oktober - 10 November 2022. Untuk pemesanan awal ini, kalian akan mendapatkan banyak promo menarik antara lain Free Aero Active Cooler 6 + Devil Case + Exclusive Backpack ROGXONIC Esports selama persediaan masih ada, dengan total keuntungan hingga Rp.2.000.000. Untuk ROG Phone 6 PRO ini bisa kalian dapetin dengan harga Rp 18,999,000 eksklusif hanya di Erafone, Urban Republic, ROG Store, ASUS Online Store, ASUS Exclusive Store, Eraspace dan Tokopedia.
Info selengkapnya kamu bisa cek disini ya : https://rog.asus.com/id/phones/rog-phone-6-model/ Nah, kalau buat ROG Phone 6 sekarang udah tersedia di partner-partner penjualan ROG Phone 6 yang bisa kalian dapetin langsung di Erafone,Urban Republic, ROG Store, ASUS Online Store, ASUS Exclusive Store, Eraspace, dan JD.ID langsung dengan harga Rp 10,999,000 untuk variant 8/256GB dan ROG Phone 6 12/256GB dengan harga Rp 13,999,000. So, tunggu apalagi buruan beli sebelum kehabisan!
Gimana Gaess? Pasti ngebeut pengen punyakan?
Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS ROG Phone 6 Blog Writing Competition di Blog Katerina Travelerien
Menjaga performa mesin motor agar tetap awet sebenarnya mudah, rahasianya rajin ganti oli dan service rutin. Tinggal kita memilih mau di mana, di bengkel resmi, bengkel langganan pinggir jalan, atau bengkel yang jaringannya sudah ada dimana-mana seperti Planet Ban terdekat.
Jaraknya tidak sampai 2km dari kediaman kami
Semua orang punya pertimbangan masing-masing dalam memilih bengkel, supaya ritual service rutin motor kesayangan bisa maksimal harus cari bengkel dan mekanik terpercaya. Jangan sampai, setelah service rutin, motor kita malah perfromanya loyo, ngadat atau (amit-amit) mogok.
Pertama kali saya belajar motor saat berusia 14 tahun, bersama kakak sepupu, dijalan perumahan yang bergelombang dan aspal yang bolong dimana-mana. Jujur, pengalaman pertama yang kurang mengenakkan, karena saya terlalu dalam memutar pedal gas, sehingga ban depan motor honda (saya lupa typenya) terangkat/wheelie. Kakak sepupu yang duduk dibelakang langsung sigap mengambil alih kemudi dari belakang, beruntung kami tidak terjatuh. Tapi dari kejadian itu saya trauma dan butuh beberapa pekan untuk kembali belajar motor.
Sejarah bermotor saya cukup panjang, walau tidak pernah tergabung dalam klub motor, tapi saya pernah beberapa kali menggunakan merk dan type motor yang berbeda. Intensitas jadi pemotor semakin sering ketika masa kuliah, rumah di Bekasi, kuliah di Universitas Budi Luhur jalan Ciledug Raya. Jalan Kalimalang mungkin bosan melihat saya bolak-balik.
Melakukan perjalanan jauh menggunakan motor bersama teman hidup tercinta pun pernah saya lakukan saat diawal pernikahan. Rute perjalanan dari Ciputat-Puncak-Padalarang-Bandung-Lembang-Karawan-Cikarang-Bekasi-Ciputat sudah kami lalui.
Tentunya tiidak dalam sekali jalan, kami sempatkan menginap semalam di daerah Lembang, kabupaten Bandung, rencana mau honeymoon malah bablas tidur. Besoknya lanjut perjalanan dan istirahat satu malam di rumah orang tua di Bekasi. Hasilnya, pantat ini berasa kempes dan menipis, saat istirahat tidur, sengaja posisinya tertelungkup agar bentuk pantat ini kembali normal, walau kami yakin itu tidak berpengaruh banyak.
Motor pertama yang pernah menemani saya beraktivitas adalah Honda 800, lalu orang tua punya rejeki untuk membeli Yamaha Mio edisi pertama, yang diawal kemunculannya stigma motor matic saat itu diperuntukkan untuk perempuan. Para pria lebih bangga pakai motor manual ber-kopling, minimal type motor bebek.
Saat kuliah dan bekerja sambilan di bengkel mobil, saya dipercayakan untuk menggunakan motor Yamaha Force One mesin 2 tak invetaris kantor. Lalu beberapa tahun berselang, motor inventaris di ganti menjadi Yamaha Vega. Cukup lama menggunakan Yamaha Vega, banyak cerita, mulai dari tiba-tiba mogok, ban bocor, sampai jatuh terpeleset ditikungan saat hujan turun. Beruntung tidak terluka parah.
Honda Revo, salah satu teman perjalanan saya. Abaikan kaca spedometer yang sudah "mletek"
Malam yang selalu saya ingat, karena kalau ada CCTV, saya yakin sekali posisi jatuhnya mirip seperti pembalap moto GP, bedanya saya menggunakan jas hujan dengan motor 100cc, suka takjub kalau diingat-ingat lagi. Dan sampai saat artikel ini ditulis, motor yang kini menjadi alat transportasi harian saya adalah Honda Revo, pinjaman bapak mertua.
