Artikel Populer Bulan Ini

Inilah Pemain Terpilih Allianz Junior Football Camp 2018


Entah apa yang di rasakan Nadhif Girasta kosasih, Richko Ridho Fergiantoro Kalnash, Naufal Yahya, Naufal Alam dan Muhammad Arofah Febriyanto saat nomor urut Allianz Junior Football Camp mereka satu persatu di panggil untuk maju dan dinyatakan sebagai 5 pemain terpilih dari Jakarta untuk dapat mengikuti Allianz Camp di Bangkok atau pun di Camp Munich.

Pemain Terpilih Allianz Junior Football Camp 2018

Bahkan, Nadhif Girasta kosasih refleks bersujud syukur saat nomornya disebutkan paling terakhir oleh pihak panitia. Bersamaan dengan itu terlihat raut kecewa dari 5 orang lainnya yang tersisa dan hanya cukup puas terpilih menjadi 10 terbaik Allianz Junior Football Camp (AJFC) 2018.

Perjuangan mereka bersama 200 anak lainnya di lapangan sepakbola Pertamina Simprug siang itu tidaklah mudah. Setelah di tahap awal 2386 anak melewati seleksi melalui website AJFC, 405 anak terpilih (200 dari Jakarta dan 205 dari Medan) harus lalui seleksi fisik. Kemudian dikerucutkan menjadi 10 anak terbaik untuk melewati sesi wawancara sebelum akhirnya dinobatkan menjadi 5 pemain terpilih Allianz Junior Football Camp 2018 hari itu.

pemain terpilih allianz junior football camp
Nadhif yang disebut terakhir tidak kuasa menahan haru saat namanya dipanggil terakhir.
9 anak (5 dari Jakarta dan 4 dari Medan) yang menjadi peserta terbaik AJFC 2018 tahun ini akan diberangkatkan untuk mengikuti Asia Camp di Bangkok, Thailand di bulan 16-19 Juli 2018 dan jika beruntung mereka bisa saja dikirim Munich Camp, di Munich, Jerman pada 27-31 Agustus 2018.

Penentuan siapa yang akan berangkat ke Camp Munich melalui tahap seleksi akhir akan dilakukan melalui voting di website https://ajfc.allianz.co.id/vote mulai tanggal 2 Juli 2018.

Pemain Terpilih Allianz Junior Football Camp 2018
1 anak perempuan (rompi biru, kaos kaki hitam) diantara 199 anak laki-laki lainnya. Tidak gentar demi mimpi ke Allianz Arena
Satu hal yang menarik di AJFC 2018 adalah hadirnya seorang anak perempuan yang berhasil masuk diantara 200 anak laki lainnya. Dia terlihat tidak canggung saat harus melalui uji tanding dilapangan. Walau belum beruntung menjadi pemain terpilih di Allianz Junior Football Camp tahun ini, tapi semangatnya patut di apresiasi.

Semangat Asian Para Games 2018 

Sayang, saya tidak berkesempatan untuk berbicara dengannya karena harus mempersiapkan diri untuk bertanding sore itu.

Apa? Bertanding? Masih kuat lari?

Kalau lari saya masih kuat, pertanyaan tepatnya. Berapa lama saya kuat berlari? Dan ternyata 25 menit waktu yang cukup membuat oksigen dalam darah saya makin menipis. Jadi sebelum saya pingsan, saya sadar diri sajalah dan minta di ganti oleh yang lain.

Sore itu, di sela-sela seleksi AJFC 2018, sambil menunggu tim pelatih mengumumkan siapa saja yang masuk 10 besar. Diadakan pertandingan persahabatan antara kesebelas yang terdiri dari Blogger, karyawan Allianz dan Alumni AJFC tahun-tahun sebelumnya melawan kesebelasan Celebrity FC yang di komandoi Vennard Hutabarat mantan pemain Persija dan pernah menjadi nominasi 200 pemain futsal terbaik dunia.

Pemain Terpilih Allianz Junior Football Camp 2018
Ini tim Allianz Hijau, gabungan blogger, karyawan Allianz dan Alumni AJFC tahun-tahun sebelumnya
Saya sudah lama tidak bermain sepak bola dengan serius. Serius disini artinya, bermain di lapangan besar, menggunakan sepatu dan jersey lengkap. Terakhir kali adalah saat saya SMP waktu bergabung di salah satu klub sepak bola di kota bekasi.

Dua kali dalam seminggu di hari Rabu dan Minggu, saya menggunakan sepeda menuju alun-alun bekasi yang berjarak kurang lebih 7 kilometer dari rumah saya. Tidak kenal lelah, justru malah bangga saat mulai menggunakan sepatu dan seragam klub dan kemudian mulai berlatih.

Saya masih ingat bagaimana saat mencetak gol pertama kali ketika berlatih tanding. Berada dalam kotak penalti lawan, seorang kawan mengirimkan bola kepada saya yang sedang berdiri bebas membelakangi gawang lawan.


Satu-satunya Kejuaran Softball Antar Klub di Banten 

Dengan sekali sentuhan kaki kanan untuk menerima bola, lalu refleks tanpa melihat ke gawang saya berbalik badan dan menendang sikulit bundar dengan kaki kiri mengarah ke pojok kiri bawah kiper dan Gooaalll…!! Rasanya bangga dan bahagia. Sepanjang perjalanan pulang di atas sepeda, senyum saya tidak pernah lepas mengingat-ingat gol tersebut.

Tapi itu beberapa tahun yang lampau, karena sore itu di lapangan Simprug, sebuah fakta berbicara bahwa saya harus banyak melatih nafas agar bisa lebih maksimal di lapangan hijau. Jujur saya kewalahan mengejar Judika yang di plot jadi penyerang Celebrity FC di babak kedua, sampai akhirnya tercipta gol ke dua sore itu.

Menggunakan sepatu untuk lari untuk bermain sepak bola dilapangan berkulit sintetis nampaknya bukan pilihan yang tepat. Saat beradu sprint, saya terasa ingin terpeleset. Sekuat tenaga mencoba berlari, saya seakan-akan limbung dan ingin terjatuh. 

Sejujurnya dugaan utama saya kenapa limbung saat berlari adalah faktor nafas yang mulai habis, baru kemudian karena faktor sepatu. Kalau terkesan menyalahkan sepatu, itu hanya untuk menyemati saya saja.

Pemain Terpilih Allianz Junior Football Camp 2018
Lumayan lah, 25 menit berlari mengeluarkan keringat dan setelahnya badan terasa segar bugar. Jadi ketagihan.
Tapi saya bangga sore itu bisa satu lapangan dengan legenda sepak bola Indonesia Rocky Putiray dan bermain dengan para selebriti yang biasanya cuma kita lihat di televisi. Yang saya ingat selain Vennar Hutabarat dan Judika adalah, Darius, Delon dan Vicky Notonegoro. Dan sore itu kami berhasil dihabisi dengan skor 4-1.

Tapi hasil tidak lah penting di pertandingan persahabatan ini, keringat yang mengucur, raga yang bergerak dan nafas yang hampir habis merupakan pengalaman yang lebih berharga ketimbang sebuah skor akhir. Dan semenjak sore itu saya jadi ingin main sepakbola lagi, ingat ya sepakbola bukan futsal.

Komentar

Paling Banyak di Baca