Kalau denger kalimat ini jadi inget arahan bokap bertahun-tahun lalu, “jangan lanjutin kuliah wartawan lah, ambil komputer aja”. Alasannya sederhana, pada saat itu bokap sering terkontaminasi dengan berita hilangnya para jurnalis tanpa kabar. Dan bokap tahu kalau gw orangnya susah di atur, jadi daripada mendekat ke lubang sumur bahaya mending menghindar. Walau akhirnya bokap gak bisa menolak Ketika dapat menantu wartawan.
Melarang masuk kuliah jurnalistik adalah larangan kedua, setelah saat lulus SMP gw mau masuk STM/SMK, bukan pengen tawuran, tapi ingin ngikutin bokap yang dari pertama kali ke Jakarta Sebagian besar hidupnya udah jadi mekanik brand otomotif eropa, Volvo.
Gw nurut aja dan gak salah, di era tersebut STM di Bekasi lagi hype banget sama yang tawuran, hampir tiap akhir pekan selalu saja ada jadwal tawuran.
Sejujurnya waktu memutuskan untuk masuk kuliah jurnalistik di IISIP Lenteng Agung, bokap gak tahu kalau gw udah ikut tes dan udah keluar hasilnya untuk diterima dengan grade A yang artinya bayar uang muka/bangunan kuliah paling murah. Tetap saja, setelah gw kasih tahu, beliau tidak bergeming. Jadilah gw kuliah di Universitas Budi Luhur jurusan teknik informatika.
Walau kondisi saat ini keterbukaan informasi sudah sangat bebas, tapi resiko para jurnalis tetap masih besar, terutama jurnalis di daerah yang mengangkat jurnalisme investigasi. Cerita bagaimana sulit dan kerasnya para jurnalis tersebut liputan, mengolah data dan akhirnya terbit menjadi sebuah karya jurnalistik terangkum dalam acara Championing Environmental Crime Reporting in Indonesia 2021-2023.
Ternyata acara ini sudah dimulai sejak tahun 2021
Narasumber yang hadir Anton Aprianto, Pemimpin Redaksi Tempo.co, Azizah Nur Hapsari, Senior Campaigne/Project Coordinator EJF dan Raynaldo G. Sembiring, Direktur Eksekutif ICEL. Acara ini di dukung oleh KBR, Tempo Institute dan EJF (Environment Justice Foundation).
EJF lahir, tujuannya adalah untuk melindungi lingkungan alam dan manusia serta satwa liar yang bergantung padanya, dengan menghubungkan langsung keamanan lingkungan, hak asasi manusia, dan kebutuhan sosial. Dengan melihat keamanan lingkungan melalui lensa hak asasi manusia, kita dapat memobilisasi kepedulian yang lebih luas, dukungan yang lebih besar, dan tindakan yang lebih banyak untuk mencapai tujuan kita. Menurut Steve Trent Founder EJF dikutip dari laman website https://ejfoundation.org/.
Buku panduan keselamatan
Melalui event ini, Bersama-sama mereka membuat sebuah buku saku mengenai training manual, jurnalisme investigasi. Beberapa diantaranya bakal gw share disini terutama saat kita sedang berada dilaut. Btw, setelah gw baca berulang kali ternyata ini bisa untuk prosedur keselamatan pribadi loh. Cuusslah dibaca pelan-pelan.
- Siapkan perlengkapan obat, terlebih kalau kita punya gangguan Kesehatan yang selalu berulang. Walau obatnya bisa dibeli diwarung, tapi dalam keadaan tertentu malah memperlambat penaganan.
- Pastikan koneksi seluler kalian dapat diandalkan baik melalui kartu SIM lokal atau paket roaming tidak hanya mengandalkan internet.
- Ponsel Anda harus sudah terisi penuh sebelum melakukan kegiatan atau pastikan Anda membawa power bank cukup. Ini berlaku untuk kita juga nih para blogger yang sering wara-wiri.
- Pastikan ada seseorang yang mengetahui keberadaan Anda. Hal ini harus mencakup informasi tentang itinerari harian Anda, kota tempat Anda menginap, dan hotel tempat Anda menginap. Jangankan jurnalis, kita kalau sedang berkegiatan di alam terbuka harus selalu update agar keluarga tidak cemas yeekaann?
- Ini yang tidak kalah penting, pastikan bahwa Anda memiliki kata sandi untuk melindungi laptop Anda dan semua dokumen rahasia. Seorang narasumber bercerita, bahwa tim yang turun tidak diijinkan membawa laptop utama.
Pengunjung melihat foto hasil investigasi para jurnalis daerah
Menurut Anton Aprianto Pemred Tempo, investigasi bisa saja dilakukan secara mandiri, tapi tentu resikonya lebih besar berujung hilangnya nyawa jurnalis. Kita tidak mengharapkan kalau tiba-tiba keesokan hari tubuhnya di temukan mengapung dilaut.
Sudah berapa banyak yang kalian lihat, tahu atau dengar disabilitas atau OYPMK diberi kesempatan bekerja ditempat umum atau setidaknya yang berinteraksi, bersosialisasi dengan orang banyak?
Okelah, biar gak bingung jawabnya gw*, kasih pilihan. Nggak pernah denger, pernah denger tapi belum lihat secara langsung, pernah ngelihat secara langsung. Kalian bakal jawab yang mana?. (*gw - saya)
Kalau Gw pernah ngelihat secara langsung. Sosok disabilitas yang pernah gw temui dan ngobrol secara dekat (karena satu kamar hotel), dan melakukan pekerjaan profesional layaknya sebagian besar manusia yang diberi hampir kesempurnaan fisik adalah (alm) Bang Dzoel seorang fotografer. Gw yakin kalian familiar dengan beliau, sosok yang bisa memberi inspirasi positif tidak hanya untuk para disabilitas tapi juga manusia dengan fisik yang (hampir) sempurna.
Sikapnya biasa saja saat kami pertama kali bertemu, beliau juga yang membuka pintu kamar hotel untuk saya dengan duduk dan meluncur di kursi kerja beroda yang biasa tersedia disetiap kamar hotel . Dan saya makin mengerti kenapa dia begitu cekatan naik dan meluncur di kursi tersebut, karena dengan skateboard pun dia bisa dengan mudah menari-nari. Dan sayapun cukup antusias, ketika dia menawarkan mengajak jalan-jalan dengan mobilnya (yang sudah dimodifikasi) kalau saya main ke Banyuwangi, tempat tinggal beliau.
(Alm) Bang Dzoel, saat kami menjadi narasumber
Event Asian Paragame 2018 juga membuka mata gw, ketika atlit disabilitas dari berbagai bangsa di asia berkumpul dan berprestasi di event multiolahraga. Tidak hanya atlit, ternyata para staff pendukung acara tersebut ada juga dari kalangan disabilitas, mereka yang terkendala kesempurnaan fisik tapi mempunyai kelebihan dan kemampuan untuk bisa berdaya guna dan mensukseskan perhelatan besar olahraga untuk para atlit disabilitas.
Berawal dari tahun 1970 di Inggris yang membuat UU mengenai pengakuan mengenai hak-hak para penyandang disabilitas terutama kesejahteraan, perumahan, dan hak yang sama atas fasilitas rekresasi dan pendidikan. Di tahun 1992 melalui resolusi 47/3 UN/PBB memutuskan tanggal 3 Desember sebagai International Day of Disabled Persons, yang di tahun 2007 diubah menjadi International Day of Person with Disabilites.
Lalu bagaimana di Indonesia? UU mengenai disabilitas baru diresmikan pada tahun 2016 di era presiden Joko Widodo. 71 tahun setelah Indonesia merdeka atau 24 tahun setelah PBB mengkampanyekan International Day of Person with Disabilites. Terlambat? Tidak ada kata terlambat, yang ada seberapa berat perjuangan para disabilitas ini memperoleh kesempatan yang sudah diatur oleh undang-undang kedepannya.
