Artikel Populer Bulan Ini

Fakta Cara Mengobati Stroke Ringan dengan Bawang Putih

Fakta bahwa bawang putih bisa mengobati stroke ringan, sampai saat ini belum ada pengujian secara klinis. Tapi mengapa informasi ini begitu lekat di masyarakat? Harus diakui bawang putih mempunyai banyak khasiat, salah satunya bisa melebarkan pembuluh darah.

Kita semua tahu, salah satu penyebab stroke adalah penyempitan pembuluh darah saat kadar kolesterol dalam tubuh cenderung tinggi tidak terkontrol. Mungkin inilah yang menyebabkan masyarakat yakin bahwa cara mengobati stroke ringan bisa dengan bawang putih, padahal, stroke bisa terjadi karena beberapa faktor.

Temu Blogger Kesehatan bersama bp. Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan

Beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan stroke adalah, tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok, penyakit jantung, genetik, obesitas, diabetes, usia bahkan gender bisa jadi faktor seseorang terkena stroke. Apakah cara mengobati stroke rinagn dengan bawang putih masih relevan? Sekedar informasi, laki-laki lebih rentan terkena stroke dibanding perempuan.

“Ibu saya terkena stroke” Ujar Menteri Kesehatan, bp. Budi Gunadi Sadikin saat hadir di acara peringatan Peringatan Hari Stroke Sedunia Tahun 2022, bertempat di Ballroom 1, Hotel JS Luwansa, Kuningan Jakarta Selatan, pada Jumat (21/10).

Sebuah pernyataan pak menteri yang bisa membuat satu ruangan dengan puluhan blogger yang hadir semakin sunyi dan memusatkan perhatiannya ke depan panggung.Bapak Budi Gunadi Sadikin bercerita bagaimana suka duka merawat orang tua yang terkena stroke, tidak menggurui tapi justru membuat para peserta yang hadir bisa merasakan empati yang dalam terhadap cerita pak menteri sore itu.Menurut data, 60% penderita stroke mengalami cacat dan 15% pasien bisa meninggal dunia.

Jangan sampai terkena stroke, kata pak menteri

Dari data BPJS Stroke menjadi penyakit ke-3 terbesar dengan pembiayaan tertinggi, dengan menggunakan total biaya sebesar 1,9 triliun untuk alokasi penanganan stroke.

“Satu-satunya cara untuk terhindar stroke adalah Jangan Sampai Kena Stroke” Ujar pak menteri mengingatkan blogger yang hadir. Minimal olahraga atau aktifitas fisik 30menit/hari dan 5 hari/minggu.

Deteksi dini stroke bisa dilakukan masayarakat melalui pemantauan IMT (tinggi badan, berat badan), pengukuran tekanan darah dan gula darah. Pemeriksaan ini minimal 1 kali setahun. Untuk masyarakat yang punya risiko PTM (penyakit tidak menular) diharapkan merubahan gaya hidup.

World Stroke Day 2022

Pemerintah terus berupaya untuk melakukan usaha promotif agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat, salah satunya mengundang para blogger untuk berdiskusi terkait edukasi stroke.

Harapannya, para blogger bisa membantu pemerintah untuk menyebarkan informasi minimal di tingkat keluarga dan orang sekitar mereka.

Temu blogger dalam rangka memperingati World Stroke Day 2022, selain di hadiri menteri kesehatan, juga hadir Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI. Serta dr. Mursyid Bustami, Sp.S(K), KIC, M.ARS Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON).

Pernah dengar jargon SeGeRaKeRS? Jargon ini punya 2 makna, pertama; jika ada kerabat terkena serangan stroke segera bawa ke rumah sakit atau layanan kesehatan terdekat. Semakin cepat dibawa semakin besar kemungkinan peluangnya untuk pasien bisa kembali hidup normal.

“Sebagian besar penderita stroke berakhir dengan kecacatan dengan level berbeda. Jika ditemukan gejala awal stroke, langsung di bawa ke rumah sakit agar terhindar efek yang lebih fatal” dr. Mursyid menegaskan.

Jangan coba-coba inisiatif mengobati korban, semisal dengan menusukkan jarum disalah satu bagian tubuh, karena akan bertambah fatal.

Makna kedua dari jargon SeGeRaKeRS adalah singkatan agar masyarakat mudah mengenali gejala serangan stroke;

(Se) Senyum tidak simetris

(Ge) Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba

(Ra) bicaRa pelo

(Ke) Kebas atau baal separuh tubuh

(R) Rabun/pandangan mata kabur tiba-tiba

(S) Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba.

Pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan mempunyai target yang harus dicapai di tahun 2024 yaitu untuk memperkuat layanan kesehatan penyakit stroke di rumah sakit seluruh Indonesia. Selain itu jumlah tenaga kesehatan spesialis bedah yang belum memadai membuat kementerian kesehatan mengeluarkan program beasiswa untuk para dokter yang ingin menjadi spesialis.

Sehat-sehat semua ya gaaeess..

Saya ingin menutup artikel ini dengan mengingatkan kembali apa yang diucapkan pak Budi Gunadi Sadikin dan dr.Mursyid.

“Jangan sampai kena stroke dengan menjaga pola makan dan aktifitas fisik, dan jika ada serangan stroke dengan gejala SeGeRaKeRS, maka itu artinya pasien harus benar-benar segera dibawa ke rumah sakit, agar kemungkinan sembuhnya bisa lebih besar”.

Bawang putih memang punya khasiat yang baik bagi tubuh jika dikonsumsi rutin, tapi cara mengobati stroke dengan bawang putih belum terbukti secara klinis, jadi ada baiknya diberika intervensi dan perawatan secara medis.

Komentar

Paling Banyak di Baca