Artikel Populer Bulan Ini
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Label
Bisakah Kita Melukis Dengan Cahaya
Hallo BroSs, Sehat semua kan? yang sedang dikasih cobaan sakit, semoga diberikan kesembuhan dan kemudahan.
Saya mau sedikit sharing tentang dunia fotografi, tapi sebelumnya saya mau tanya. Adakah teman-teman yang belum pernah difoto sampai saat ini?.
Kalau ada yang belum pernah difoto segeralah mengunjungi kantor kelurahan terdekat, minimal minta di foto untuk e-KTP.
Entah sampai kapan drama e-KTP ini berakhir.
Dijaman yang perkembangan teknologinya sangat cepat, masalah foto memfoto, baik itu yang mengambil foto (fotografer) atau pun yang menjadi objek/model foto sudah sangat mudah kita jumpai dimana-mana.
Kalau ada yang belum pernah difoto segeralah mengunjungi kantor kelurahan terdekat, minimal minta di foto untuk e-KTP.
Entah sampai kapan drama e-KTP ini berakhir.
Pasti gak percaya kalau saya bilang, foto ini di ambil jam 1 siang. |
Apalagi dengan berkembangnya smartphone (HP) yang dilengkapi dengan kamera. Mulai dari HP kamera dengan kemampuan seadanya, sampai smartphone dengan kamera yang super canggih sudah tumplek-blek dipasaran.
Bahkan bukan hal yang baru, jika teknologi kamera smartphone jadi fasilitas unggulan yang paling mudah menarik minat calon konsumen, selain spesifikasi software dan hardware smartphone tersebut.
Saya pernah dengar cerita chief Rudiantara, Menkominfo. Beliau cerita bahwa di daerah perbatasan yang kondisi signalnya tidak sebagus daerah perkotaan, ada sebagian masyarakat yang sudah punya handphone.
Kalau dipikir-pikir buat apa punya HP padahal signalnya sulit dijangkau?, sejatinya HP itukan untuk berkomunikasi. Ternyata fasilitas yang sering mereka gunakan di HP adalah kamera untuk mengambil foto.
"Karena signal di daerah perbatasan itu masih susah, jadi mereka lebih sering menggunakan handphone untuk ambil foto". Ujar Chief.
Ini jadi bukti bahwa fotografi bukan dimonopoli penduduk perkotaan, fotografi sudah menjangkau semua lapisan masyarakat.
Nah biar tambah pengetahuan, ada baiknya kita cari tahu apa arti atau istilah dari fotografi itu.
Kalau dipikir-pikir buat apa punya HP padahal signalnya sulit dijangkau?, sejatinya HP itukan untuk berkomunikasi. Ternyata fasilitas yang sering mereka gunakan di HP adalah kamera untuk mengambil foto.
"Karena signal di daerah perbatasan itu masih susah, jadi mereka lebih sering menggunakan handphone untuk ambil foto". Ujar Chief.
Ini jadi bukti bahwa fotografi bukan dimonopoli penduduk perkotaan, fotografi sudah menjangkau semua lapisan masyarakat.
Nah biar tambah pengetahuan, ada baiknya kita cari tahu apa arti atau istilah dari fotografi itu.
Saya mau share asal muasal istilah fotografi, semoga artikel ini bisa membantu agar anda bisa lebih paham.
Kalau ada yang kurang dari penjelasan saya, boleh ditulis pada kolom komentar, nanti akan saya update ditulisan ini.
Photos artinya cahaya dan grafo itu menulis atau dalam hal ini bisa kita artikan dengan melukis.
Jadi photosgrafo adalah melukis dengan cahaya. Sudah paham?
Pasti masih bingung.
Oke, saya bikin simple. Diartikel ini akan saya buka sebuah misteri tersembunyi (gak usah lebai dehh) bahwa ketika kita mengambil foto seseorang atau salah satu objek, yang direkam oleh sensor kamera ternyata bukan objek tersebut, melainkaann...
Jeeennggg... Jeeeennggg...Jeeeennngg..!! (Efek kamera zoom in-zoom out, biar dramatis) sebenarnya yang terekam oleh sensor kamera adalah mahluk halus yang bisa dilihat tapi tidak bisa dipegang bernama cahaya. Ngeerii..kali kaka ini kasih analoginya.
Jadi cahaya yang datang dan mengenai objek, akan dipantulkan kembali agar bisa ditangkap oleh sensor kamera.
Contoh gampang seperti ini, kalau disuatu ruangan ada sebuah objek (cangkir putih) tapi tidak ada cahaya sedikitpun alias gelap total, bisakah kita ambil foto cangkir putih tersebut?.