Ganti Oli dan Service Rutin di Planet Ban Terdekat
Bapak selalu mengingatkan untuk selalu rutin mengganti oli dan service mesin motor yang dipercayakan kepada saya. Pernah satu kali, karena lalai mengecek kondisi mesin, motor Yamaha Vega tidak bisa dinyalakan. Saat di engkol (stater kaki) berasa enteng dan lolos tanpa ada tekanan piston seperti biasanya. Saya sudah asumsi, bahwa ada masalah di blok mesin, walhasil saya tarik pakai bajaj berwarna orange (dahulu belum ada bajaj biru atau ojol) sampai ke bengkel.
Tanya rekomendasi ke temen, saudara atau mekanik, mana yang terbaik untuk motor kita
Kejadian motor ngadat pernah terjadi 3-4 kali dengan problem yang berbeda, karena pengalaman itu, saya selalu berusaha rutin untuk melakukan pengecekan baik untuk ganti oli ataupun service rutin. Waktu kuliah dan kerja sambilan dibengkel, saya selalu mengupayakan untuk ganti oli dan tune-up motor sendiri, seperti ada kepuasan bisa bongkar dan bersih-bersih motor. Bagaimana dengan sekarang?
Kalau sekarang, karena keterbatasansaya lebih suka mempercayakan untuk service dan ganti oli ke bengkel langganan, salah satunya adalah Planet Ban. Lokasinya tidak terlalu jauh, hanya 2-3 kilometer dari tempat tinggal saya. Apa keuntungannya saat service rutin dan ganti oli di Planet Ban?
Salah satu keuntungan adalah lebih hemat dan terukur waktu pengerjaannya. Hanya dengan Rp.96.500 kita sudah bisa mengganti oli dan service mesin menggunakan cairan pembersih sehingga tidak perlu membongkar mesin. Tentunya ini sangat dibutuhkan ketika kita sedang ingin terburu-buru.
Selain itu, di Planet Ban ada system informasi pelanggan yang terkoneksi ke semua cabang Planet Ban dimana pun. Plat nomor motor dan nama kita akan diinput kedalam databas, jadi sekalipun kita service di Planet Ban daerah Bandung, maka data kendaraan kita sudah terekam. Sehingga tak perlu mengingat-ngingat pernah service apa saja atau lupa mengunakan oli merk apa karena semua sudah tercatat di sistem.
Oli X-Ten dan Planet Ban
Biaya Rp.96.500 terdiri dari service mesin Rp.47.000 dan ganti oli X-Ten Rp.55.000. Seperti yang saya sebutkan diatas, Servis mesin #RASAMESINBARU di Planet Ban menggunakan dua buah cairan.
Sudah termasuk paket cairan Auto Clean Up untuk di tangki bensin dan cairan Auto Tune-Up untuk di tangki oli
Di Planet Ban, servis mesin motor memiliki teknik pembersihan mesin yang modern. Dengan mencampur cairan Auto Clean-Up pada tangki bensin dan cairan Auto Tune-Up pada tangki oli, jadi proses servis mesin motor di Planet Ban membersihkan bagian mesin tanpa perlu dibongkar. Kurang lebih hanya butuh waktu 30 menit.
Cairan Auto Clean-Up dan Auto Tune-Up mampu merontokkan kotoran berkerak di dalam mesin. Berbeda dengan engine flush, cairan Auto Clean-Up dan Auto Tune-Up mampu bekerja membersihkan kerak mesin bahkan di suhu yang tinggi.
Harus diakui, tarikan Honda Revo saya lebih bertenaga dan lebih gesit seperti tidak ada yang menahan saat saya putar grip gas secara spontan. Wiihhh seperti baru tarikannya. Coba deh sekali saja service rutin dan ganti oli di Planet Ban, biar bisa tahu perbedaannya dan pasti bakal balik lagi.
Pemilihan oli X-Ten, mengikuti saran dari mekanik Planet Ban, karena oli ini mengandung bahan yang disebut ester, yang belum banyak dipunyai merk oli lain. Bahan ini menyebabkan X-Ten tahan lama, bisa dipakai sampai 15.000 KM untuk oli mobil dan 5.000 KM untuk oli motor.
Selain bikin mesin tahan lama, keunggulan oli X-Ten tidak meninggalkan kotoran di mesin, mendinginkan mesin dan mengurangi gesekan di mesin.
Hal ini disebabkan karena bahan ester khusus yang digunakan X-Ten membentuk semacam lapisan yang melindungi permukaan mesin dari gesekan.
Gimana? Murah kan, service dan ganti oli di Planet Ban
Planet Ban merupakan toko ban paling ternama, lebih dari 1000 toko di Jawa, Bali, Kaltim, Lampung dan Mataram dan menjadi brand yang menjadi top of mind (pilihan) pelanggan yang ingin service rutin, ganti oli atau mengganti ban kendaraan roda dua mereka.
Harus diakui, kalo gini ya murah, dengan biaya Rp.96.500, sudah bisa service rutin, ganti oli di Planet Ban dengan pelayanan standar berkelas sehinga disejajarkan dengan bengkel resmi, sepertinya tidak ada ditempat lain. Atau kalian ada rekomendasi tempat lain dengan standar dan kualitas sama tapi harganya lebih murah? kalau ada, share di kolam komentar ya.