Artikel Populer Bulan Ini

Vaksin Lokal vs Vaksin Import, Mana Yang Lebih Baik

Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk buah hatinya.mulai dari aspek kesehatan, pendidikan bahkan sampai masalah liburan semuanya harus yang terbaik untuk sikecil. Bukan untuk memanjakan, tapi memang itu sudah merupakan tanggung jawab semua orang tua agar si anak mendapatkan hal yang maksimal.

Terlebih lagi untuk masalah kesehatan untuk anak sungguh hal yang sensitif dan butuh perhatian khusus. Sayangnya, beberapa waktu lalu dunia kesehatan sempat di guncang isu yang tidak menyenangkan. Saat beberapa oknum membuat vaksin palsu dan sudah diedarkan ke sejumlah rumah sakit beberapa tahun kebelakang.
Diskusi santai Kementerian Kesehatan, membahas Vaksin dan Imunisasi

Terang saja ini membuat para orang tua yang klinik atau rumah sakitnya diduga menggunakan vaksin palsu sangat shock dan kecewa. Mereka meminta pemerintah agar cepat menangani dan hasilnya sampai 15 juli 2016 sudah ada 23 tersangka mulai dari pembuat, distributor, pemilik apotik, pengumpul botol sampai dokter dan mantan kepala rumah sakit semua sudah diamankan pihak berwajib.

Lalu apakah masalahnya sudah selesai..? Belum lahhh.

Pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan masih mempunyai pekerjaan rumah yang cukup berat untuk meyakinkan bahwa vaksin pemerintah yang di distribusikan melalui Puskesmas, Posyandu atau pun rumah sakit pemerintah adalah vaksin yang asli.

Setidaknya informasi itu yang saya dapat di acara Diskusi Kementerian Kesehatan bersama Blogger yang mengusung tema “Sehatkan Anak Indonesia Dengan Imunisasi”. Karena ternyata vaksin palsu yang banyak beredar itu berada di rumah sakit swasta ataupun klinik yang membeli Vaksin melalui jalur tidak resmi.

Lalu bagaimana dengan anak-anak yang menjadi korban vaksin palsu?. Pemerintah sudah menyarankan dan menyiapkan vaksinasi ulang untuk para korban secara gratis. Yang jadi pertanyaan adakah efek samping jika melakukan vaksinasi ulang padahal saat vaksinasi terdahulu sudah menggunakan vaksin yang asli?.

Melakukan 2 kali atau lebih vaksinasi tidak membahayakan bagi anak. Karena vaksinasi bukan lah obat. Setiap vaksinasi yang diberikan pada anak adalah dosis minimal yang di butuhkan bagi tubuh, jadi orang tua tidak perlu khawatir anaknya akan overdosis atau mendapatkan efek samping jika lebih dari 1 kali pemberian vaksin yang sama.

Yang harus ditekankan bahwa pemberian Vaksin dan Imunisasi dasar adalah hak semua anak sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi sesuai dengan Pasal 132 ayat tiga. Dalam arti lain, jika ada orang tua yang tidak memberikan anaknya Imunisasi itu merupakan pelanggaran hukum.

Tidak ada alasan untuk tidak memberikan vaksinasi kepada buah hati tercinta. Karena sejak ditemukan vaksin dan adanya imunisasi, tidak ada satupun negara di dunia yang tidak menyelenggarakan vaksinasi. Hampir 194 negara di dunia bahkan negara konflik semacam Iran, Libya ataupun Palestina tetap menyelenggarakan program Imunisasi.

Tapi ada salah satu pandangan yang keliru di masyarakat mengenai vaksin; bahwa vaksin import (Aseluler) yang notabene lebih mahal dan rentan di palsukan sudah pasti lebih baik ketimbang vaksin (whole cell) dari pemerintah yang dibuat oleh BioFarma dengan harga lebih murah. Alasan sangat sepele, karena vaksin yang lebih mahal tidak menyebabkan panas.

Kita sebagai orang tua tidak sepenuhnya bisa disalahkan, justru yang harus bertanggung jawab penuh adalah para petugas kesehatan yang tidak memberikan informasi secara menyeluruh kepada para orang tua yang ingin memberikan imunisasi mengenai perbedaan vaksin aseluler dan vaksin whole cell.

Biasanya saat orang tua ingin memberi  imunisasi akan terjadi dialog antara orang tua dan petugas kesehatan;

“Mau pakai vaksin yang murah atau yang mahal..?” tanya petugas kesehatan.

“Bedanya apa..?”

“Kalau yang mahal tidak menyebabkan anak panas” Petugas kesehatan menjelaskan singkat.

Tidak salah penjelasannya, tapi kurang lengkap. Harusnya petugas kesehatan menjelaskan kenapa vaksin aseluler yang lebih mahal tidak menyebabkan panas. Ini di sebabkan ada beberapa sel kuman yang sudah dilemahkan tidak dimasukkan kedalam vaksin aseluler untuk mengurangi resiko panas atau demamnya. Tapi hal ini memberi resiko kekebalan tubuh yang tidak bertahan lama ketimbang vaksin whole cell yang berefek samping panas atau demam.

Sehingga dianjurkan untuk para orang tua agar melakukan imunisasi ulang setelah beberapa tahun untuk meningkatkan kekebalan yang dikenal dengan istilah booster.

Pilihan kembali jatuh di tangan para orang tua apakah ingin menggunakan vaksin impor berjenis aseluler atau vaksin lokal jenis whole cell yang diproduksi lokal oleh Biofarma. Tidak usah khawatir untuk memakai vaksin lokal, karena dengan harga yang murah (gratis di posyandu atau puskemas) membuat vaksin ini tidak dipalsukan oleh beberapa oknum.

Kalau sudah ada 130 negara yang menggunakan produk Biofarma, kenapa kita tidak bisa percaya dengan produk buatan lokal..?

#BanggaIndonesia
  


Komentar

  1. Mas, jarang sekali sih dokter yang menanyakan asa vaksin yang digunakan mas. Paling sering ditanyakan adalan mau yang vaksin panas atau ngak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu dia,...saya juga baru tau ternyata efeknya gak cuma panas atau nggak. Tapi pengaruh efek kekebalan vaksin itu.

      Hapus
  2. Anak2ku mau vaksin panas or gak, alhamdulillah gak pernah demam.
    Btw Biofarma kalau gak salah juga vaksinnya diimpor keluar, jadi saya percaya insyaAllah kualitasnya sama bagusnya :D

    keluargahamsa(dot)com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahhh kalau begitu alhamdulillah daya tahan si kecil bagus mbak.

      Buatan Biofarma sudah di impor ke lebih 100negara.

      Hapus
  3. Menarik bro. Sebagai bapak2, artikel bertajuk begini selalu menarik perhatian saya; informatif dan perlu! :D

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Yesss, Terima kasih sudah membaca dan sampai dihalaman komentar
silahkan komentar atau kritik dengan bahasa yang positif.
Jangan tinggalkan link hidup, saya akan berusaha untuk mengunjungi blog teman-teman semua.

Paling Banyak di Baca