Pasti gak bisa. Loohhh kok gak bisa? Kan sudah ada objeknya, dalam hal ini cangkir putih.
Sekarang kita kasih cahaya di sekitar cangkir tersebut. Tidak masalah berapapun intensitas atau kuatnya cahaya tersebut.
Saya yakin, sekarang kita (dengan beberapa teknik) akan bisa mengabadikan cangkir putih tersebut dalam bentuk karya foto.
Ini disebabkan karena, ada sumber cahaya yang mengenai cangkir putih tersebut, lalu kemudian cahaya itu di pantulkan kembali oleh cangkir putih agar bisa terekam dengan baik oleh sensor kamera.
Kurang lebih seperti itu, Gimana BroSs? Udah pahamkan tentang istilah kata dan asal muasal fotografi.
Jadi kalau fotonya jelek, jangan langsung salahkan fotografer atau modelnya, lihat dulu kualitas cahaya yang ada.
Karena kita tahu mata manusia dicipatakan sempurna oleh Tuhan dalam menangkap cahaya, tidak seperti kamera dengan segala keterbatasan.
Saran saya, kalau mau ambi foto, pastikan cahayanya baik dan cukup. Dan ingat lagi, cahaya yang menurut mata kita sudah cukup belum tentu bagi sensor kamera.
Kalau kamera kita tidak cukup baik mengambil foto dengan cahaya yang minim, jangan dipaksakan. Lebih baik terima nasib saja, atau kalau pencahayaan pada foto kurang baik, kita bisa coba bikin foto hitam putih agar terlihat dramatis.
Salam jepret.
Kalau ada yang kurang dari penjelasan saya, boleh ditulis pada kolom komentar, nanti akan saya update ditulisan ini.
Tahun Baruan Di Jakarta Bugdet Ngepas
Melukis Dengan Cahaya
Istilah Fotografi atau yang dalam bahasa Inggris disebut photography, berasal dari dua suku kata bahasa Yunani yaitu photos dan grafo.Photos artinya cahaya dan grafo itu menulis atau dalam hal ini bisa kita artikan dengan melukis.
Jadi photosgrafo adalah melukis dengan cahaya. Sudah paham?
Pasti masih bingung.
Oke, saya bikin simple. Diartikel ini akan saya buka sebuah misteri tersembunyi (gak usah lebai dehh) bahwa ketika kita mengambil foto seseorang atau salah satu objek, yang direkam oleh sensor kamera ternyata bukan objek tersebut, melainkaann...
Jeeennggg... Jeeeennggg...Jeeeennngg..!! (Efek kamera zoom in-zoom out, biar dramatis) sebenarnya yang terekam oleh sensor kamera adalah mahluk halus yang bisa dilihat tapi tidak bisa dipegang bernama cahaya. Ngeerii..kali kaka ini kasih analoginya.
Jadi cahaya yang datang dan mengenai objek, akan dipantulkan kembali agar bisa ditangkap oleh sensor kamera.
Contoh gampang seperti ini, kalau disuatu ruangan ada sebuah objek (cangkir putih) tapi tidak ada cahaya sedikitpun alias gelap total, bisakah kita ambil foto cangkir putih tersebut?.
Pasti gak bisa. Loohhh kok gak bisa? Kan sudah ada objeknya, dalam hal ini cangkir putih.
Sekarang kita kasih cahaya di sekitar cangkir tersebut. Tidak masalah berapapun intensitas atau kuatnya cahaya tersebut.
Saya yakin, sekarang kita (dengan beberapa teknik) akan bisa mengabadikan cangkir putih tersebut dalam bentuk karya foto.
Ini disebabkan karena, ada sumber cahaya yang mengenai cangkir putih tersebut, lalu kemudian cahaya itu di pantulkan kembali oleh cangkir putih agar bisa terekam dengan baik oleh sensor kamera.
Kurang lebih seperti itu, Gimana BroSs? Udah pahamkan tentang istilah kata dan asal muasal fotografi.
Jadi kalau fotonya jelek, jangan langsung salahkan fotografer atau modelnya, lihat dulu kualitas cahaya yang ada.
Karena kita tahu mata manusia dicipatakan sempurna oleh Tuhan dalam menangkap cahaya, tidak seperti kamera dengan segala keterbatasan.
Saran saya, kalau mau ambi foto, pastikan cahayanya baik dan cukup. Dan ingat lagi, cahaya yang menurut mata kita sudah cukup belum tentu bagi sensor kamera.
Kalau kamera kita tidak cukup baik mengambil foto dengan cahaya yang minim, jangan dipaksakan. Lebih baik terima nasib saja, atau kalau pencahayaan pada foto kurang baik, kita bisa coba bikin foto hitam putih agar terlihat dramatis.
