Artikel Populer Bulan Ini

Mengintip Surga Keindahan Alam Sumatra Barat di Film Me VS Mami

Indonesia penuh ragam budaya dan keindahan alam. Hamparan sawah nan menghijau, jajaran pohon kelapa, jernihnya air danau, sejuknya udara dan barisan bukit tinggi yang anggun menjulang. Semua terekam dengan indah di Film Me VS Mami produksi MNC yang di sutradarai Ody C Harahap.

Me VS Mami Serentak 20 Oktober 2016. Uda dan Uni harus tonton film ini
Kenapa film yang di awali dari sebuah produk FTV ini mengambil background Sumatra Barat, atau lebih tepatnya kota Padang? Ody C Harahap menjawab singkat. “Ingin mencari suasana berbeda dengan film-film sebelumnya”.

Dan benar saja, sejak awal dimulai keelokan Sumatra Barat jelas terekam. Budaya dam karakter masyarakatnya pun terlihat jelas, suasana ranah minang makin terasa saat alunan soundtrack lagu mengisi sepanjang film ini. setidaknya logat Padang, Sumatra Barat terdengar kental. Saya yakin para perantau yang jauh dari kampungnya akan merasa rindu jika melihat film Me VS Mami.

Me VS Mami adalah film yang mengangkat cerita tentang konflik ibu dan putrinya. Perseteruan ibu dan anak semakin di uji saat mereka harus melakukan perjalanan darat yang cukup panjang 2 hari 1 malam menuju Payakumbuh. Tapi tenang saja, konflik yang terjadi di film ini dikemas dengan sangat ringan, dengan dialog yang menghibur sehingga kita tidak perlu mengerutkan dahi saat melihatnya.

Cut Mini yang berperan sebagai seorang ibu bermain luar biasa. Dua jempol dari saya, karakter seorang ibu ceriwis yang sangat sayang kepada anaknya. Walau perasaan sayang itu selalu di salah artikan oleh Irish Bella yang berperan sebagai anak Cut Mini. Film yang juga di bintangi oleh Dimas Aditya, Mike Lucock, Piere Gruno, Gading Marten bisa jadi pilihan alternatif yang menghibur bersama keluarga.

Suasana press conference yang ceria menandakan kedekatan para pemain

Proses dibalik syuting film ini pun punya banyak cerita. Dengan konsep road movie saat pengambilan gambar di daerah Sumatra yang mengharuskan para pemain, sutradara beserta kru melakukan perjalanan panjang bersama-sama layaknya rombongan sirkus keliling dari awal sampai akhir, tentu akan banyak kendala. Mulai dari tabrakan beruntun sampai ada pemain yang kemasukan mahluk halus.

Jujur film Me VS Mami ini sangat menghibur, komedinya mudah dicerna dan banyak scene yang akan membuat kita tersenyum bahkan tertawa terbahak.

Kalau menurut saya scene terbaik di Film ini adalah saat Cut Mini, Dimas Aditya dan Irish Bella menabrak kerbau seorang penduduk. Sumpah saya gak akan bosen lihat scene ini, akting para pemainnya natural.

Saran saya Jangan sampai kelewatan scene ini, karena kalau di scene lain Cut Mini begitu mendominasi dengan ceriwisnya tapi untuk kali ini akting Cut Mini mendapat perlawanan dari pemilik kerbau.

Mami Cut Mini yang selalu cerewet saat di syuting maupun diluar syuting
“Salah satu yang sulit adalah saat berdialog dengan Pa’ Zainudin, dia selalu bisa membalikan semua omongan saya” Ujar Cut Mini saat launching film ini.

Dan memang benar saat saya menonton Me VS Mami pertama kali (sudah 2 kali nonton), akting si pemilik kerbau sangat menarik perhatian. Tampangnya saat berdialog lurus/flat tanpa ekspresi, tapi kata-kata yang keluar selalu tidak terduga. Aktingnya sangat lepas dan gak kikuk walau harus beradu akting dengan aktris sekelas Cut Mini.

Ini dia lawan main Cut Mini yang sanggup membuat saya tersenyum-senyum sendiri dengan celotehnya.
Bicara masalah kerbau, sebenarnya saya penasaran bagaimana caranya menyuruh kerbau itu untuk rebahan cukup lama dalam proses pengambilan gambar.

Ternyata Ody C Harahap dan kru sudah mempersiapkan semuanya. Caranya adalah menyiapkan tenaga medis khusus hewan untuk memberikan obat penenang dengan dosis yang tidak berlebihan bagi kerbau tersebut agar bisa diajak “bekerjasama”.

“Pernah Kerbaunya sempat siuman dan terbangun, mau tidak mau syuting terpaksa break sambil menunggu tenaga medis menjalankan tugasnya lalu menunggu kerbaunya tertidur lalu lanjut syuting kembali” Ujar Ody.

Genre Film Me VS Mami ini menurut saya Komedi Drama (bukan Drama Komedi). Kenapa?, karena saya melihat lebih banyak unsur komedi dibandingkan unsur Drama yang melankolis. Drama hanya ada di beberapa scene saja, yang semakin intens di penghujung film. Dan saya suka itu.

Yang sedikit menurunkan penilaian saya adalah, saat Irish Bella jatuh dan terluka lalu digambarkan lukanya itu membahayakan nyawanya. Agak terlalu berlebih dan terlalu dibuat-buat. Karena luka seperti itu, hampir bisa dipastikan tidak membahayakan nyawa setidaknya itu pandangan saya, semoga jadi catatan kecil.

Rating
Ini akan jadi kebiasaan baru saya setelah menulis review sebuah film. Subjektif memang, karena saya tidak punya background di dunia film. Saya hanya penikmat film yang sangat mencintai film Indonesia. jadi kalau ada yang tidak sependapat dengan penilaian saya, tidak apa-apa juga.

Nilainya dari 0-100, akan dinilai secara keseluruhan. Sekali lagi sifatnya sangat subjektif dan jauh sekali menilai dari teknik karena memag bukan keahlian saya.

Untuk Film Me VS Mami Rattingnya 78 sebenarnya mau kasih 80, karena saya gak suka endingnya jadi turun 2 point.

Nilai lebinya Karena saya sangat terhibur dan bisa mendapat informasi baru dan pengalaman tambahan mengenai Tanah Minang dari film ini.

Untuk para perantau di jakarta, Uda dan Uni kalian harus tonton film ini, karena Me Vs Mami akan mengobati rindu sanak keluarga nan jauh di mato.

Komentar

  1. Sebagai orang padang,rasanya harus nonton nih. Rencana malah mau ngajak mamah. Sekalian beliau bisa nostalgia di kampung halamannya :) jadi penasaran sama filmnya. Btw, benang merah dari film ini apa ya? Just hubungan anak dan orangtua aja kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benang merahnya hubungan ibu, anak dan keluarga suami. Nonton film ini jadi banyak tau kosakata minang.

      Hapus

Posting Komentar

Yesss, Terima kasih sudah membaca dan sampai dihalaman komentar
silahkan komentar atau kritik dengan bahasa yang positif.
Jangan tinggalkan link hidup, saya akan berusaha untuk mengunjungi blog teman-teman semua.

Paling Banyak di Baca