FORUM KOMUNIKASI DISABILITAS CIREBON (FKDC)
Komunitas ini berdiri tahun 2007, 9 tahun sebelum UU Disabilitas disahkan, perjuangan mereka atau visi mereka tidak aneh-aneh, bagaimana para disabilitas dan OYPMK (orang yang pernah mengidap kusta) tidak mengalami diskriminatif dan mendapat akses serta hak-hak disabilitas.
Dan ini semua terangkum dalam UU Disabilitas pasal 5 mengenai hak-hak disabilitas, tertulis ada 22 hak yang bisa didapat oleh para disabilitas dan OYPMK, beberapa diantaranya adalah pendidikan, pekerjaan, kesehatan.
Abdul Mujid, Ketua FKDC
Menurut Bapak Abdul Mujib, ketua FKDC, komunitas selalu memberi pendampingan kepada anggota yang berjumlah 285 orang. Dimana 235 anggotanya merupakan difabel dan 50 orang sisanya adalah OYPMK. Semua anggota berasal dari Cirebon dan sekitarnya, sesuai dengan nama FKDC.
Edukasi terus dilakukan oleh FKDC, salah satunya dengan konseling agar para anggotanya bisa saling menguatkan satu sama lain, ketika berada pada titik lelah. Sosial media juga dimaksimalkan agar terus bisa menyuarakan kesetaraan hak disabilitas, tidak hanya ke sesemama penyandang disabilitas, tapi juga informasi kepada masyarakat umum.
Di UU nomor 8 tahun 2016, salah satunya mengatur mengenai perusahaan swasta yang wajib mempekerjakan paling sedikit 1% penyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja.
Sejak UU Disabiltas disahkan ditahun 2016, Alfamart sudah bersiap dan menyusun rencana bagaimana para disabilitas bisa ikut berdaya. Bukan hal yang mudah, sosialisasi dikalangan internalpun butuh waktu, belum lagi menyiapkan sistem inkulisi yang harus bisa diakses semua orang.
Sampai akhirnya tagline Alfamart “Milik Masyarakat Luas” membuat semua stakeholder untuk terus mengupayakan dan mencari cara agar para disabilitas ini bisa berdaya guna bersama Alfamart.
Antony Ginting, Recruitment & Selection Manager HO Alfamart
Milik Masyarakat Luas, bisa diartikan masyarakat berbagai kalangan, tidak pandang suku, agama, pendidikan atau keterbatasan fisik. Kurang lebih itu yang disampaikan oleh Antony Ginting selaku Recruitment & Selection Manager HO Alfamart.
Alfamart yang total gerainya sudah mencapai 16.500 dengan total 150.000 karyawan terus berupaya mencapai target pemerintah untuk memperjakan setidaknya 1% dari total jumlah karyawan.
Sampai saat ini, memang belum mencapai 1%, tapi usaha Alfamart untuk menciptakan ekosistem yang inklusi tidak main-main. Hingga Oktober 2022 sudah ada 1112 penyandang disabilitas jadi karyawan Alfamart dan anak perusahaannya. Dengan posisi pekerjaan yang bervariasi, mulai di toko, gudang dan kantor.
Rincian karyawan disabilitas di Alfamart, tuna daksa sebanyak 567 orang, tuna rungu wicara 468 orang, tuna netra 45 orang dan tuna laras grahita sebanyak 12 orang.
Pesan dari Bapak Abdul Mujib ketua FKDC, untuk para difabel dan OYPMK yang sudah bulat memutuskan untuk bekerja, mereka harus mempersiapkan mental terlebih dahulu. Karena stigma negatif tidak akan langsung hilang, pandangan aneh tidak akan langsung sirna.
Harus bisa menerima kekurangan diri, tapi tidak jadi rendah diri, dan terus memperbaiki diri.
Para difabel dan OYPMK juga harus siap dengan budaya kerja perusahaan tersebut, walau seharusnya perusahaan juga mempunyai kebijakan terpisah untuk para difabel dan OYPMK yang bekerja di perusahaan mereka.
Pagi akhir tahun yang mencerahkan, bahwa ternyata kita belum maksimal memberi ruang kepada difabel di negara ini. Beruntung saya bisa hadir di acara daring Ruang Publik KBR bersama NLR pada Rabu 28 Desember 2022. Tema yang diangkat adalah Praktik Baik Ketenagakerjaan Inklusif; Mengantar Mimpi OYPMK dan Disabilitas.
Gw teringat sama stand up comedy Difabel Dani Aditya, walau sebenarnya dia tidak bisa stand up (berdiri) karena aktifitas selalu dikursi roda. Jokes yang membuat Desta salah tingkah, tapi malah justru membuka pikiran kita semua, para difabel mempunyai hak yang sama hidup di dunia ini dengan kelebihannya masing-masing.
Dani Aditya begitu bangga dan menjadi lucu saat menceritakan, anaknya sudah bisa mengucapkan kalimat “Ayah Cacat”. Dan lagi-lagi, Vincent, Desta, Hesty dan Enzy sebagai host tersenyum kikuk, bingung, sementara Dani bisa tertawa lepas.
Sebuah pertanyaan yang selalu membuat saya sedikit menghela napas adalah saat ditanya, “Anaknya sudah berapa mas?” Langsung muncul kembali senyuman jagoan kami Dahayu Hadiya Raji yang sudah berada di surga dan menunggu saat kami dipersatukan kembali.
Tidak sedikitpun ada perasaan marah atau sedih saat ada yang bertanya seperti itu, kami bahkan dengan lancar menceritakan detil bagaimana tumbuh kembang Dahayu, bagaimana cerianya, pintar bicaranya sampai bagaimana cerita dinginnya ruang ICU rumah sakit, Dayu pergi ditemani lengkap oleh kedua orang tuanya, kakek, nenek dan orang-orang yang menyayangi Dahayu.
Dahayu lahir, 28 Februari 2013, dari angkanya saja sudah spesial, hari terakhir di bulan Februari, tahun 2013, angka 13 yang menurut sebagian banyak orang adalah angka sial adalah angka yang membahagiakan buat kami.
Sejak lahir, kami selalu mencoba mengurus sendiri Dahayu, hanya ada satu orang yang kami percaya si Mbok (begitu dia mau di sebut) yang menjaga Dahayu saat kami berkegiatan. Sejak membantu kami mengurus Dahayu, peraturannya adalah, kalau kami ada di rumah, maka si Mbok boleh istirahat menjaga Dahayu, termasuk hari sabtu dan minggu adalah hari libur si Mbok.
Saya masih ingat detil bagaimana harus dengan susah payah, seorang bapak baru dengan anak gadis yang belum berumur 1 tahun kesulitan memakaikan diapers. Permasalahan yang selalu timbul adalah disorientasi, mana bagian belakang dan mana bagian belakang. Entah kenapa dikala itu, sulit sekali membedakan mana diapers bagian belakang atau depan terlebih diapers yang berbentuk celana,semua telrihat sama.
Mengganti popok malam hari sudah jadi hal yang biasa bagi saya, sebagai fotografer kadang tidur larut malam menjelang pagi adalah kebiasaan buruk yang mau tidak mau saya jalani. Tapi dengan begitu, saya bisa menjaga Dahayu ketika dia sudah mulai gelisah karena diapersnya penuh, sementara Ibu Dahyau bisa istirahat karena harus bersiap untuk beraktifitas esok hari.
Yang menjadi pertanyaan saya kala itu, bagaimana cara mengetahui kalau diapers si kecil kesayangan kita sudah penuh? Saya punya beberapa cara.