Salam jepret.
Cara Ngedit Foto Dengan Photoshop
Komentar
Paling Banyak di Baca
Tips Jakarta-Bali Lewat Tol Trans Jawa Menggunakan Mobil Pribadi
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Review ASUS VivoBook X441U, Laptop Dengan Suara Menggelegar
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
ASUS INTEL Blog Competition
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
makasih mas Satto tips-nya, bener banget tuh soal cahaya di mata kita dan mata kamera, beda bgt kadang2..
BalasHapusIya, kadang lupa. Dimata cahayanya udah oke, padahal dikamera belum tentu.
HapusKeren gaya penyampaianya kebetulan nenek saya belum di foto dan langsung ke kelurahan buat bikin ktp tapi belum jadi sampai sekarang he he, btw makasih info tentang asal muasal fotografi semoga saya banyak belajar tentang dunia foto disini
BalasHapusHahahahahha, semoga e-KTP cepat jadi ya kak.
HapusTerima kasi sudah mampir. Tunggu pembalasan saya.. #Eehh
Salam Jepret mas Satto.. ternyata cahaya berpengaruh banget yaaa kirain cuman kualitas kamera aja haha.
BalasHapuskamera bagus, tapi kalo cahayanya gak ada, sama aja kak.hahaha
Hapusiya ya mata kita sama sensor camera beda persepsi ya. Sayang nggak bisa janjian ya hahaha...masih pakai hp aja nih buat selpih atau difotoin.
BalasHapusyang penting cahayanya bagus kak, hasilnya pasti maksimal.
HapusJangankan melukis dengan cahaya, melukis dengan hati pun bisa om. Eaaaa 😆😍😱
BalasHapusMau nglukis hati siapa lagi sih mas? Udah cukup di hati kaka yang satu itu saja.
Hapusnah, PR banget tuh bagaimana cara memindahkan penangkap mata kedalam gambar
BalasHapusKalau kita udah biasa, pakai HP atau kamera yang sama, otomatis kita punya felling kalau fotonya gak akan maksimal karena lihat cahaya yang kurang.
Hapustfs mas Satto, jadi tau nih soal cahaya untuk foto. Pantesan aja perasaan pas dilihat udah pas cahayanya eh pas di kamera koq ga se-oke yang dilihat... ternyata mata manusia sama mata kamera berbeda!
BalasHapusYesss,...gak ada yang bisa ngalahin ciptaan Tuhan YME.
HapusSaya kurang perhatian dg mata cahaya or camera, setelah baca artikel ini jadi tercerahkan
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih
HapusBisa banget itu mas, btw kalo tehnik bloop itu termasuk melukis?
BalasHapusMaksud teknik BULB ya mas..?
HapusOiya bener. Nggak ada cahaya, nggak bisa motret lah yaw. Wong si smartphone aja notice kl moto ga ada cahaya
BalasHapusBener banget kalau kurang cahaya foto jadi jelek yah,memang cahaya penting banget dalam sebuah foto.
BalasHapusKu pikir makhluk halusnya apa. Ternyata cahaya....
BalasHapusKlo aku yg jd objek foto di tengah kegelapan, hanya dia disana yg bisa mjd cahaya yg menyinariku. Wkwkwkwkw
Nice info. Baru tau mas, asal usul fotografi malahan. Itu fotonya bagus cara ambil anglenya. Boleh juga buat di contek ��
BalasHapusFotonya cakep, aku suka judul dan bahasannya melukis dengan cahaya
BalasHapusSetuju, Foto bagus tidak akan terjadi tanpa cahaya yang mendukung.
BalasHapusSalam jepret juga mas.
BalasHapusMakasih sharing dan tipsnya.
Efek cahaya yang baik bisa membuat gamabr lebih maknyus ya mas... kapan ada kelas fotografi di malang nih... hehe
BalasHapusBanget nih! Kalau ada acara foto makanan juga aku lebih prefer siang hari, supaya ada cahaya sinar matahari.
BalasHapusseperti retina mata ya kak, yang nggak akan bisa menangkap spektrum warna tanpa cahaya
BalasHapusWah daku malah klo foto nggak memperhatikan cahaya. Padahal dalam fotografi sangat berperan banget yaks
BalasHapusMelukis dengan cahaya, Indah bgt ya mas arti dr photography. Jadi cahaya sangat menentukan ya saat proses mengambil gambar dengan kamera. Aku mah suka asal jepret aja, paling kalo hasilny gk Bagus langsung terima nasib aja.. Jhe
BalasHapusSalam jepret, kadang tiap kamera kualitasnya juga beda2. Kalau merk N hasil lebih tajam, kalau C menang diwarna.
BalasHapus