Artikel Populer Bulan Ini
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Label
Demo 4 November Di Balik Sebuah Lensa
Menyuarakan pendapat dimuka umum sudah di atur melalui konstitusi dan semua warga negara Indonesia mempunyai hak untuk itu, negara pun menjamin keamanan bagi warga negara yang ingin berpendapat, selama sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.
Seperti Demonstrasi yang terjadi pada 4 November 2016 di Jakarta. Demo yang menuntut Gubernur petaha DKI yang kerap di panggil Ahok untuk di ditindak selaku penista agama karena perkataannya di kepulauan seribu beberapa waktu lalu.
Semua elemen ormas islam turun kejalan untuk menyampaikan aspirasi mereka.Ini kali kedua ormas islam turun kejalan dengan tuntutan yang sama, namun kali ini umat muslim yang hadir lebih banyak.
Sepanjang mata memandang, barisan manusia berbaju putih seakan tidak terputus, ratusan bendera ormas, spanduk, flyer pun tidak ketinggalan. Dari kata-kata yang sopan, sampai kata bernada caci maki.
Saya beruntung bisa menyaksikan ini dan mengabadikannya, betapa umat islam bersama dan bersatu turun kejalan, tidak hanya dari Jabodetabek tapi dari luar kota pun spontan hadir untuk solidaritas.
Allahu Akbarrr..!! saya terenyuh melihat muka-muka lelah bercampur semangat penuh keikhlasan saat bertemu sodara seiman saya di sepanjang jalan MH.Thamrin, Medan Merdeka. Salut buat mereka yang spontan tanpa pamrih untuk hadir di ibukota.
Tapi maaf, jujur saya tidak terlalu salut dengan beberapa orator yang cuap-cuap di atas mobil yang isi teriakkannya penuh mencaci dan memaki meluapkan kekesalan mereka ketimbang memberi semangat perjuangan. Jujur saya risih di saat mereka mengucapkan ayat-ayat alquran, sedetik kemudian mereka mengucapkan kata binatang yang di haramkan, lalu ucapan negatif yang bernada prokokatif.
Walau ada juga, beberapa orator yang bershalawat menyejukkan siang yang tidak terlalu panas saat itu.
Apapun yang terjadi hari ini, semua berjalan dengan lancar dan damai. Setelah ini biarkan semua di selesaikan melalui jalur hukum. kalau memang Allah berkehendak, jangankan memenjarakan Ahok, membenturkan bumi dengan bulan pun hal yang mudah bagi-Nya.
Semoga Allah memberikan kita yang terbaik untuk hari ini dan esok hari.
Seperti Demonstrasi yang terjadi pada 4 November 2016 di Jakarta. Demo yang menuntut Gubernur petaha DKI yang kerap di panggil Ahok untuk di ditindak selaku penista agama karena perkataannya di kepulauan seribu beberapa waktu lalu.
Semua elemen ormas islam turun kejalan untuk menyampaikan aspirasi mereka.Ini kali kedua ormas islam turun kejalan dengan tuntutan yang sama, namun kali ini umat muslim yang hadir lebih banyak.
Sepanjang mata memandang, barisan manusia berbaju putih seakan tidak terputus, ratusan bendera ormas, spanduk, flyer pun tidak ketinggalan. Dari kata-kata yang sopan, sampai kata bernada caci maki.
Saya beruntung bisa menyaksikan ini dan mengabadikannya, betapa umat islam bersama dan bersatu turun kejalan, tidak hanya dari Jabodetabek tapi dari luar kota pun spontan hadir untuk solidaritas.
Allahu Akbarrr..!! saya terenyuh melihat muka-muka lelah bercampur semangat penuh keikhlasan saat bertemu sodara seiman saya di sepanjang jalan MH.Thamrin, Medan Merdeka. Salut buat mereka yang spontan tanpa pamrih untuk hadir di ibukota.
Tapi maaf, jujur saya tidak terlalu salut dengan beberapa orator yang cuap-cuap di atas mobil yang isi teriakkannya penuh mencaci dan memaki meluapkan kekesalan mereka ketimbang memberi semangat perjuangan. Jujur saya risih di saat mereka mengucapkan ayat-ayat alquran, sedetik kemudian mereka mengucapkan kata binatang yang di haramkan, lalu ucapan negatif yang bernada prokokatif.
Walau ada juga, beberapa orator yang bershalawat menyejukkan siang yang tidak terlalu panas saat itu.
Apapun yang terjadi hari ini, semua berjalan dengan lancar dan damai. Setelah ini biarkan semua di selesaikan melalui jalur hukum. kalau memang Allah berkehendak, jangankan memenjarakan Ahok, membenturkan bumi dengan bulan pun hal yang mudah bagi-Nya.
Semoga Allah memberikan kita yang terbaik untuk hari ini dan esok hari.
Semua saling bahu membahu, berbagi air mineral pun sudah sangat membantu. walau sempat ada isu jangan menerima ari minum dari siapapun, semangat berbagi tidak akan luntur. |
Jutaan umat berjalan pelan namun pasti menuju ke Istana Negara. Menunjukkan rasa solidaritas antar sesama. Gambar diambil dari atas jembatan penyebrangan dekat patung kuda |
Beragam spanduk di bawa oleh para peserta unjuk rasa. Tujuannya sama dengan banyak macam kalimat. |
Semua Bersatu, wanita dan pria semua sama disini. menuntut Ahok untuk di adili |
Spanduk berbagai nada terus berdatangan sepanjang aksi |
Sebuah spanduk bernada profokatif di pasang di JPO dekat patung kuda |
Suasana di bundaran patung kuda di jalan medan merdeka. tampak sebuah stasiusn TV swasta menyiarkan langsung dengan perlengkapan yang cukup komplit untuk meliput unjuk rasa. |
Semuanya bersuara lantang untuk sebuah perjuangan |
Satu Komando satu perjuangan. jadi ingat saat masih kuliah dulu. |
Selain orasi ada juga pertunjukan teaterikal di demo 4 November 2016 |
Unjuk rasa di awasi oleh MH.Thamrin |
Jangan pernah tinggalkan perintah-Nya |
Lokasi seadanya, bersuci dengan sebotol air mineral, asal tidak lupa perintahnya |
Yang unjuk rasa, yang bekerja. petugas kebersihan ini siaga dari siang sampai malam menjelang |
Relawan kebersihan memungut sampah yang ditinggal berceceran oleh para peserta unjuk rasa |
Pemda DKI menyediakan banyak kantong sampah warna biru. beberapa ormaspun ikut membantu dengan membawa kantong sampah secara mandiri. |
Rangga tunggu aku..!!. Saatnya pulang,....jam menunjukkan pukul 17.00 sebagian peserta mulai meninggalkan lokasi unjuk rasa |
Komentar
Paling Banyak di Baca
Tips Jakarta-Bali Lewat Tol Trans Jawa Menggunakan Mobil Pribadi
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Review ASUS VivoBook X441U, Laptop Dengan Suara Menggelegar
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
ASUS INTEL Blog Competition
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Juara banget dah foto-fotonya, aktual
BalasHapusAktual dan terpercaya...hayaaah.
HapusMakasih infonya mas, penting bgt buat tahu apa yg terjadi disana... Karena bosan liat, sudut pandang nya sama semua 😑
BalasHapusMungkin yang lain fokus ke depan istana negara. Berhubung udah keburu rame saya males nembusnya.
BalasHapus