Pertama, melihat perilaku si kecil, apakah sudah gelisah dimalam hari. Seperti ada perasaan tidak nyaman.
Kedua, melihat bentuk diapers apakah sudah menggumpal atau menggelembung tidak seperti biasanya.
Ketiga, memegang diapers tersebut apakah sudah terasa lembab dan mencium aroma apakah sudah menyengat atau belum, hmmmm cara ini agak aneh, tapi bisa jadi patokan saya kala itu.
Sempat terlintas, kenapa sih gak bikin produk diapers yang ada indikatornya, kalau sudah penuh, diapers berubah jadi warna loreng tentara atau apalah. Biar kita gak usah menerka-nerka diantara ketidak pasitian.
Kita sudah kesulitan memilih diapers yang cocok, masih diberi kesulitan menentukan apakah diapers sudah penuh atau belum. Ujung-ujungnya kalau kita terlambat mengganti, maka akan timbul iritasi dibagian pantat bayi karena lembab.
Sepeninggal Dahayu, kami belum diberikan momongan, tapi kami di anugerahi keponakan dengan usia yang hampir bersamaan. Saat ini, setidaknya ada 2 keponakan dan 4 cucu yang berumur di bawah lima tahun.
4 cucu diumur 40an? Huuffftt, kami sudah punya cucu, dari keponakan kami yang sudah mempunyai anak.
2 keponakan kami sudah berumur 3 tahun, dan keduanya saat ini sudah lepas diapers, hanya menggunakan ketika sedang dalam perjalanan jauh. Harus diakui umur 3 tahun, walau sudah bisa berkomunikasi tapi belum bisa menahan buang air kecil atau besar dalam jangka waktu yang lama. Sementara kami bukan yang terbiasa membiarkan mereka untuk buang hajat dimana saja (misal diselokan atau bersembunyi dibalik tembok) harus di dalam kamar mandi.
Jadi mereka masih butuh persediaan diapers walau tidak untuk harian, yang selalu jadi perhatian saat mereka menggunakan diapers adalah, bentuk celana mereka yang terlihat menggelembung/menggumpal, sekilas terlihat lucu (montok) tapi kepikiran juga, mereka jadi berat gak ya?
Ruam Popok Pada Bayi
Setelah membaca beberapa literasi, ternyata permasalah diapers bukan hanya bingung mana yang depan atau belakang, menggumpal atau tidak, bocor atau tidak, tapi yang lebih harus diperhatikan ruam popok pada bayi.
Pernah gak denger becandaan atau joke, “muka gw sensitif nih, kaya pantat bayi” Pasti pernah deh, dan kalau dipikir-pikir ada benernya juga sih, pantat bayi itu emang sensitif, terlebih saat menggunakan diapers di malam hari saat tidur cukup lama.
Posisi tidur yang tidak banyak bergerak, intensitas buang air kecil yang lebih banyak ditambah orang tua yang kadang juga terlelap karena sudah lelah seharian beraktifitas, mengakibatkan si kecil berpotensi terkena ruam popok kalau diapersnya tidak maksimal menyerap urin.
dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A, dokter spesialis anak menjelaskan, “Pada umumnya, bayi perlu mengganti popok setiap 3-4 jam sekali. Hal ini untuk menghindari kontak yang terlalu lama dengan urin dan feses yang dapat meningkatkan pH basa pada kulit.
Ruam popok biasanya ditandai warna merah dibagian paha (lipatan), pantat atau sekitar kemaluan. Selain itu bayi juga bereaksi tidak nyaman/menangis ketika bagian tersebut tersentuh saat akan dibersihkan. Mungkin untuk sebagian orang tua ini hal yang sepele, tapi kalau tidak segera diobati maka akan terjadi infeksi kulit yang serius pada bayi. Dibeberapa kasus, ruam popok bisa menggelembung seperti jerawat atau berair atau berkerak berwarna kuning.
Menurut public figure, Chelsea Olivia, ibu dari dua anak ini, mengungkapkan, “Konsultasi yang paling tepat adalah dengan dokter sebagai ahlinya. Mengganti popok secara berkala merupakan bentuk perawatan yang tepat untuk mengatasi risiko ruam popok bayi. Selain itu, pemilihan popok dengan daya serap yang tinggi juga tidak kalah pentingnya.
MAKUKU Diapers Dengan Inti SAP
Dari sekian banyak merk diapers di pasaran, kalau kalian ingin mencari yang tidak mudah bocor, tidak menggumpal saat penuh urin, punya indikator urin atau punya design u shape untuk melindungi tali pusar khusus ukuran New Born, maka yang kalian cari adalah MAKUKU Diapers.
Baiklah kita coba lihat lebih dalam kelebihan dari MAKUKU SAP Diapers Slim yang sudah saya sebutkan di atas.
MAKUKU berdiri sejak tahun 2020, adalah popok pertama di Indonesia yang menggunakan inti struktur SAP. Lalu apa itu SAP (Super Absorbent Polymer)? Apa bedanya dengan popok lain dalam teknologi daya serapnya?
Popok yang beredar dipasaran menggunakan kombinasi pulp dan SAP. Pulp adalah hasil dari pemisahan serat yang terdapat pada serat kayu yang biasanya digunakan untuk membuat kertas, jadi bentuknya kurang lebih semacam kapas.
Sedangkan SAP yang ada menjadi struktur inti dari MAKUKU adalah polymer hidrophilik yang memiliki kemampuan dapat menyerap cairan lebih maksimal dibanding produk lainnya.
Pada produk diapers yang menggunakan campuran pulp+SAP, maka akan gampang menggumpal tebal & berat lalu juga penyerapan tidak merata.
Sedangkan produk MAKUKU SAP Diapers Slim, dijamin anti gumpal, beratnya lebih ringan, tipis penyerapan merata diseluruh permukaan dan tidak ada osmosis. Karena menggunakan bahan yang bisa menyerap dengan maksimal
MAKUKU SAP Diapers Slim tersedia dalam ukuran NB (new born), S dan M untuk tipe perekat. Sedangkan tipe celana tersedia dalam ukuran M, L, XL dan XXL. Kelebihan lainnya adalah indikator yang berada dibagian bawah diapers. Ada garis berwarna kuning, yang akan berubah menjadi warna biru jika diapers diindikasi penuh. Ini sangat membantu kita sebagai orang tua untuk mengontrol kondisi diapers agar mencegah resiko ruam popok.
MAKUKU SAP Diapers terdiri dari 3 lapisan : Lapisan pertama : Lapisan permukaan non woven, menggunakan permukaan 3D tidak rata seperti popok pada umumnya. Dengan bentuk desain seperti benjolan (tapi tetap nyaman), sehingga membuat sirkulasi popok yang baik, mengurangi kontak langsung dan secara efektif melindungi kulit bayi.
Lapisan Kedua adalah Lapisan inti struktur SAP, yang mempunyai 5 lapisan inti struktur, meningkatkan penyebaran dan mengunci cairan. Sehingga menjaga pantat bayi tetap nyaman, lembut dan tipis di saat yang bersamaan.
Di lapisan ketiga adalah lapisan anti bocor yang dikombinasikan dengan kain non-woven yang menjaga sirkulasi udara yang baik membuat lapisan MAKUKU SAP Diapers Slim tetap lembut selama pemakaian.
MAKUKU SAP Diapers Slim memiliki teknologi tinggi dengan daya tampung 500ml dan area penyerapan pada inti struktur MAKUKU SAP Diapers Slim meningkat sebanyak 9% untuk mengurangi kebocoran. Daya tampung MAKUKU SAP Diapers Slim diyakini jauh dari cukup karena volume urine bayi sendiri hanya berkisar 60 – 100 ml.
Sebagai produk diapers yang baru hadir di Indonesia, MAKUKU aktif memberikan edukasi mengenai resiko ruam popok yang bisa terjadi pada bayi jika para orang tua tidak dispilin mengganti popok dan salah menggunaka produk yang tidka sesuai.
Untuk itu pada 16 Desember-18 Desember 2022, MAKUKU berkolaborasi dengan 10 rumah sakit mengadakan konsulitasi gratis untuk mendukung kesehatan bayi di masa pertumbuhan. Program ini didampingi langsung oleh dokter spesialis anak dan spesialis kulit, untuk mengedukasi Ibu mengenai masalah ruam popok bayi. 10 kota yang telah dipilih yaitu Jakarta, Tangerang, Karawang, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Lampung, dan Makassar.
MAKUKU Diapers Menurut Mereka
Walau termasuk produk pendatang baru di Indonesia, namum MAKUKU sudah berhasil mengambil hati para ibu-ibu yang peduli dengan kenyamanan buah hati mereka. Telrebih program edukasi yang terus dilakukan secara rutin dan program-program yang semakin mendekatkan diri ke para pengguna MAKUKU.
Salah satu programnya adalah, “Jaminan Tidak Cocok, Uang Kembali”, program yang memberikan jaminan uang kembali kepada para ibu-ibu pengguna MAKUKU SPA Diapers Pro Care, jika setelah menggunakan produk ini, si buah hati malah mengalami ruam popok atau iritasi. Produk mana yang berani menjamin seperti ini?
Program yang berjalan dari tanggal 10 Oktober hingga saat ini, MAKUKU belum menerima pengembalian produk dengan alasan ruam popok pada kulit bayi. Program di 10 kota besar ini mendapat sambutan yang positif dari para ibu-ibu di Indonesia.
Nikita Willy seorang public figure dengan satu anak ini, sudah menggunakan MAKUKU dari awal kelahiran dibuah hati. Dia tidak ingin anaknya mengalami ruam popok atau iritasi yang akan membuat buah hatinya tidak nyaman.
“Dengan adanya MAKUKU, drama ruam popok yang dialami oleh para Ibu dapat lebih mudah diatasi. Tidak hanya menyerap cairan lebih banyak, teknologi SAP dari MAKUKU menjadikan MAKUKU sebagai popok anti gumpal dan anti bocor”. Ujar Nikita.
Bukan hanya dari public figure, ternyata beberapa teman saya sudah menggunakan produk MAKUKU untuk buah hatinya.
Mbak Farida Pane dari Semarang, teman di komunitas, sejak bayinya lahir sudah menggunakan MAKUKU, duhh jadi ingat Nikita Willy. Menurut beliau, si debay nyaman banget, pernah satu kali mencoba ganti merk lain, dan ternyat urinnya tembus sampai ke perut, karena si debay pipisnya kearah atas, padahal saat menggunakan MAKUKU tidak pernah bocor ketika digunakan. Sama halnya dengan Mas Muhammad Erfan di Bogor yang menggunakan MAKUKU untuk anak keduanya sejak diawal kelahiran, karena punya pengalaman anak pertama yang tidak menggunakan MAKUKU sehingga selalu selalu rewel dan terkadang diapersnya bocor.
Cerita mbak Rahmah Chemist dari Jawa Timur cukup unik juga, Sejak si anak tengah menggunaka MAKUKU, si anak sangat nyaman tidur dimalam hari, alhasil, mbak Rahmah yang harus membangunkan untuk mengganti popok karena indikator sudah menunjukkan penuh. Berbeda kalau menggunakan diapers merek lain, si anak akan terbangun tengah malam karena risih dan lembab.
Bagaimana? Sudah yakin dengan kemampuan daya serap MAKUKU dan kemampuannya mengurangi resiko ruam popok? Kalian bisa langsung membeli secara langsung ataupun di e-commerce. Saya kemarin membeli MAKUKU SAP Diapers Slim ukuran XL untuk hadiah keponakan di Superindo, tapi beberapa teman ada yang membeli via online di official store berbagai market place.
Jangan tunggu sampai dedek bayi iritasi dan terkena ruam popok, baru ganti ke MAKUKU
Melewati kilometer demi kilometer mengendarai Ayang Dayu, didampingi oleh orang terkasih adalah kepuasan tersendiri. Menjelajah daerah baru, membelah malam, merasakan embun pagi, sapuan angin lembah menerpa pipi, adalah hal yang tidak mungkin bisa kami dapatkan di kota besar seperti Jakarta tempat kami banyak beraktifitas.
Ayang Dayu yang selalu setia menemani perjalanan kami. (Sentul 2022)
17 Agustus 2021, satu tahun lebih setelah pandemi masuk ke Indonesia, kami menemukan gairah baru, sebuah cerita petualangan yang membuat kami bisa lebih menghargai betapa pentingnya untuk bersyukur atas semua cipataan Tuhan. Dan merasakan kehangatan antar manusia yang awalnya tidak saling mengenal satu sama lain.
Campervan, cara baru kami untuk melepas penat, untuk memberi jeda kepada tubuh ini bisa merasakan rileksasi yang kalau dikonversikan dalam bentuk uang, akan sulit dihitung. Jangan bayangkan campervan ala kami, menggunakan mobil berbadan besar dengan tempat tidur, perlengkapan dapur, toilet lengkap didalamya (walau ini jadi mimpi kami). Yang kami punya Ayang Dayu, sebutan untuk Toyota Agya type TRD tahun 2015 yang kami sulap menjadi minicamper.
Perubahan sederhana pada Ayang Dayu sengaja kami bikin sefleksibel mungkin karena masih kami jadikan kendaraan andalan. Jika ingin bepergian jauh, Ayang Dayu bisa disulap menjadi tempat istirahat yang nyaman, tapi untuk penggunaan harian mobil LCGC nan tangguh ini siap sedia menghantarkan kemana kami berkatifitas, bahkan mengantar orang tua jika harus kontrol ke rumah sakit.
Perjalanan pertama kami pada hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 tidak berjalan mulus, kami harus menepi dan beristirahat dipinggir jalan, karena masih penerapan pembatasan beraktifitas, walau sudah jauh lebih longgar. Akhirnya sebuah pelataran masjid di daerah puncak menjadi pilihan kami untuk bermalam, sampai pagi menjelang.
Mencari tempat bermalam dengan konsep campervan (tidur di mobil) belum menjadi hal yang familiar di Indonesia, masih dianggap aneh dan tidak wajar.
“Emang lo bisa tidur berdua di mobil” Tanya ibu kami yang berumur 80 tahun lebih, ketika tahu apa yang kami lakukan bersama Ayang Dayu.
Sebenarnya dibeberapa wilayah jawa barat sudah tersedia campground yang memungkinkan kita bermalam di mobil, tapi kami harus pintar memilih, terlebih spesifikasi Ayang Dayu bukan untuk jalan ekstrem jika harus melalui jalan menanjak dan berbatu.
Kalau saja kami mengetahui informasi mengenai Kampung Berseri Astra, bisa kami jadikan referensi untuk kami datangi. Karena secara logika, (seharusnya) infrastruktur menuju desa tersebut lebih layak, timbang kami harus membelah bukit dengan jalan berbatu.
Kampung Berseri Astra Cidadap Padalarang
Kampung Berseri Astra, program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan.
“Mungkin banyak orang beranggapan bahwa program corporate social responsibility kami hanya sekedar pencitraan, namun kami selalu dalam menjalankan program berpegang teguh pada nilai dan visi yang ada di Astra yaitu Catur Dharma terutama poin pertama, Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara" Ujar Riza Deliansyah, Chief of Corporate Affairs Astra dikutip dari e-book/aplikasi Inspirasi dari Kampung Berseri Astra yang bisa di download melalui playstore.
Program yang diluncurkan sejak tahun 2013 ini, tujuannya sederhana, bagaimana mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut. Untuk mewujudkannya, program Kampung Berseri Astra mengajak elemen masyarakat untuk bekerjasama langsung dengan pemerintah daerah yang memiliki peran penting pengembangan wilayah mereka.
Ada 4 kategori Kampung Berseri Astra, yaitu kampung wisata, kampung produktif, kampung hijau dan kampung budaya. Tentunya yang sangat menarik perhatian saya adalah kampung wisata dan kampung budaya, tanpa mengesampingkan kampung produktif dan kampung hijau, tapi menurut saya, banyak wilayah di Indonesia dengan keragaman budaya dan keramahan penduduknya yang bisa menjadi potensi wisata.
Terlebih kalau kita berbicara konsep wisata bermalam di dalam mobil (campervan) yang menjadi alternatif disaat pandemi, karena dianggap lebih fleksibel dan tidak membutuhkan infrastruktur yang rumit. Hanya lapangan parkir, MCK dan arus listrik jika memungkinkan. Sekalipun tidak ada, para pegiat campervan sudah siap dengan daya listrik dari kendaraan masing-masing.
Potensi besar wisata yang tersembunyi dibalik karst Citatah sumber foto IG @kba_cidadap_padalarang
Penulusuran mengenai Kampung Berseri Astra mengarahkan saya ke daerah Padalarang, lebih tepatnya Kampung Berseri Cidadap. Bukan tanpa alasan, beberapa kali setelah melakukan perjalanan panjang di daerah Bandung dan sekitarnya, alih-alih melewati jalan tol, kami lebih baik lewat Padalarang, Cianjur, Puncak, Bogor dan akhirnya masuk tol Jagorawi dan kembali masuk ke Jakarta.
Padalarang menurut pandangan kami (seperti) tidak ada yang spesial, kalah menjual dibanding dengan daerah wisata Bandung yang menjual kesejukan. Wajar saja, karena Padalarang dikelilingi gunung batu yang menjadi incaran para penambang legal. Satu-satunya landmark terkenal di Padalarang (menurut saya) adalah masjid yang di design oleh bpk.Ridwan Kamil.
Lalu apa yang spesial di KBA Cidadap Padalarang? Jujur saya lebih tertarik dengan cerita warga yang ingin mempertahankan kelestarian wilayah mereka. Karena percuma jika organisasi besar, pemerintah atau pihak luar lainnya berteriak masalah kelestarian lingkungan, tapi tidak selaras dengan semangat warga maka akan sia-sia.
KBA Cidadap Padalarang berada di kawasan Karts Citatah, kawasan yang dilindungi karena merupakan warisan karst tertua yang tersisa di pulau jawa. Coba ulangi lagi kata “yang tersisa di pulau jawa” tapi kali ini diucapkan dengan lebih dramatis.
Eko Yulianto, peneliti dari Puslit Geoteknologi LIPI, dikutip dari website lipi.go.id menjelaskan Karst Citatah merupakan kawasan karst yang tercipta dari 30 juta tahun lalu, terbentang sejauh 6 kilometer dari Tagog Apu sampai Rajamandala.
Tentunya kita tidak ingin Karst Citatah bernasib sama dengan sepupunya Karst Jogja yang terbentuk 40 juta tahun lalu, karst Jogja saat ini tinggal tersisa dengan ukuran 5x5x10 meter akibat penambangan ilegal.
Tidak terlalu sulit mecari referensi mengenai KBA Cidadap di dunia maya, sudah banyak media yang menulis, rekan-rekan blogger pun ada beberapa yang menulis mengenai KBA Cidadap.
Salah satu sumber informasi yang bisa saya temui dan valid adalah dari akun instagram @kba_cidadap_padalarang semua kegiatan yang ada di kampung ini terekam jelas dan semakin membuat saya bersemangat untuk datang ke KBA Cidadap.
Kegiatan beragam di KBA Cidadap sesuai dengan 4 pilar KBA yang mempunyai konsep pengembangan terintegrasi yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan.
sumber foto: IG @kba_cidadap_padalarang
Yang menarik adalah program bank sampah produktif, dengan tag #semangatkurangiplastik para warga bersama-sama mulai memilah sampah dari rumah, kemudian ditabung di bank sampah yang nanti bisa ditukarkan dengan sejumlah uang.
Dari sebuah bangunan sederhana semi permanen, beralaskan semen tanpa keramik, dinding yang sebagian besar kombinasi kayu dan triplek, jendela tanpa kaca yang hanya batasi kawat, dan atap genteng dari tanah liat, nampak didalamnya tumpukan sampah yang tertata. Bingung gak, tumpukan sampah tapi tertata?
Inilah bank sampah yang ada di KBA Cidadap, tempat warga menyetor sampah domestik mereka yang sudah dipilah dan dipilih.
Bedasarkan wawancara langsung teh Mega, rekan blogger yang datang langsung ke KBA Cidadap dan menuliskan di artikelnya, hasil dari tabungan sampah yang berupa uang tersebut bisa diambil langsung atau disimpan terlebih dahulu yang kemudian bisa diambil satu tahun kedepan. Fungsinya kurang lebih mirip seperti tabungan.
sumber foto ig @kba_cidadap_padalarang
Melihat potensi wisata KBA Cidadap, saya semakin terobsesi melihat keindahan, kemegahan dan eksotiknya tebing hawu, Karst Citatah berusia ribuan tahun ini, yang selalu saya pandangi dari kejauhan saat melintasi Padalarang menuju Cianjur.
Kendalanya adalah, apakah Ayang Dayu, mobil tipe LCGC bisa sampai ke KBA Cidadap?
Menurut penuturan teh Mega di artikelnya, kondisi akses jalan menuju KBA Cidadap cukup bervariasi dari jalan yang beraspal mulus, lalu jalan aspal yang agak rusak kemudian berubah menjadi jalan tanah merah sampai jalanan yang hanya bisa dilewati satu mobil saja. Yang harus diperhatikan, jalan tanah merah, mempunyai kesulitan tersendiri di musim penghujan.
Kondisi jalan seperti ini sempat membuat panik suami teh Mega yang bertanggung jawab dibalik kemudi, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti disalah satu rumah warga, sebelum melanjutkan perjalanan.
Hmmmm sepertinya menantang juga perjalanan ke KBA Cidadap. Sekalipun kami kesulitan menuju kesana, tapi rasa hormat kami untuk para warga KBA Cidadap yang sadar akan kelestarian lingkungan kampung mereka, semoga bisa tersalurkan melalui artikel ini.
Mustahil pihak luar yang menjaga kelesatarian Karst Citatah, tapi dengan dukungan pihak luar seperti program Kampung Berseri Astra dan kerjasama aparat pemerintah dan warga sekitar, saya yakin potensi alam Karst Citatah bisa terus terjaga.
Fakta bahwa bawang putih bisa mengobati stroke ringan, sampai saat ini belum ada pengujian secara klinis. Tapi mengapa informasi ini begitu lekat di masyarakat? Harus diakui bawang putih mempunyai banyak khasiat, salah satunya bisa melebarkan pembuluh darah.
Kita semua tahu, salah satu penyebab stroke adalah penyempitan pembuluh darah saat kadar kolesterol dalam tubuh cenderung tinggi tidak terkontrol. Mungkin inilah yang menyebabkan masyarakat yakin bahwa cara mengobati stroke ringan bisa dengan bawang putih, padahal, stroke bisa terjadi karena beberapa faktor.
Temu Blogger Kesehatan bersama bp. Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan
Beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan stroke adalah, tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok, penyakit jantung, genetik, obesitas, diabetes, usia bahkan gender bisa jadi faktor seseorang terkena stroke. Apakah cara mengobati stroke rinagn dengan bawang putih masih relevan? Sekedar informasi, laki-laki lebih rentan terkena stroke dibanding perempuan.
“Ibu saya terkena stroke” Ujar Menteri Kesehatan, bp. Budi Gunadi Sadikin saat hadir di acara peringatan Peringatan Hari Stroke Sedunia Tahun 2022, bertempat di Ballroom 1, Hotel JS Luwansa, Kuningan Jakarta Selatan, pada Jumat (21/10).
Sebuah pernyataan pak menteri yang bisa membuat satu ruangan dengan puluhan blogger yang hadir semakin sunyi dan memusatkan perhatiannya ke depan panggung.Bapak Budi Gunadi Sadikin bercerita bagaimana suka duka merawat orang tua yang terkena stroke, tidak menggurui tapi justru membuat para peserta yang hadir bisa merasakan empati yang dalam terhadap cerita pak menteri sore itu.Menurut data, 60% penderita stroke mengalami cacat dan 15% pasien bisa meninggal dunia.
Jangan sampai terkena stroke, kata pak menteri
Dari data BPJS Stroke menjadi penyakit ke-3 terbesar dengan pembiayaan tertinggi, dengan menggunakan total biaya sebesar 1,9 triliun untuk alokasi penanganan stroke.
“Satu-satunya cara untuk terhindar stroke adalah Jangan Sampai Kena Stroke” Ujar pak menteri mengingatkan blogger yang hadir. Minimal olahraga atau aktifitas fisik 30menit/hari dan 5 hari/minggu.
Deteksi dini stroke bisa dilakukan masayarakat melalui pemantauan IMT (tinggi badan, berat badan), pengukuran tekanan darah dan gula darah. Pemeriksaan ini minimal 1 kali setahun. Untuk masyarakat yang punya risiko PTM (penyakit tidak menular) diharapkan merubahan gaya hidup.
World Stroke Day 2022
Pemerintah terus berupaya untuk melakukan usaha promotif agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat, salah satunya mengundang para blogger untuk berdiskusi terkait edukasi stroke.
Harapannya, para blogger bisa membantu pemerintah untuk menyebarkan informasi minimal di tingkat keluarga dan orang sekitar mereka.
Temu blogger dalam rangka memperingati World Stroke Day 2022, selain di hadiri menteri kesehatan, juga hadir Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI. Serta dr. Mursyid Bustami, Sp.S(K), KIC, M.ARS Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON).
Pernah dengar jargon SeGeRaKeRS? Jargon ini punya 2 makna, pertama; jika ada kerabat terkena serangan stroke segera bawa ke rumah sakit atau layanan kesehatan terdekat. Semakin cepat dibawa semakin besar kemungkinan peluangnya untuk pasien bisa kembali hidup normal.
“Sebagian besar penderita stroke berakhir dengan kecacatan dengan level berbeda. Jika ditemukan gejala awal stroke, langsung di bawa ke rumah sakit agar terhindar efek yang lebih fatal” dr. Mursyid menegaskan.
Jangan coba-coba inisiatif mengobati korban, semisal dengan menusukkan jarum disalah satu bagian tubuh, karena akan bertambah fatal.
Makna kedua dari jargon SeGeRaKeRS adalah singkatan agar masyarakat mudah mengenali gejala serangan stroke;
(Se) Senyum tidak simetris
(Ge)Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba
(Ra) bicaRa pelo
(Ke)Kebas atau baal separuh tubuh
(R)Rabun/pandangan mata kabur tiba-tiba
(S)Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba.
Pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan mempunyai target yang harus dicapai di tahun 2024 yaitu untuk memperkuat layanan kesehatan penyakit stroke di rumah sakit seluruh Indonesia. Selain itu jumlah tenaga kesehatan spesialis bedah yang belum memadai membuat kementerian kesehatan mengeluarkan program beasiswa untuk para dokter yang ingin menjadi spesialis.
Sehat-sehat semua ya gaaeess..
Saya ingin menutup artikel ini dengan mengingatkan kembali apa yang diucapkan pak Budi Gunadi Sadikin dan dr.Mursyid.
“Jangan sampai kena stroke dengan menjaga pola makan dan aktifitas fisik, dan jika ada serangan stroke dengan gejala SeGeRaKeRS, maka itu artinya pasien harus benar-benar segera dibawa ke rumah sakit, agar kemungkinan sembuhnya bisa lebih besar”.
Bawang putih memang punya khasiat yang baik bagi tubuh jika dikonsumsi rutin, tapi cara mengobati stroke dengan bawang putih belum terbukti secara klinis, jadi ada baiknya diberika intervensi dan perawatan secara medis.
Berbicara pendidikan Indonesia tentu banyak yang harus diperbaiki, tapi bukan berarti dunia pendidikan kita terpuruk, terlalu naif kalau kita statement bahwa pendidikan Indonesia rusak dan tidak ada harganya. Terbukti, banyak tokoh nasional yang diakui dunia berawal dari pendidikan dasar yang ada di Indonesia. Dan tidak sedikit prestasi pelajar Indonesia yang berhasil memenangkan berbagai penghargaan bergengsi.
Menurut data statistik, jumlah total siswa diseluruh Indonesia (2021/2022) kurang lebih ada 24.800.000 siswa, sedangkan jumlah guru kurang lebih ada 3.1juta dan setengah adalah pengajar di level sekolah dasar.
Kalau berdasarkan wilayahnya, jumlah guru paling banyak berada di Jawa Barat, yakni 464.363 orang. Lalu Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan masing-masing sebanyak 206.343 orang dan 135.808 orang.
Sedangkan Kalimantan Utara, mempunyai jumlah guru yang paling sedikit yakni 12.681 orang. Dunia pendidikan akan terus berkembang, karena sudah sifat dasar manusia yang punya rasa ingin tahu dan tidak mudah puas akan segala hal yang membuat sektor pendidikan akan selalu dinamis.
Berpuluh tahun lalu mungkin kita kurang memperhatikan bagaimana para saudara kita penyandang disabiltas bisa mendapatkan pendidikan, atau malah kita berfikir apa mereka masih perlu sekolah untuk mendapatkan pengetahuan umum atau pendidikan yang lebih baik?
Bahkan secara undang-undang, hak penyandang disabilitas memperolah pendidikan inklusif baru diatur jelas pada tahun 2016, yaitu melalui undang-undang nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas yang mencantumkan hak-hak penyandang disabilitas. Mereka berhak memperoleh pendidikan inklusif untuk mengakses pembelajaran bermutu di seluruh tingkatan dan jenis fasilitas pendidikan.
Lalu apa itu pendidikan inklusif?
Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan, secara bersama-sama, dengan peserta didik pada umumnya.
Kata kelaianan ini tidak hanya untuk para saudara kita penyandang disabilitas saja, tapi juga untuk peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa. Jadi jangan sampai kalau ada peserta didik yang terlihat jenius, tapi cara belajarnya tetap disamakan dengan siswa pada umumnya, ini justru akan menghambat perkembangan siswa tersebut.
Kolaborasi Yayasan Sankita dengan SDN Rangga Watu hadirkan sekolah inklusif
SDN Rangga Watu adalah sekolah dasar negeri yang berada di Manggarai Barat NTT, yang memutuskan untuk menerapkan sistem pendidikan inklusif.
Pak Frans Patut Spd selaku Kepala Sekolah SDN Rangga Watu, merasa perlu karena melihat kondisi bahwa terbatasnya sekolah luar biasa (SLB) di Manggarai Barat, sekalipun ada, kendala jarak menjadi faktor penghambat siswa berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan.
Dan yang paling utama adalah, UUD pasal 31 ayat 1 yang mengatur bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Tentunya perjuangan yang sangat sulit ketika sekolah umum seperti SDN Rangga Watu mengadopsi pendidikan inklusif. Beruntung ada yayasan Sankita yang bergerak di pemberdayaan penyandang disabilitas di kabupaten Manggarai Barat dengan menggunakan metode rehabilitasi sumber daya masyarakat.
Yayasan Sankita mendampingi para guru-guru yang hanya memiliki kemampuan dasar mengajar siswa pada umumnya, untuk diberikan pengetahuan bagaimana memberikan bahan ajar untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) yang tentu membutuhkan perlakuan khusus dibanding anak-anak reguler lainnya. Baik dalam proses belajar mengajar, ataupun saat bersosialisasi.
Saat ini ada 7 siswa ABK yang mengikuti proses belajar di SND Rangga Watu. Dan dengan ketekunan, sosialisai yang baik antara sekolah, siswa dan orang tua siswa serta kolaborasi dengan yayasan Sankita, akhirnya SDN Rangga Watu berhasil mendapatkan SK penyelenggaraan sekolah inklusif sejak tahun 2017.
Informasi ini saya dapat, ketika hadir di acara talkshow Talkshow Ruang Publik KBR Jakarta 104,2FM bersama NLR. Acara yang disiarkan 105 radio jaringan KBR seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua,juga bisa dilihat melalui live streaming via website KBR.ID atau di channel YouTube Berita KBR.
“Bro smartphone yang bagus apa ya?” Tanya seorang kawan di sore hari saat warna langit biru mulai memerah. Sebuah pertanyaan yang susah-susah gampang untuk menjawabnya.
Pertanyaan yang sama sulitnya ketika ada siswa di ekskul fotografi saya bertanya, “Kak kamera yang bagus merk apa?” Biasanya saya akan tanya dulu, “Serius belajar foto gak? Bugdetnya berapa?”
Baru saya bisa sarankan merk,type dan harga kameranya, dan ini pun masih subjektif penilaian saya.
Sama halnya dengan membeli handphone, kita harus tahu kebutuhannya untuk apa. Nggak bisa kebutuhan semua orang disamaratakan, contoh, kebutuhan ibu mertua saya yang berumur 80 tahun, tentu akan berbeda dengan anak-anak dan cucunya yang berumur 30-50 tahun.
Ibu mertua cuma butuh handphone yang bisa untuk menelpon dan menerima telpon tanpa touchscreen alias handphone yang masih menggunakan keypad seharga (dibawah) 300rban. Bapak mertua malah ajaib lagi, beliau gak butuh handphone, karena kesulitan mengoperasikan handphone, kalah canggih sama istrinya.
Kembali lagi ke pertanyaan kawan saya diatas, smartphone apa yang bagus? Kebutuhannya untuk apa dulu nih, untuk pelajar, untuk foto selfie, untuk fotografi pro, untuk videografi, untuk mendengarkan musik atau untuk gamming? Karena semua produsen smartphone akan berusaha memaksimalkan di salah satu point agar bisa memaksimalkan pangsa pasar yang ada.
“Gw butuh smartphone yang "buas" buat ngedit foto dan video, kamera oke dan bisa buat main game juga, tapi gak bikin tangan kepanasan gara-gara megang smartphone kelamaan, ada?”.
Spesifikasi yang diajukan kawan saya ini agak bikin kesel sih, cari smartphone yang spesifikasi gamming tapi bisa juga untuk ngedit foto dan video dan kameranya bagus. Banyak maunya..
Kalau memang butuh yang performa gahar, smartphone gaming bisa jadi pilihan
Karena saya tahu sekali, kawan saya ini cuma kegandrungan main Dream League Soccer dan sesekali main Free Fire bareng keponakannya yang masih SMP (itupun selalu matiin duluan), jadi buat apa cari smartphone spesifikasi gaming?
Kalau mengedit foto atau video, memang sudah kerjaannya sebagain konten kreator. Alasan yang (mungkin) masuk akal kenapa cari smarpthone spesifikasi gaming adalah pergelangan tangan yang menghangat ketika smartphone dipaksa kerja keras dalam waktu yang cukup lama.
Setahu saya memang hampir semua smartphone gamming punya teknologi pendingin, tapi seberapa efektif?
Baiklah, mari kita pecahkan misteri smartphone apa yang terbaik untuk kawan saya ini.
Pertama kita pisahkan dulu sesuai kebutuhan, kalau mencari smartphone dengan spesifikasi yang "buas", sudah bisa dipastikan (memang) smartphone khusus gamming-lah yang paling mumpuni dan bisa digunakan dalam kondisi extreme. Karena memang kebutuhan para gammer ini gak main-main.
Nah kalau ngomongin smartphone gamming, top of mind, atau yang ada dipikiran saya adalah ASUS ROG Phone.
Tunggu deh yang kita bahas ini smartphone ASUS atau Smartphone ROG sih?
Jadi gini, ASUS itu adalah produsen produk teknologi informasi dari negara Taiwan, mulai dari PC sampai Laptop. Tahun 2006 mereka membuat produk ROG (Republic of Gamers) yang mempunyai kemampuan paling kencang dikelasnya untuk para maniak gammers dan pejuang overclock yang punya obsesi dengan komputer super speed.
Dan akhirnya ditahun 2018, ASUS ROG, meluncurkan generasi pertama ponsel gamming yang langsung jadi andalan para gammers untuk menjadi jawara di kelasnya.
ROG Phone 6 Smartphone Gaming Paling Gahar, Senjata Terbaik Para Gamer Untuk Menjadi Juara
4 tahun perjalanan ASUS ROG Phone, banyak inovasi yang terus dikembangkan, dan membuat para gammers semakin nyaman ketika bermain game online di layar smartphone. Salah satunya ketika 21 September 2022 lalu, resmi diluncurkan ROG Phone 6 dengan spesifikasi yang bikin para gammers tersenyum bahagia. Terutama dengan prosecor Qualcomm® Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform Qualcomm® Adreno™ 730 yang tertanam di ROG Phone 6 ini.
Ngeri gak sih lihat tampilan belakang ASUS ROG Phone 6 ini?
ROG Phone 6 Series juga sudah disisipi RAM LPDDR5 hingga 18GB dengan penyimpanan SSD UFS3.1 hingga 512GB. Hmmm sepertinya memang dipersiapkan untuk menjadi juara dikelas smartphone gaming, atau bisa jadi gak ada lawannya? Saya tidak akan secara detil jelasin semua spesifikasi si “monster” ASUS ROG Phone 6, kalau kalian penasaran dan mau tahu detilnya bisa lihat di https://rog.asus.com/id/phones/rog-phone-6-model/ tapi ada beberapa fitur yang ingin saya bahas karena bikin saya terkesima.
Pertama adalah luas layar 6,78in ASUS ROG Phone 6 dengan dimensi keseluruhan 17,7cm x 7,7cm. Waahh ini pasti akan nyaman untuk kawan saya yang punya ibu jarinya sebesar lengkoas.
Dia gak akan kesulitan atau salah pencet ketika menyentuh tombol saat harus mengedit foto atau video di aplikasi smartphone.
Dan untuk para gammers, layar ini mempunyai Touch-sampling rate hingga 720Hz dan latensi sentuh 23ms, layar ini bisa jadi andalan para gamer makin gesit dan responsif untuk melibas semua lawan.
Touch-sampling rate apa sih? Sederhananya, sensifitas layar saat menerima input berupa sentuhan. Semakin tinggi angkanya maka akan semakin sensitif dalam mendeteksi sentuhan dan tentunya ini semakin bagus.
Masih dibagian layar, ASUS ROG Phone 6 di fasilitasi dengan AMOLED HDR10+ dari Samsung seluas 6,78 inci, kalau dalam satuan cm kurang lebih garis diagonalnya 17cm (bayangin tuh seberapa luasnya) . Teknologi AMOLED memang paling banyak dipasang di smartphone karena kejernihan dan ketajamannya.
Tidak sampai disitu, untuk kenyamanan dan keamanannya, layar si “monster gahar” ini sudah diproteksi dan diperkuat dengan Corning® Gorilla® Glass Victus™.
Gorilla Glass Victus mempunyai ketahanan gores dua kali lipat dibanding pendahulunya, dan empat kali lebih tahan gores dibanding kaca pelindung yang terbuat dari aluminosilicate. Bahkan diklaim, bisa bertahan ketika terjatuh dari ketinggian 2 meter di atas permukaan yang keras. Ingat ini terjatuh ya, bukan dilempar seperti melempar bola billyar yang akhirnya malah terjatuh sendiri. Ehhh kita ngomongin apa ya?
Dan saya jadi teringat smartphone ASUS Max Pro M1 saya yang layarnya pecah, ketika terlepas dari genggaman keponakan berumur 2 tahun. Sedih gaes, walau masih bisa digunakan, tapi gak enak dilihat pecahan layarnya yang kaya selulit.
Salah satu yang membedakan smartphone gamming dengan yang lainnya adalah, sistem pendingin. Di ASUS ROG Phone 6, sudah ada teknologi pendinginan GameCool 6 Cooling System generasi kelima. Teknologi pembuangan panas ini lebih efisien daripada sebelumnya, sehingga performa pendinginan pun meningkat hingga 10°C. Hmmmm sepertinya ini yang dibutuhkan kawan saya ketika sedang mengedit video dalam jangka waktu yang agak lama.
Jaminan dipakai ngegame atau kerja ekstrem, bakal tetap adem menjaga performa
Logikanya adalah, ketika alat elektronik apapun itu berada pada titik panas yang tinggi, maka dipastikan performa perangkat tersebut akan turun.
Jadi kalau ada teknologi yang bisa membuat suhu perangkat terjaga pada kondisi stabil, tentu performanya akan terus prima selama digunakan. Ini konteksnya smartphone, bukan mesin diesel yang makin panas makin kenceng larinya.
Para "Penikmat" Kegaharan ASUS ROG Phone
Kalau cuma lihat iklan, web dan konten sosial media, ASUS ROG Phone seri apapun seperti tiada cela, mulai dari ASUS ROG seri pertama di tahun 2018 sampai seri teranyar tahun 2022 ASUS ROG phone 6.
Saya gak bisa berkatanya banyak, karena sampai detik ini belum pernah menggunakannya smartphone gamming yang fenomemal ini sebagai daily driver (gawai andalan harian).
Pertemuan pertama saya dan akhirnya bisa memegang ASUS ROG terjadi secara tidak sengaja di rapat tahunan pengurus komunitas, ketika melihat kawan saya, Melati Octavia yang ternyata menggunakan ASUS ROG Phone 3.
Jujur, ketika melihat perempuan memegang ASUS ROG, sisi maskulinnya makin terlihat keluar gaess, jadi lebih macho dan gahar. ASUS ROG Phone 3 ini sudah jadi daily drive Melati selama kurang lebih 2 tahun dan performanya masih terjaga sampai sekarang.
Soal penampilan ROG Phone 3, diakui juga oleh Deddy Huang, ketika orang meilhat design logonya maka akan langsung terkesima. “Smartphone ini cukup bandel dan tampilannya itu mewah” Ujar Deddy.
Untuk performanya sendiri, Melati cukup puas ketika digunakan “bertarung” di League of Legend. “ROGnya gak panas saat dipakai game online, support hyperfusion wifi (wifi+SIM), walau lebih berat dari yang lain, tapi ini konsekuensi dari performa ROG. Jadi gak masalah”
Lain lagi cerita Riswan yang daily drivenya adalah ASUS ROG Phone 2, ini adalah seri yang diluncurkan sebelum ROG 3 yang digunakan Melati dan Deddy.
Dari sekian banyak smartphone yang Riswan punya (kalau saya tulis "banyak" berarti lebih dari 4 loh ya), sebagai konten kreator yang single fighter, performa ASUS ROG Phone 2 untuk scripting (menulis naskah) mengedit foto bahkan mengedit video, bisa diandalkan kecepatannya, selain itu faktor kenyaman juga jadi pertimbangan.
Walau ROG adalah smarthone khusus gaming, tapi Riswan menggunakan ROG untuk memproduksi konten.
“80 persen ROG gw pakai untuk edit video, foto dan sisanya untuk main game dan browsing, speaker ROG ini suaranya enak banget dan untuk kelas smartphone gamming, kualitas kamera ROG paling baik” Ujar Riswan.
Waahhhh, ini ASUS ROG Phone 2 loh, gimana ASUS ROG Phone 6, kok saya jadi “ngeri” bayangin kegaharan performanya, terlebih kualitas kamera dan video stablilizer smartphone ini ya.
Nahhh ini yang saya butuhin, performa gahar layaknya smartphone gaming, tapi kamernya buas gaeess
Sepertinya saya tidak salah untuk merekomendasikan ASUS ROG Phone 6 ini untuk kalian yang ingin merasakan kemudahan dan kenyamanan dalam beraktifitas ekstrem dengan smartphone walau bukan seorang gammer seperti kawan saya.
Dan untuk para gammer tidak ada pilihan yang lebih baik dari ASUS ROG Phone 6, kalau ada yang bilang skill paling penting saat kita "adu mekanik", itu benar. Tapi kalau ada dua orang yang skillnya sama, dan salah satunya menggunakan ASUS ROG Phone 6, saya berani yakin orang ini akan mendominasi pertarungan.
Bahkan ketika skill kalian dibawah skill lawan, tapi kalau pakai ASUS ROG Phone 6, kalian akan membuat kerepotan lawan dan tidak mudah dikalahkan.
Emang paling juara ASUS ROG, performa dan tools pendukung untuk para gammers super lengkap
Buat kalian yang mau beli ROG Phone 6 PRO, kalian juga udah mulai bisa pre-order di tanggal 24 Oktober - 10 November 2022. Untuk pemesanan awal ini, kalian akan mendapatkan banyak promo menarik antara lain Free Aero Active Cooler 6 + Devil Case + Exclusive Backpack ROGXONIC Esports selama persediaan masih ada, dengan total keuntungan hingga Rp.2.000.000. Untuk ROG Phone 6 PRO ini bisa kalian dapetin dengan harga Rp 18,999,000 eksklusif hanya di Erafone, Urban Republic, ROG Store, ASUS Online Store, ASUS Exclusive Store, Eraspace dan Tokopedia.
Info selengkapnya kamu bisa cek disini ya : https://rog.asus.com/id/phones/rog-phone-6-model/ Nah, kalau buat ROG Phone 6 sekarang udah tersedia di partner-partner penjualan ROG Phone 6 yang bisa kalian dapetin langsung di Erafone,Urban Republic, ROG Store, ASUS Online Store, ASUS Exclusive Store, Eraspace, dan JD.ID langsung dengan harga Rp 10,999,000 untuk variant 8/256GB dan ROG Phone 6 12/256GB dengan harga Rp 13,999,000. So, tunggu apalagi buruan beli sebelum kehabisan!
Gimana Gaess? Pasti ngebeut pengen punyakan?
Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS ROG Phone 6 Blog Writing Competition di Blog Katerina Travelerien